[SALAH] Metode Pertolongan Pertama melalui Pelepasan Darah bagi Penderita Stroke

Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)

Salah, cara penanganan awal stroke dengan mengeluarkan darah dari ujung jari tidak memiliki manfaat dalam penyembuhan pasien stroke. Beberapa Dokter juga menyatakan bahwa tindakan seperti narasi adalah tidak benar bahkan membahayakan.

=====
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan

=====
NARASI:
METODE PERTOLONGAN PERTAMA MELALUI #PELEPASAN_DARAH BAGI PENDERITA #STROKE.
Jika ada di antara keluarga kita yang terkena stroke, jangan panik. itu kuncinya. Sebab, jika Anda panik, justru akan memperparah stroke yang dideritanya.
Ada pertolongan pertama yang dijamin sangat efektif. Dan cara ini sudah diperkenalkan secara luas, agar menjadi pertimbangan masyarakat sebagai alternatif pertolongan pertama bagi orang yang terkena stroke.
Cara ini merupakan metode penyembuhan melalui “PELEPASAN DARAH”. Tujuannya adalah untuk menolong si penderita agar tidak fatal. Bahkan dipastikan hampir tidak ada efek sampingnya.
Perlu diketahui, orang yang terkena stroke, pembuluh darah di bagian otak lambat laun akan menuju pada #PROSES_PERPECAHAN. Bila menghadapi keadaan demikian, jangan panik… sekali lagi jangan panik.
Dimana pun penderita berada (kamar mandi, kamar tidur, atau ruang tamu), “JANGAN DIPINDAHKAN TERBURU-BURU. KARENA BILA DIPINDAHKAN, AKAN MEMEPERCEPAT PROSES PECAHNYA PEMBULUH DARAH”.
Di tempat kejadian itu, topanglah si penderita supaya dalam posisi duduk, agar tidak terjatuh lagi.
(Narasi lanjutan di bagian REFERENSI)

=====
SUMBER: Facebook
https://bit.ly/3t6dYF7

=====
PENJELASAN:

Beredar kembali postingan yang mengklaim metode pertolongan pertama melalui pelepasan darah pada penderita stroke, dengan cara menusukkan jarum pada jari jari hingga menarik daun telinga dan menusukknya dengan jarum.

Setelah ditelusuri klaim tersebut ternyata sudah pernah di bahas dalam Trunbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Pertolongan pertama pada stroke dengan tusukan jarum ke ujung setiap jari masing-masing atau bagian bawah daun telinga” pada 23 September 2019. Kemudian dengan judul “[SALAH] Pertolongan Pertama Pada Stroke Dengan Tusuk Jari” pada 1 November 2020.

Kedua artikel diatas menyatakan bahwa sejauh ini tidak ada penelitian seperti itu, tidak diketahui efektif atau tidaknya tindakan tersebut. Dokter spesialis saraf di Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta, dr. Sigit Dewanto, Sp.S,FINS,FINA membantah cara pengobatan tersebut. Menurutnya, tidak benar mengobati orang yang terserang stroke dengan cara menusukkan jarum ke ujung jari hingga keluar darah.

“Tidak benar. Bahkan respons nyeri akibat tusukan jarum dapat meninggikan tekanan darah yang berisiko memperburuk stroke-nya,” tegas spesialis saraf dari FK Unika Atma Jaya, Dr.dr. Yuda Turana, Sp.S

Penanganan awal stroke adalah menjaga patensi jalan nafas dan kestabilan sirkulasi darah pasien. Jika pasien tidak sadar, pastikan pasien dalam lingkungan yang aman, baringkan pada tempat yang aman. Posisikan pasien dengan tubuh menghadap ke samping kiri, untuk mencegah masuknya cairan ke saluran pernafasan (recovery position). Segera panggil pertolongan untuk membawa pasien ke unit gawat darurat terdekat. Penanganan pasti dari stroke tergantung dari jenis stroke yang terjadi. Hal ini dapat dipastikan dengan melakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan dan MRI.

Dengan demikian informasi yang berisi tentang penanganan pertolongan pertama pada stroke dengan menusukkan jari dengan jarum adalah tidak benar dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

=====
REFERENSI:

Narasi lanjutan:
Setelah posisi duduk, kini saatnya untuk melepaskan darah. Bila di rumah ada jarum suntik, itu paling baik. Bila tidak ada, pakailah jarum jahit atau jarum pentul. Namun sebelumnya jarum harus disterilkan dengan cara dibakar api sejenak. (pakai korek api, kompor).
Kemudian tusuklah kesepuluh ujung jari di kedua tangan agar berdarah. Bila darah tidak keluar, bisa dipencet atau dipijit, hingga kesepuluh jari itu meneteskan darah (“setiap jari setetes”).
Beberapa menit kemudian, si penderita dengan sendirinya akan sadar kembali.
Bila mulutnya bengkok atau miring, tariklah telinganya sampai merah, dan di bagian daun telinganya juga ditusuk masing-masing dua tusukan jarum, sehingga masing-masing telinga menetes dua tetes darah. Beberapa menit kemudian mulutnya akan kembali normal.
Setelah semuanya dirasakan normal, tanpa gejala lain, barulah si penderita diantarkan ke tempat pengobatan. maka masa krisis sudah bisa dilewati.
Sebaliknya, bila buru-buru mengangkut dengan ambulans, maka sepanjang jalan akan terjadi goncangan. Sesampainya ke rumah sakit, hampir semua pembuluh darahnya akan pecah, dan akan terjadi pendarahan yang hebat di dalam otaknya.
Jika itu terjadi, jangan lagi mengatakan bisa tertolong oleh pengobatan medis, ada mujizat pun sulit untuk mempertahankan nyawanya.
Umumnya, reaksi dari anggota keluarga atau masyarakat akan buru-buru membawa penderita stroke ke rumah sakit untuk pengobatan. Padahal, goncangan sepanjang jalan akan mempercepat pecahnya pembuluh darah. Sehingga banyak penderita yang mengalami kerusakan fatal di bagian pembuluh darahnya.
Maka, pendarahan otak menduduki peringkat kedua dalam ranking penyebab kematian. Mungkin ada yang mujur karena tidak fatal. Akan tetapi yang terjadi adalah #KELUMPUHAN_SEUMUR_HIDUP. Sungguh suatu kerugian besar bagi pribadi si penderita, maupun anggota keluarga.
Pendarahan otak adalah sungguh mengerikan.
Andai kita dapat mengingat cara “PELEPASAN DARAH” ini, maka akan dapat memberi pertolongan pertama, dan dalam waktu singkat dapat menolong si penderita supaya tidak terjadi kerusakan yang #FATAL dan #KEMATIAN…
Simpanlah dan ingat artikel ini… Sekian !

Editor: Adi Syafitrah