[SALAH] “umat Islam New Zealand membakar Gereja”

Pesan SUMBER membagikan video kejadian tahun 2013. Lokasi kejadian adalah di Mesir, bukan Selandia Baru, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Konten yang Salah.

======

SUMBER

(1) Pesan berantai Whatsapp.

——

(2) http://bit.ly/2TSDnBx https://archive.fo/kP7yh, post oleh akun “Umi Pipik Dian Irawati” (facebook.com/Umipipikdianfanscantik), sudah dibagikan 144 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“Dikabarkan bahwa umat Islam New Zealand membakar Gereja St.John di New Zealand.

Membalas kejadian penembakan umat muslim di mesjid New Zealand….”

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

  • Pesan SUMBER membagikan video kejadian tahun 2013.
  • Pesan SUMBER menambahkan narasi untuk membangun premis pelintiran, video yang lokasi kejadiannya di Mesir disebut di Selandia Baru.

——

(2) Salah satu sumber video, unggahan tiga tahun lalu: http://bit.ly/2F8uquB Liveleak(dot)com: “Muslim membakar dan menghancurkan sebuah Gereja di Mesir …”

(Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2T8mbDT).

Lokasi pengunggah video: Armenia.

——

(3) Beberapa artikel yang terkait:

  • kratko-news(dot)com: “Jatuhnya agama Kristen di Mesir dimulai dengan penggulingan salib”, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
  • BeritaSatu: “Puluhan Gereja Dibakar, Umat Kristiani Mesir Tertekan”, selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.
  • CNN Indonesia: “Puluhan Penyerang Gereja di Mesir Divonis Seumur Hidup”, selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2W9HAOX kratko-news(dot)com: “Jatuhnya agama Kristen di Mesir dimulai dengan penggulingan salib.

01/09/2013/ 12:04 / Baru , Insiden , Acara

(foto)

Di Mesir, kerusuhan dan bentrokan dengan polisi terus berlanjut. Salah satu protes di masa lalu berakhir dengan kematian lebih dari 600 orang. Sementara itu, para pendukung mantan Presiden Mesir Mohammed Mursi menyerang gereja-gereja Kristen.Di kota Sohag, kerumunan Muslim bergegas ke gereja, menghancurkan segala sesuatu di jalan mereka, setelah itu salah satu dari mereka naik ke puncak dan menggulingkan salib Kristen, yang jatuh ke kerumunan di bawah. Kerumunan mulai mematahkan salib dengan tongkat. Para pengunjuk rasa terus-menerus meneriakkan: “Kami mengorbankan jiwa dan darah kami untuk menyelamatkan Islam.” Atas nama Islam dan menurut mereka, “Allah yang benar” telah menghancurkan lebih dari 100 gereja di seluruh Mesir. Orang-orang Kristen membentuk sekitar 10% dari orang-orang Mesir dan sekarang mereka telah kehilangan hampir semua kuil dan gereja mereka.

(Google Translate, http://bit.ly/2Ff6IN5).

——

(2) http://bit.ly/2Y36oKc BeritaSatu: “Puluhan Gereja Dibakar, Umat Kristiani Mesir Tertekan

(foto)
Sejumlah reporter berlarian mencari perlindungan di tengah konflik antara pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Morsi, dan polisi di Kairo, 14 Agustus 2013. ( Foto: AFP )

Yuliantino Situmorang / YS Jumat, 16 Agustus 2013 | 03:45 WIB

Kairo – Kekerasan pihak militer yang menewaskan ratusan orang dari Kelompok Ikhwanul Muslimin, membuat umat Kristiani Mesir tertekan. Mereka memperkirakan akan menjadi target kekerasan sebagai buntut aksi brutal militer di Kairo, Mesir.

CNN melaporkan, ada lusinan gereja, rumah dan tempat usaha umat Kristiani yang diserang dalam 24 jam belakangan ini.
Uskup Angaelos, Kepala Gereja Orthodox Koptik di Inggris mengatakan, rekannya di Mesir melaporkan bahwa 52 gereja diserang dalam 24 jam sejak Rabu (14/8) pagi. Termasuk sejumlah rumah dan tempat usaha umat Kristiani di sejumlah daerah.

Ishak Ibrahim, seorang peneliti dari Inisiatif Mesir untuk Hak Pribadi kepada CNN mengatakan, ia telah mengonfirmasi soal adanya serangan terhadap 30 gereja. Selain gereja, serangan juga ditujukan kepada fasilitas gereja lainnya, sekolah-sekolah, dan pusat-pusat kebudayaan. Salah satu gereja yang dibakar adalah Gereja Saint George di Sohag, sebuah kota di bagian selatan Kairo yang dekat Sungai Nil.

Sampai saat ini belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan yang diarahkan kepada umat Kristen Ortodoks Mesir itu. Uskup Angaelos menggambarkan, kejadian itu belum pernah ada dalam sejarah kontemporer di Mesir. Tetapi, sejumlah pihak menuding pendukung Ikhwanul Muslimin yang perlu disalahkan.

Setidaknya 84 orang, termasuk anggota Ikhwanul Muslimin, telah dirujuk ke oditur militeratas tuduhan melakukan pembunuhan dan pembakaran gereja, demikian dilaporkan EGYNews, sebuah situs yang dikelola negara, Kamis (15/8).

Sumber: cnn”.

——

(3) http://bit.ly/2TixCZO CNN Indonesia: “Puluhan Penyerang Gereja di Mesir Divonis Seumur Hidup

Denny Armandhanu, CNN Indonesia | Kamis, 30/04/2015 01:25 WIB

(foto)
Usai Morsi dilengserkan, sedikitnya 42 gereja diserang, bersama dengan toko-toko dan rumah warga. (Ilustrasi/Reuters/Al Youm Al Saabi Newspaper)

Kairo, CNN Indonesia — Pengadilan Mesir memvonis hukuman penjara seumur hidup bagi 71 orang tersangka penyerangan gereja di negara tersebut pada tahun 2013. Mereka terbukti bersalah membakar dan penjarah gereja di desa Kafr Hakim, provinsi Giza.

Insiden ini terjadi di tengah kisruh politik dan keamanan pada Agustus 2013 setelah Presiden Mohammed Mursi dilengserkan oleh militer. Saat itu, sedikitnya 42 gereja diserang, bersama dengan toko-toko dan rumah warga.

Salah satu gereja itu adalah Gereja Virgin Mary yang dibakar serta dijarah. Selain konflik politik, saat itu suasana Mesir mencekam setelah muncul isu sektarian, terutama mengincar jemaah Kristen Koptik.

Gereja lainnya yang diserang adalah Gereja St. George di selatan Kairo dan Gereja Prince Tadros di Fayoum.

Sebanyak dua tersangka yang masih dibawah umur divonis 10 tahun penjara dan denda 10.000 pounds Mesir atau sekitar Rp14 juta.

Kebanyakan dari terdakwa, 52 dari 73, diadili secara in absentia atau tanpa kehadiran. Sementara 21 lainnya sebelumnya sudah mendekam di penjara.

Saat insiden itu terjadi, banyak yang menuduh Ikhwanul Muslimin berada di balik serangan tersebut. Namun, kelompok pendukung Mursi ini membantah tuduhan itu dan mengatakan bahwa mereka menggelar aksi damai.

Mursi divonis penjara 20 tahun awal bulan ini setelah didakwa sebagai pemicu kekerasan yang terjadi di luar istana kepresidenan pada Desember 2012. Namun dia tidak terbukti bersalah atas kematian para demonstran. (den)”

======

Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/856819007983969/