[SALAH] Foto “Sekarang malesiya sapu habis penduduk asing…”

Foto yang diunggah bukan upaya sapu bersih penduduk asing yang dilakukan Malaysia. Foto-foto tersebut campuran dari beberapa kejadian pelanggaran yang dilakukan oleh pendatang asing tanpa izin di Malaysia.

=====

Kategori: Misleading Content/Konten yang Menyesatkan

=====

Sumber: Facebook

https://archive.fo/pYOxr

=====

Narasi:

“Perhatian perhatian

Sekarang malesiya makin darurat

Buat TKI/TKW yg ada di malesiya

TERMAKSUD…

Org tua kalin,pacar,saudara,atau tetanganya

Harap berhati -hati.

Sekarang malesiya sapu habis penduduk asing…”

=====

Penjelasan:

Beredar postingan foto yang diklaim sebagai upaya sapu habis warga negara asing oleh Malaysia. Dalam narasi terdapat imbauan untuk memberitahu para TKI/TKW di Malaysia.

Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari tempo.co, foto-foto yang diunggah dalam postingan tersebut bukan upaya sapu bersih warga negara asing oleh Malaysia. Foto-foto itu berasal dari sejumlah peristiwa.

Foto pertama, foto pengangkutan orang ke dalam truk bertuliskan “Imigresen” merupakan foto mengenai peristiwa “Operasi Bersepadu Jabatan Imigresen Malaysia” pada 6 Februari 2020 di Puchong. Pada operasi itu tertangkap 23 orang pendatang asing tanpa izin yang terdiri dari 14 laki-laki dan sembilan perempuan. Mereka berasal dari berbagai negara, yakni Myanmar, Indonesia, Sri Lanka, dan India, serta berusia antara 20-40 tahun.

Foto kedua dan ketiga mengenai peristiwa penangkapan nelayan ilegal asal Vietnam di wilayah perairan Malaysia pada 12 Mei 2020. Penangkapan itu dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Foto keempat dan keenam berasal dari peristiwa yang sama, yakni penangkapan pendatang asing tanpa izin dari Myanmar oleh petugas imigrasi Malaysia. Pendatang asing tanpa izin tersebut dipulangkan ke negaranya. Berita mengenai peristiwa tersebut ada dalam pemberitaan ohmymedia.cc dengan judul “Warga Myanmar diusir dari Malaysia dikesan bawa balik Covid-19” yang tayang pada 20 Mei 2020.

Foto kelima dan kedelapan merupakan foto yang sama. Foto tersebut pernah diunggah oleh akun Twitter milik stasiun televisi Malaysia Bernama TV pada 12 Mei 2020. Foto itu diberi keterangan “Imigresen gempur Pasar Borong Kuala Lumpur, Selayang”. Dalam operasi itu, Imigresen Malaysia memeriksa sebanyak 7.551 WNA yang 1.368 di antaranya adalah pendatang asing tanpa izin.

Foto ketujuh mengenai penangkapan warga negara asing tanpa izin asal China yang berjudi secara ilegal. Peristiwa itu diketahui terjadi di Kajang pada 29 April 2020. Menurut berita berjudul “Police arrest 30 Chinese nationals in illegal online gambling raid” di New Straits Times, puluhan warga China yang tertangkap terdiri dari 24 pria dan enam wanita yang berusia antara 20-35 tahun.

Berdasarkan penjelasan tersebut, peristiwa pada foto-foto tersebut bukan upaya sapu habis penduduk asing, melainkan penindakan otoritas Malaysia terhadap warga negara asing tanpa izin yang masuk ke wilayahnya. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

=====

Referensi:

https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1199115923754274/

https://cekfakta.tempo.co/fakta/805/fakta-atau-hoaks-benarkah-ini-foto-foto-malaysia-yang-sapu-habis-wna-termasuk-tki-saat-pandemi-covid-19

https://www.hmetro.com.my/mutakhir/2020/02/542117/redah-paya-elak-dicekup

https://web.facebook.com/maritimmalaysia/posts/2946004312158131

https://www.nst.com.my/news/crime-courts/2020/04/588340/police-arrest-30-chinese-nationals-illegal-online-gambling-raid

View this post on Instagram

30 warga China terbabit judi dalam talian ditahan SERAMAI 30 individu warga China ditahan selepas dipercayai terbabit dengan kegiatan judi dalam talian di sebuah unit kondominium di Bandar Mahkota Cheras, Kajang, hari ini. Pegawai Turus Bahagian Siasatan Jenayah Kongsi Gelap, Judi dan Maksiat (D7) Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Selangor Deputi Superintendan Azmi Shukor berkata, pihaknya menahan 24 lelaki dan enam wanita berusia antara 20 hingga 35 tahun dalam serbuan jam 2.30 petang tadi. "Sindiket ini menjalankan aktiviti promosi judi dalam talian yang berpusat di Malaysia dengan menggunakan lawan sesawang dan mensasarkan mangsa dari China. "Antara perjudian ditawarkan termasuk saham menggunakan mata wang asing dan segala pesanan ringkas untuk kumpulan ini berhubung menggunakan aplikasi Wechat yang dihantar menggunakan talian telefon ke negara China," katanya dalam kenyataan, hari ini. Azmi berkata, sindiket itu menyewa dua unit kediaman di kondominium berkenaan sejak bulan lalu dengan pekerja terbabit berperanan mengawal komputer utama selain beroperasi setiap hari bagi mencari pelanggan. "Hasil siasatan mendapati semua suspek diberikan gaji sebanyak RM3,000 setiap bulan. Semakan mendapati mereka tidak mempunyai dokumen perjalanan selain menyalahgunakan pas lawatan sosial. "Semua suspek didapati baru saja diberikan pendedahan cara menganjurkan aktiviti judi dalam talian," katanya. Beliau berkata, pihaknya turut merampas sebanyak 30 komputer riba serta 76 telefon bimbit dalam serbuan itu. "Semua suspek yang ditahan dibawa ke Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Kajang untuk siasatan lanjut mengikut Seksyen 4 (1) (c) Akta Rumah Judi Terbuka 1953 dan Seksyen 6(1)(c) Akta Imigresen 1959/63," katanya. Sumber: Harian Metro https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3056505807749187&id=138683329531464

A post shared by Jabatan Imigresen Malaysia (@imigresen) on