[SALAH] Petugas Bea Cukai di Mali Menghentikan Penyelundupan Emas Tentara Prancis

Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

Klaim yang salah. Video tersebut adalah pemeriksaan emas oleh pengacara yang akan dijual pada klien di Accra, Ghana tahun 2019. Foto pada awal video merupakan proses penyitaan amunisi senjata, bukan penyelundupan emas.

= = = = =

KATEGORI: FALSE CONTEXT/ KONTEN YANG SALAH

= = = = =

SUMBER:
TWITTER

https://archive.vn/ZrrJM

FACEBOOK

https://archive.vn/wJnak

= = = = =

NARASI:

“Assalamualaikum wr.wb.
Petugas bea cukai di Mali berhasil menghentikan penyelundupan oleh tentara Prancis kotak berisi emas murni dalam jumlah besar, dan operasi tersebut didokumentasikan di hadapan pengamat internasional dan beberapa jurnalis.
SAMBUNG”.

= = = = =

PENJELASAN:

Akun Twitter bernama Fay Kadrun (@Fkadrun) mengunggah status pada 08/11/2020 berupa video bongkar peti berisi emas dengan klaim kejadian tersebut adalah petugas bea cukai di Mali yang menghentikan penyelundupan emas oleh tentara Prancis. Video serupa pernah muncul juga pada tahun 2019 di laman Facebook bernama ‘Kati 24’ dengan durasi lebih lama.

Dari hasil penelusuran diketahui klaim tersebut salah. Dilansir dari observers.france24.com menemukan beberapa petunjuk dari video tersebut.

Pertama, dari versi yang lebih panjang salah seorang pria pria kulit putih sedang memegang koran di tangannya. Surat kabar ini diketahui bernama ‘The Business & Financial Times’ dengan tajuk berita di halaman depannya. B&FT merupakan surat kabar yang sebagian besar didistribusikan di Ghana. Sementara tajuk berita “Yaa Boateng For Cannes’s Sibi Festival Of Creativity” merupakan pemberitaan yang terbit pada 10/6/2019. Halaman muka koran tersebut masih dapat dilihat dari unggahan laman Facebook ‘TINY DESK’ pada 12/6/2019.

Kedua, adalah nama dari ‘FarTrade’ yang muncul di selembar kertas yang dipegang oleh salah satu pria. FarTrade sendiri merupakan perusahaan yang menawarkan dukungan kepada perusahaan Eropa yang ingin berinvestasi di Afrika. Salah satu akun Twitter pemeriksa fakta Prancis bernama ‘FAKE Investigation’ (@FAKE_Investiga) berhasil menghubungi pihak FarTrade melalui surel, namun malah diarahkan untuk menghubungi “Mr. René Verrecchia”.

René Verrecchia sendiri merupakan seorang pengacara Italia. Dalam sesi wawancara dengan situs berita observers.france24.com, René mengatakan bahwa dia tahu FarTrade tetapi perusahaan tidak ada hubungannya dengan emas dalam video tersebut. Dia juga memberikan penjelasan berikut:

“Video ini direkam sekitar dua bulan lalu di Accra. Teman saya, yang juga orang Italia dan saya disewa untuk mewakili calon pembeli yang ingin berkembang di sektor komoditas. Ini adalah representasi yang keliru dari sebuah inspeksi ‘run-of-the-mill’ yang dilakukan selama transaksi logam.

Kami sedang memeriksa barang dagangan dan dokumennya. Video tersebut direkam oleh salah satu perantara, yang ingin menunjukkan kepada kliennya bahwa barang dagangan telah sampai di tempat tujuan dan sedang diperiksa.

Nama-nama yang saya tulis di kertas adalah calon pembeli emas tersebut. Mereka bahkan tidak tahu bahwa pemeriksaan ini sedang berlangsung. Sedangkan untuk FarTrade, logo mereka muncul di video secara acak. Saya sedang mencari selembar kertas dan itu adalah yang pertama saya temukan”. Diterjemahkan dari pemberitaan observers.france24.com yang tayang pada 11/9/2019.

Sementara itu, pada bagian awal video terdapat tempelan foto dari sekelompok tentara yang ada di lubang, seakan-akan sedang menyelundupkan emas. Namun dari hasil penelusuran diketahui foto tersebut diambil pada 10/2/2014, saat operasi oleh pasukan Sangaris, yakni pasukan Prancis di Republik Afrika Tengah. Kementrian Angkatan Bersenjata Prancis mengatakan operasi tersebut dilakukan untuk menghancurkan “lebih dari 750 kg amunisi yang disita selama tindakan pelucutan senjata kelompok bersenjata dan ditemukannya gudang senjata”. Dikutip dari situs web Kementrian Angkatan Bersenjata Prancis tanggal 11/2/2014.

Dari hasil penelusuran di atas, diketahui peristiwa tersebut bukan merupakan upaya pemeriksaan dari petugas bea cukai, namun video dokumentasi pemeriksaan standar oleh pengacara untuk klien yang akan membeli emas tersebut. Selain itu kejadiannya bukan terjadi di Mali, namun di Kota Accra, Ghana sehingga status tersebut masuk kategori Konten yang Salah.

= = = = =

REFERENSI:
https://observers.france24.com/en/20190911-gold-bars-looted-mali-stolen-viral-video
https://www.liberation.fr/amphtml/checknews/2019/09/10/non-la-douane-du-mali-n-a-pas-demantele-un-trafic-d-or-effectue-par-des-militaires-francais-sous-les_1750514
https://www.defense.gouv.fr/espanol/actualites/international/sangaris-destruction-des-munitions-saisies
https://www.facebook.com/TIDYDESKPROJECT/photos/a.412033115835641/825214484517500/?type=3
https://twitter.com/FAKE_Investiga/status/1171454915517960192?s=20