Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR
Informasi Palsu. Dilansir dari Our World in Data, data per 10 Februari 2022 mengungkap sebanyak 61% populasi di dunia sudah vaksin dosis 1 dan sekitar 52,1% penduduk dunia sudah vaksin hingga dosis kedua.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
=====
KATEGORI: Konten Palsu
=====
SUMBER: Facebook
https://archive.ph/TtjMC
=====
NARASI:
DO NOT LET THEM FOOL YOU
Most of the world’s population is still UNVAXXED
They want us to think that pro-vaxxers outnumber us, but they don’t!
WE ARE THE MAJORITY REMEMBER THIS STAY EMPOWERED STAND YOUR GROUND
(terjemahan)
Jangan biarkan mereka membodohimu
Sebagian besar populasi di dunia belum divaksin
Mereka ingin kita berpikir bahwa pro vaksin lebih banyak, sebenarnya tidak
Kita adalah mayoritas ingat itu
Tetap di pendirianmu
=====
PENJELASAN:
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Janine Andrews, yang memposting sebuah gambar dengan klaim bahwa sebagian besar penduduk di dunia belum divaksin. Postingannya berhasil disukai sebanyak 1,5 ribu akun dan dibagikan sebanyak 212 kali.
Setelah dilakukan penelusuran fakta lebih lanjut, klaim Janine adalah palsu. Dilansir dari Our World in Data, diketahui data per 10 Februari 2022 sebanyak 61% penduduk di dunia telah divaksin setidaknya dosis 1, itu artinya mayoritas penduduk telah divaksin. Diperkirakan sebanyak 52,1% penduduk dunia telah divaksin dosis kedua.
Menurut website tracker vaksinasi Covid-19, covidvax.live, total populasi di dunia yang sudah divaksin dosis mencapai 44%, diperkirakan pada bulan Oktober 2022, 70% penduduk dunia sudah divaksin.
Beberapa sumber merilis data yang berbeda terkait jumlah/persentase populasi dunia yang sudah divaksin, dikarenakan faktor frekuensi pembaruan data antara satu sumber dengan yang lain.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Janine Andrews adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten Palsu.
=====
REFERENSI:
https://ourworldindata.org/covid-vaccinations
https://coronavirus.jhu.edu/vaccines/international
=====
Penulis: Ani Nur MR
Editor: Bentang Febrylian