Informasi palsu dan merupakan hoaks berulang setidaknya sejak tahun 2021. Hoaks berupa dana bantuan BPJS Kesehatan yang dikirim melalui SMS maupun WhatsApp sudah sering terjadi. Polanya sama, penerima pesan diminta untuk mengeklik link atau tautan yang disertakan, serta menghubungi nomor yang tertera.
======
[KATEGORI]: KONTEN PALSU
======
[SUMBER]: WHATSAPP
======
[NARASI]:
“ASSALAMUALAIKUM SELAMAT WA/NO ANDA Terpilih mendapatkan dana bantuan/bansos (bantuan sosial) dari BPJS Kesehatan IDR:100.000.000(seratus juta) ID PENERIMA URUTAN KE-7 (7DL27K) KEGUNAAN DANA BANTUAN BPJS INI:
1.BIAYA BEROBAT
2.BIAYA SEKOLAH
3.MODAL USAHA
4.MEMBANGUN TEMPAT TINGGAL(RUMAH)
Info lebih lanjut kunjungin Web BPJS Kesehatan: tinyurl.com/real-bansosbpjs-pusat
jika mana anda minta dana bantuan tersebut silakan WhAtsapp direktur pihak bjps:
+6281351960588″
======
[PENJELASAN]:
Beredar kembali pesan Whatsapp yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan yang berisi tawaran bantuan sosial sebesar Rp 100 juta, untuk biaya berobat, sekolah, usaha, hingga membangun rumah. Dalam pesan tersebut, terdapat link atau tautan beserta nomor hp yang bisa dihubungi.
Berdasarkan penelusuran, pesan scam semacam ini sudah kerap kali beredar setidaknya sejak tahun 2021 lalu. Polanya sama, penerima pesan diminta untuk mengeklik link atau tautan yang disertakan, serta menghubungi nomor yang tertera.
Modus serupa dengan nominal berbeda, mulai Rp 37 juta dan Rp 50 juta juga ditemukan sepanjang 2021. Terkait maraknya penipuan daring semacam itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron memberi imbauan kepada maysrakat agar waspada jika mendapatkan pesan seperti itu.
“Jika ada pernah menerima SMS atau chat WhatsApp tentang dana bantuan BPJS Kesehatan, waspadalah! Itu hoaks alias berita bohong. BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apa pun, seperti yang tertulis dalam SMS atau chat WhatsApp tersebut,” kata Ali, Kamis (3/6/2021).
Adapun tautan dan nomor telepon yang tertera dalam pesan tersebut bukanlah nomor dan alamat website resmi BPJS Kesehatan.
“Berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan, yuk kita biasakan cek kebenaran informasi dulu sebelum kita bagikan pada orang lain,” tutup Ali.
======
REFERENSI: