Hoaks daur ulang dengan modifikasi narasi dari yang sebelumnya sudah pernah beredar pada tahun lalu (2021). FAKTANYA, selain BUKAN rilis resmi oleh SIRANAP, pemberian obat meski pada pasien tanpa gejala tetap harus dalam pengawasan medis menyesuaikan kondisi pasien untuk mengurangi risiko efek samping.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan.
SUMBER: Pesan berantai WhatsApp, https://archive.ph/SYmlZ (arsip cadangan).
NARASI: “Kami perkumpulan dokter dr wisma atlit….
Menyampaikan :Kalau ada yg kena covid tidak perlu panik dan tidak harus ke RS kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus covid semua penuh, Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:
- Antibiotik : Azitromycin 500mg 1x sehari, selama5-10 hari
- Antivirus : Favipiravir (Avigan-Indofarma) 600mg 2x sehari selama 5 hari.
- Anti batuk u/ keluarin dahak sekaligus antiOxidant : Fluimucil Eff 600mg, 1-2x sehari, selama 14 hari
- Anti radang : dexamethasone 0,5 (setelah hari ke 7-10), 3x sehari
- Penurun panas : paracetamol/dumin/panadol/ sanmol 500mg, (jika demam)
- Vit E : natur E hijau/orange
- Vit B6 dan B 12 : neorobion
- Vit D 3 dan Zinc
- Vit. C
- Usahakan berjemur matahari pagi setidaknya 10-15 menit.
Jangan panik, berdoa dan tetap bersyukur, semangat dan gembira, karena hati yg gembira adalah obat. Selalu percaya dan yakin akan sembuh 😅
Silahkan di share ke semua yg membutuhkan, karena ini Resep Dokter yg sudah teruji dan dipakai di RS Covid Wisma Atlit Jkt semoga dapat membantu dan cepat sembuh🙏
http://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/
Ini aplikasi untuk mencari RS kosong untuk Covid dan non Covid, barangkali ada yang membutuhkan.”
PENJELASAN
Berdasarkan 7 Jenis Mis dan Disinformasi oleh First Draft, termasuk “Konten yang Menyesatkan: Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu” [1]
SUMBER membagikan pesan berantai daur ulang yang memodifikasi pesan berantai yang sebelumnya pada tahun lalu (2021) sudah pernah beredar dan diklarifikasi.
Selain itu, tautan yang dibagikan TIDAK memuat “resep obat” seperti yang disebarkan di pesan berantai karena memang BUKAN rilis resmi dari situs SIRANAP.
Verifikasi Pesan Berantai
Situs SIRANAP. [2]
TURNBACKHOAX.ID pada 25 Juni 2021: “Informasi menyesatkan. Pemberian obat pada orang yang sakit harus sesuai dengan pengawasan tenaga medis dan obat harus diberikan sesuai kondisi pasien agar mengurangi risiko efek samping dari mengonsumsi obat tersebut.” [3]
Referensi Lainnya yang Berkaitan
detikHealth pada 29 Desember 2020: “Terkait pesan tersebut, dokter spesialis paru sekaligus Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro, SpP(K) mengatakan pemberian obat, meski pada pasien tanpa gejala, tetap harus dalam pengawasan medis. Obat harus diberikan sesuai kondisi pasien untuk mengurangi risiko efek samping penggunaannya.” [4]
ANTARA pada 24 Juni 2021: “Dokter Adam Prabata mengatakan obat-obat itu dapat memiliki efek samping pada pengguna jika tidak dikonsultasikan kepada dokter.” [5]
merdeka.com pada 24 Juni 2021: “Informasi resep obat untuk pasien Covid-19 beserta dosisnya adalah hoaks. Sebab pemberian jenis obat dan dosisnya harus melalui resep dari dokter dan tidak bisa sembarang.” [6]
REFERENSI
[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate), https://bit.ly/3wHx0lO / https://archive.md/nb52W (arsip cadangan dengan bahasa asli, English).
[2] SIRANAP V 3.0, https://bit.ly/3g6EMho / https://archive.md/m3ipn (arsip cadangan).
[3] turnbackhoax.id: “[SALAH] Resep Obat Untuk Pasien Covid-19”, https://bit.ly/3jfPK72 / https://archive.md/GJnOV (arsip cadangan).
[4] health.detik.com: “Viral Daftar Obat untuk Pasien COVID-19, Ini Pesan Dokter Paru”, https://bit.ly/3KT0G5T / https://archive.ph/7xQ2B (arsip cadangan).
[5] antaranews.com: “Hoaks! Resep obat untuk pasien COVID-19”, https://bit.ly/3IPUD0g / https://archive.ph/q3Hbq (arsip cadangan).
[6] merdeka.com: “CEK FAKTA: Hoaks Resep Obat untuk Pasien Covid-19”, https://bit.ly/3Hdk3UV / https://archive.ph/hOdSO (arsip cadangan).