(DISINFORMASI) Ciri-Ciri Anak Dominan Otak Kanan

sumber:pexels.com

Sumber: Blog Ayah Edy

(http://ayahkita.blogspot.co.id/2009/06/mungkin-anak-kita-bukan-bodoh-atau.html?m=1)

Narasi:

Di dalam artikel tersebut membahas mengenai tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh kembang anak yang dominan otak kanannya. Salah satu poin yang diangkat dalam tulisan Ayah Edy itu ialah ciri-ciri anak dominan otak kanan. Berikut ciri-cirinya:

[…] Ciri-ciri umum anak dominan otak kanan:

  1. Terlambat bicara dibandingkan anak seusianya
  2. Sulit Membaca terutama membaca bersuara
  3. Lebih suka ujian Lisan dari pada ujian tertulis
  4. Tidak bisa diberi tugas yang dibatasi oleh waktu (cepat panik dan tidak selesai).
  5. Kurang suka mengerjakan tugas-tugas yang diperintah melainkan memilih sendiri apa yang ingin dikerjakannya.
  6. Sulit mengeja suku kata
  7. Sulit mengerjakan soal-soal matematika logika/rumus-rumus terkadang lebih mudah soal cerita atau perlu dengan asosiasi atau contoh-contoh nyata.
  8. Sering memandang ke atas dan terlihat seperti melamun (Terbengong/day dreaming)
  9. Pada saat berpikir bola matanya bergerak-gerak
  10. Kurang suka mencatat (karena proses mencatat menghambat proses visualisasi)
  11. Sering membaca terbalik-balik
  12. Sulit membedakan huruf d dan b
  13. Cenderung lebih suka membuat gambar-gambar.
  14. Sering membaca melompat dan beberapa kata tertinggal atau terlompati
  15. Bisa membaca dari belakang atau dengan urutan terbalik
  16. Jika berbicara tidak runtut dan sistematis
  17. Sulit mengungkapkan keinginannya dalam bentuk kata/kalimat
  18. Cenderung sensitif dan sangat emosional
  19. Sering bicara tidak nyambung dengan pertanyaan
  20. Cepat hafal tempat/lokasi dan rute perjalanan
  21. Kadang suka berkhayal dan menceritakan fantasinya
  22. Konsentrasi rendah pada pekerjaan yang kurang disukainya
  23. Konsentrasi tinggi dan lama pada hal-hal yang menarik minatnya.
  24. Lebih suka benda/buku yang berwarna-warni[…]

Penjelasan:

Perihal ciri-ciri anak dominan otak kanan yang diangkat oleh Praktisi Pendidikan Anak Edy Wiyono. Pria yang karib disapa Ayah Edy itu menuliskan dalam blognya mengenai ciri-ciri anak yang dominan otak kanan.

Akan tetapi, ciri-ciri itu tidak sepenuhnya tepat. Sebab, ciri-ciri yang dituliskan dalam blognya itu lebih masuk ke dalam ciri-ciri penyandang disleksia atau kesulitan belajar spesifik. Berikut kutipan mengenai ciri-ciri penyandang disleksia:

[…]Kesulitan mengenali huruf atau mengejanya

Kesulitan membuat pekerjaan tertulis secara terstruktur misalnya essay

Huruf tertukar tukar, misal ’b’ tertukar ’d’, ’p’ tertukar ’q’, ’m’ tertukar ’w’, ’s’ tertukar ’z’

Membaca lambat lambat dan terputus putus dan tidak tepat misalnya

Menghilangkan atau salah baca kata penghubung (“di”, “ke”, “pada”).

Mengabaikan kata awalan pada waktu membaca (”menulis” dibaca sebagai ”tulis”)

Tdak dapat membaca ataupun membunyikan perkataan yang tidak pernah dijumpai

Tertukar tukar kata (misalnya: dia-ada, sama-masa, lagu-gula, batu-buta, tanam-taman, dapat-padat, mana-nama)

Daya ingat jangka pendek yang buruk

Kesulitan memahami kalimat yang dibaca ataupun yang didengar

Tulisan tangan yang buruk

Mengalami kesulitan mempelajari tulisan sambung

Ketika mendengarkan sesuatu, rentang perhatiannya pendek

Kesulitan dalam mengingat kata-kata

Kesulitan dalam  diskriminasi visual

Kesulitan dalam persepsi spatial

Kesulitan mengingat nama-nama

Kesulitan / lambat mengerjakan PR

Kesulitan memahami konsep waktu

Kesulitan membedakan huruf vokal dengan konsonan

Kebingungan atas konsep alfabet dan simbol

Kesulitan mengingat rutinitas aktivitas sehari hari

Kesulitan membedakan kanan kiri[…]

Selain itu, mengenai perbedaan otak kiri dan otak kanan, sudah dilakukan penelitian lanjutan. Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti University of Utah menemukan bahwa tidak ada orang yang memiliki dominan fungsi otak kanan ataupun kiri. Temuan tersebut didapatkan setelah meneliti lebih dari 1000 otak manusia.

Dr. Jeff Anderson, Direktur FMRI Neurosurgical Mapping Service University of Utah, Kepala Penelitian tersebut, mengatakan, seseorang memang memiliki kecenderungan menggunakan separuh otaknya untuk melakukan kegiatan tertentu. Misalnya, sebagian besar orang ketika menulis menggunakan tangan kanan memfungsikan otak kirinya ketika menulis. Namun, hal itu bukan berarti otak kirinya dominan ketimbang otak kanannya.

Anderson pun mengatakan, terjadi miskonsepsi di masyarakat mengenai kinerja otak, yakni orang kreatif lebih menggunakan satu bagian otaknya saja. Fakta yang sebenarnya, menurut Anderson, manusia menggunakan seluruh bagian otaknya untuk melakukan berbagai kegiatannya, baik itu untuk berpikir kreatif ataupun menganalisis suatu persoalan. Jadi, Anderson menambahkan, tidak benar adanya pernyataan orang dengan logika yang kuat menggunakan otak kiri atau orang kreatif lebih menggunakan otak kanan. Berikut kutipan mengenai pernyataan Jeff Anderson tersebut:

[…]Popular culture would have you believe that logical, methodical and analytical people are left-brain dominant, while the creative and artistic types are right-brain dominant. Trouble is, science never really supported this notion.

Now, scientists at the University of Utah have debunked the myth with an analysis of more than 1,000 brains. They found no evidence that people preferentially use their left or right brain. All of the study participants — and no doubt the scientists — were using their entire brain equally, throughout the course of the experiment.

The preference to use one brain region more than others for certain functions, which scientists call lateralization, is indeed real, said lead author Dr. Jeff Anderson, director of the fMRI Neurosurgical Mapping Service at the University of Utah. For example, speech emanates from the left side of the brain for most right-handed people. This does not imply, though, that great writers or speakers use their left side of the brain more than the right, or that one side is richer in neurons.

There is a misconception that everything to do with being analytical is confined to one side of the brain, and everything to do with being creative is confined to the opposite side, Anderson said. In fact, it is the connections among all brain regions that enable humans to engage in both creativity and analytical thinking.

“It is not the case that the left hemisphere is associated with logic or reasoning more than the right,” Anderson told LiveScience. “Also, creativity is no more processed in the right hemisphere than the left.”[…]

Dengan demikian, klaim Ayah Edy dalam artikelnya dapat dikatakan sebagai kabar disinformasi. Sebab, pernyataan dalam tulisannya tidak menampilkan informasi yang lengkap.

Referensi:

https://www.livescience.com/39373-left-brain-right-brain-myth.html

https://www.livescience.com/12916-10-facts-human-brain.html

https://indigrow.wordpress.com/