[SALAH] Video Dugaan Kasus Suap MK Mulai di Tonjolkan

Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)

Faktanya, tidak ada kaitannya dengan Pemilu 2024. Video yang beredar merupakan peristiwa tahun 2017 pada kasus suap yang menimpa Patrialis Akbar, salah seorang hakim MK. Arief Hidayat selaku Ketua MK saat itu mengucapkan permohonan maaf kepada bangsa Indonesia sebab ia tidak bisa menjaga anggotanya hingga tertangkap MK. Selengkapnya di bagian penjelasan.
================================================
KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN

Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.
================================================
NARASI
Dugaan Kasus suap MK mulai di tonjolkan!!
Pak arif meminta maaf kepada rakyat bahwa mahkamah telah melakukan kesalahan lagi!!
SUMBER: https://vt.tiktok.com/ZSYRKroGU/https://archive.org/details/hoax-suap-mk


================================================
PENJELASAN:
Sebuah akun Tiktok dengan nama @geutihsunda88 mengunggah sebuah video yang menampakkan mantan ketua hakim MK tahun 2015-2018, Arief Hidayat tengah diwawancarai oleh media.

Dalam video tersebut, Arief mengucapkan permohonan maaf kepada bangsa Indonesia. Video tersebut diunggah ulang dengan klaim narasi adanya dugaan suap di MK yang ditonjolkan kembali.

Faktanya, video yang digunakan merupakan cuplikan peristiwa tahun 2017 ketika seorang anggota hakim MK, Patrialis Akbar, terjerat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 25 Januari 2017 karena telah menerima suap sebesar 2,15 miliar dari seorang importir daging agar MK dapat mengabulkan permohonan judicial review UU Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dengan demikian, klaim bahwa kasus suap yang menjerat hakim MK dimunculkan ulang buntut hasil sengketa Pilpres 2024, tidak benar.


================================================
REFERENSI:
1.    https://youtu.be/htyKAXm6b5E?si=o4d53UR3Q2JraeaA
2.    https://news.detik.com/berita/d-3406089/patrialis-ditangkap-kpk-ketua-mk-saya-mohon-maaf-kepada-bangsa
3.    https://www.google.com/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/kpk-tetapkan-patrialis-tersangka-/3694243.html