[SALAH] Cerita Dalam Novel Telah Memprediksi Adanya Pandemi COVID-19

Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

Informasi Palsu. Virus yang digambarkan dalam novel berjudul “The Eyes of Darkness” dan “End of Days” tidak sama dengan ciri-cirinya Covid-19, baik dari tingkat kematian pasien yang terpapar, asal usul virus, maupun tingkat kekebalan virus terhadap obat.

Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.

=====

KATEGORI: Konten yang Menyesatkan

=====

SUMBER: Twitter

https://archive.ph/6Yh5Z

=====

NARASI:
WARNING OF VIRUS IN 1981
DAN SEKARANG TERJADI !!!!!!!

MLmjumat… Virus COVID-19 HOAX

WARNINGS OF VIRUS IN 1981
TWO authors appeared to predict coronovirus decades before the outbreak.
Dean Koonte’s thriller The Eyes Of Darkness, published in 1981, tells the story of a lethal man-made virus in Wuhan – the same Chinese city where coronavirus broke out.
In another spooky coincidence, the doomsday book End Of Days – wrilten by American psychic Sylvia Browne and pablished in 2008 predicted here would be a pneumonia-like global pandemicin 2020.

=====
PENJELASAN:
Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @KonspirasiHolic. Gambar dalam postingannya terdapat narasi bahwa ada novel yang sudah memprediksi terjadinya pandemi Coronavirus di masa depan.

Novel pertama yang disinggung berjudul “The Eyes of Darkness”, ditulis oleh Dean Koontz, dipublikasikan pada tahun 1981 dan “End of Days”, ditulis oleh Sylvia Browne, dipublikasikan tahun 2008.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, virus yang digambarkan dalam kedua novel tersebut tidak sama dengan ciri-cirinya dengan Covid-19. Novel The Eyes of Darkness mendeskripsikan, virus yang bernama “Wuhan-400” berasal dari lab. Namun, fakta sebenarnya asal usul virus Corona sampai saat ini belum diketahui. Selain itu, virus yang digambarkan dalam novel tersebut, dapat berinkubasi dalam 4 hari, hal ini berbeda dengan Covid-19 yang inkubasinya 1-14 hari.

Dalam novel Koontz, virus “Wuhan-400” memiliki fatality rate 100%, sedangkan Covid-19 2%-4% di Wuhan dan di luar kawasan Wuhan 0,7%. Adapun ciri-ciri orang yang terpapar juga berbeda, di novel Koontz dideskripsikan virus akan menggerogoti sel otak, sehingga pasien kehilangan kendali dan meninggal. Sedangkan Coronavirus, gejala pasien yakni demam, batuk, sesak napas, pilek, yang parah akan mengalami gagal ginjal dan kematian.

Lebih lanjut, novel Sylvia Browne berjudul “End of Days” dijelaskan bahwa virus dalam novelnya tidak dapat diobati dengan pengobatan apapun. Sedangkan virus Corona sebelum ditemukannya vaksin, pasien dengan gejala ringan dapat sembuh dengan sistem imun alami, dan sampai saat ini telah ditemukan vaksin dan pengobatan lain masih dalam tahap penelitian.

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @KonspirasiHolic adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

=====
REFERENSI:
https://fullfact.org/online/books-supposedly-predict-covid-19/

https://www.google.com/amp/s/mobile.reuters.com/article/amp/idUSKCN20M19I

=====

Penulis: Ani Nur MR
Editor: Bentang Febrylian