[SALAH] Ustaz Di Cianjur Dipersekusi dan Dibacok

Ustaz Salman Al Farizi, pemilik Pondok Pesantren Al Mu’in Ciwalen, Warungkondang, Kabupaten Cianjur dikabarkan menjadi korban tindakan persekusi dan sempat dibacok. Akan tetapi, setelah ditelusuri, kabar tersebut kurang tepat. Sebab, dilansir dari republika.co.id dan tribunnews.com, Salman mengaku dirinya dipukul dengan benda tumpul oleh dua orang  yang tidak dikenal saat keluar rumah untuk membangunkan santrinya jam 04.04 WIB (27/08). “Tidak di jalan gang dua orang sepertinya sudah menunggu, saya dipukul dari belakang sampai terjatuh,” kata Salman.

 

=====

 

Kategori: Disinformasi

 

=====

 

Sumber: Pertanyaan Anggota FAFHH (@Maz Din Aza) dan Media Sosial Facebook

 

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=709058936121098&id=100010509935967

https://www.facebook.com/kiki.kinaseya.9/posts/161810341373052

 

=====

 

Narasi:

 

 

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Kalian terlalu sibuk posting tentang Pilpres, sibuk posting tentang #2019 ganti Presiden sibuk posting #2019 tetap Jokowi sibuk posting persekusi.

PADAHAL ada berita yang seharusnya lebih di VIRALKAN

Ustdz salman cibangban pimpinan ponpes al-muin warung kondang cianjur tdi subuh di bacok dua orang tak di kenal.

inilah persekusi yang sebenar2nya

 

SANTRI CIANJUR SIAP BERSATU RAPATKAN BARISAN TANGKAP PREMAN-PREMAN BEJAT.

DEMI ALLAH saya TIDAK RELA KALAU ADA USTADZ/KIYAI DIPERLAKUKAN SEPERTI ITU.

 

=====

 

Penjelasan Lengkap:

 

Dikabarkan bahwa Ustaz Ustaz Salman Al Farizi, pemilik Pondok Pesantren Al Mu’in Ciwalen, Warungkondang, Kabupaten Cianjur menjadi korban persekusi dan dibacok. Namun, setelah ditelusuri, kabar tersebut kurang tepat. Dilansir dari republika.co.id dan tribunnews.com, Salman mengaku dirinya mengaku dirinya dipukul dengan benda tumpul oleh dua orang  yang tidak dikenal saat keluar rumah untuk membangunkan santrinya jam 04.04 WIB (27/08).

 

“Tidak di jalan gang dua orang sepertinya sudah menunggu, saya dipukul dari belakang sampai terjatuh,” kata Salman.

 

Salman mengatakan, setelah ia terjatuh, dua orang bertopeng tersebut masih saja memukulinya. Ia lantas bersusah payah berdiri sambil berteriak minta tolong.

 

“Saya dipukul sampai saya terjatuh, saya berteriak dan berusaha melawan,” ujarnya.

 

Berdasarkan cerita Salman, setelah ia berteriak, beberapa orang santri langsung keluar pondok. Melihat gelagat santri yang sudah terbangun, dua pria bertopeng langsung kabur berlawanan arah, satu orang lari ke arah barat dan satu orang lari ke arah timur.

 

“Dalam keadaan gelap saya tak melihat wajahnya karena pakai penutup muka dan pakai syal sweater,” kata Salman.

 

Adapun, perihal latar belakang pemukulan itu, Salman mengatakan, permasalahan yang ia alami bermula ketika pondok pesantren kedatangan tamu dari Timur Tengah. “Tamu tersebut melihat kondisi masjid, ia merasa prihatin dan bermaksud membangun masjid yang sudah mulai keropos langit langitnya,” kata Salman.

 

Ia mengatakan, rencana bantuan itu pun disampaikan kepada warga di sekitar pesantren. Bahkan pembangunan tersebut disepakati oleh warga dalam forum musyawarah.

 

Dalam perjalannya ungkap Salman, pihak yang membantu dari timur tengah memilih satu kontraktor untuk membangun masjid. Hal ini dikarenakan bantuan dari mereka bukan dalam bentuk uang hanya sebatas penyediaan kontraktor dan pegawai.

 

Namun saat kontraktor tiba dengan para pegawainya, tiba tiba ada beberapa oknum warga yang mengusir para pegawai dan kontraktor yang akan bekerja.

 

“Jadi bantuannya itu tak berupa uang, melainkan para kontraktor dan pegawai, kami di sini menerima saja, namun saat akan bekerja, tiba tiba ada beberapa oknum yang mengusir para pekerja dan kontraktor tersebut,” ceritanya.

 

Salman mengaku, tidak ambil pusing dengan pengusiran tersebut dan tak terlibat cekcok sedikitpun dengan para oknum. Akibat dari pengusiran kontraktor tersebut pembangunan masjid terbengkalai.

 

“Mungkin itu permasalahan yang saya alami dalam beberapa waktu ke belakang, selain permasalahan itu saya kira tak ada masalah besar lagi,” kata Salman.

 

Berdasarkan pengakuan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa Ustaz Salman bukanlah korban persekusi dan pembacokan melainkan korban penganiayaan. Sebab, luka yang diderita oleh Salman disebabkan oleh benda tumpul bukan senjata tajam.

 

=====

 

Referensi:

 

https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/08/28/pe5rzr430-seorang-ustaz-di-cianjur-dianiaya-orang-tak-dikenal

http://jabar.tribunnews.com/2018/08/28/ustaz-dianaya-pria-bertopeng-diduga-bermula-dari-bantuan-tamu-timur-tengah-hingga-pengusiran-oknum

http://jabar.tribunnews.com/2018/08/28/dua-pria-bertopeng-aniaya-seorang-ustaz-di-cianjur-diserang-saat-hendak-salat-subuh?page=all