[SALAH] Video “Astaghfirullah Pertanda apa lagi ini ya allah. Kok mirip sesuatu yang sudah ditetapkan allah di akhir zaman”

Humas RSUD Sekayu, Dwi Marsilviah menyatakan bayi tersebut memiliki kelainan kongenital atau kelainan yang dibawa sejak lahir. Namun Dwi tidak bisa menjelaskan secara rinci terkait data dan rekam medis dari bayi tersebut. Menurutnya, ada Permenkes yang harus dipatuhi rumah sakit. Dwi juga mengabarkan bahwa bayi tersebut telah meninggal dunia.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
===========================================
Kategori: Konten yang Menyesatkan
===========================================

Akun Facebook Fhajry Attallah Wisnu (fb.com/100009371848188) pada 3 April 2024 mengunggah sebuah video yang menampilkan seorang bayi lahir hanya memiliki satu mata dengan narasi:

“Pertanda apa ini ya allah Source: Fb. Novika Anggraini #keagunganallah #semogabaikbaiksaja”

Di vide tersebut terdapat narasi: “Astaghfirullah Pertanda apa lagi ini ya allah. Kok mirip sesuatu yang sudah ditetapkan allah di akhir zaman”

Sumber: https://bit.ly/4cNfh0H (Arsip)
===========================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang menampilkan seorang bayi lahir hanya memiliki satu mata yang diklaim sebagai tanda akhir zaman merupakan konten yang menyesatkan.

Faktanya, Humas RSUD Sekayu, Dwi Marsilviah menyatakan bayi tersebut memiliki kelainan kongenital atau kelainan yang dibawa sejak lahir. Namun Dwi tidak bisa menjelaskan secara rinci terkait data dan rekam medis dari bayi tersebut. Menurutnya, ada Permenkes yang harus dipatuhi rumah sakit. Dwi juga mengabarkan bahwa bayi tersebut telah meninggal dunia.

Dilansir artikel berjudul “Fakta-fakta Lahirnya Bayi Bermata Satu di Musi Banyuasin” yang terbit di situs detik.com pada 4 April 2024, mengenai kelahiran bayi dengan kondisi tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Trisnawarman. Namun waktu itu, ia belum mengetahui informasi secara detail mengenai bayi tersebut.

“Iya benar, pasien merupakan rujukan dari Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir),” kata Trisnawarman.

Sub Koordinator Hukum dan Humas RSUD Sekayu, Dwi Marsilviah juga membenarkan kabar lahirnya bayi bermata satu tersebut. Ia menyebutnya sebagai kongenital atau kelainan yang dibawa sejak lahir.

“Kejadian bayi lahir yang mengalami kelainan kongenital itu memang ada,” kata Dwi. Namun Dwi tidak bisa menjelaskan secara rinci terkait data dan rekam medis dari bayi tersebut. Menurutnya, ada Permenkes yang harus dipatuhi rumah sakit.

“Kami pihak RS tidak diberikan wewenang memberi informasi sesuai dengan Permenkes nomor 4 tahun 2018,” imbuhnya.

Dwi juga mengabarkan bayi tersebut telah meninggal dunia. Informasinya, bayi tersebut telah dimakamkan pihak keluarga. Orang tua bayi tersebut merupakan warga Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Muba.

Dilansir dari halodoc.com, kondisi bayi tersebut merupakan kondisi langka yang menyebabkan seorang anak dilahirkan dengan satu mata, tanpa hidung yang disebut Cyclopia. Cyclopia berasal dari kata Yunani, yakni ‘cyclopes’ yang berarti ‘bermata cincin’. Gangguan langka yang bisa juga disebut dengan holoprosencephaly ini terjadi pada 1 dari 100.000 bayi. Sebagian besar kasusnya bisa terdeteksi dini jika ibu menerima perawatan prenatal yang tepat.

Cyclopia biasanya berkembang di hari ke 18 dan 28 kehamilan. Gangguan langka ini dapat memengaruhi struktur kepala dan wajah. Tanda yang paling jelas dapat terlihat dari satu mata atau mata yang terbagi sebagian dalam satu soket.

Tanda lainnya termasuk:

  • Tidak memiliki hidung.
  • Muncul struktur seperti hidung, di atas mata.
  • Microcephaly, yakni bentuk kepala kecil dan tidak normal.
  • Tidak memiliki celah bibir atau langit-langit.
  • Kelainan pada gigi.
  • Kelainan hormonal.
  • Hipoglikemia, yaitu gula darah rendah.
  • Rendahnya kadar natrium dalam darah.
  • Kelainan kelamin.

Bayi yang mengalami cyclopia umumnya tidak dapat bertahan hidup. Sebab, otak dan organ lain tidak berkembang secara normal. Otak mereka tidak dapat menopang semua sistem tubuh yang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Contoh kasusnya terjadi di Yordania pada 2015. Seorang bayi lahir dengan kelainan cyclopia dan hanya dapat bertahan selama 5 jam setelah lahir. Laporan ini tertulis dalam jurnal Cyclopia: A Rare Condition with Unusual Presentation – A Case Report.

REFERENSI
https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7277898/fakta-fakta-lahirnya-bayi-bermata-satu-di-musi-banyuasin
https://www.halodoc.com/artikel/kenali-cyclopia-kelainan-langka-penyebab-bayi-lahir-satu-mata

About Adi Syafitrah 1634 Articles
Pemeriksa Fakta Mafindo