Masyarakat Manado khususnya wilayah Pasar Karombasan dikejutkan dengan beredarnya informasi perihal 200 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test Covid-19. Namun belakangan diketahui bahwa informasi yang terdapat dalam narasi tersebut adalah tidak sesuai dengan fakta, setelah Pemerintah Kota Manado melakukan klarifikasi.
Selengkapnya terdapat di penjelasan!
KATEGORI: FALSE CONTEXT
===
SUMBER: MEDIA SOSIAL FACEBOOK
===
NARASI:
Untuk semua..
Mohon jangan dulu ke pasar karombasan mulai sekarang..
Hasil tes kemarin reaktif ada sekitar 200san..πππ
Area masuk zona merah dari pasar karombasan sampai seputaran golden, samping RS
Siloam
Bagikan pada rekan kalianπ
Bantu share….ππππ’π’π’π’ππππ
Jang dulu au’ ka’ Manado…
Biar so perlu bgimna..πππππ
===
PENJELASAN: Pemerintah Kota Manado melakukan klarifikasi guna menanggapi beredarnya narasi yang menyebut bahwa 200 orang di wilayah Pasar Karombasan reaktif setelah menjalani rapid test Covid-19. Menurut pesan yang beredar, masyarakat Manado diimbau agar tidak berkunjung ke pasar Karambosan untuk menghindari adanya penularan.
Melansir dari beritasulut.co.id, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Manado dan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado memberikan bantahan perihal 200 orang di Pasar Karombasan reaktif Covid-19. Kabag Pemhumas Kota Manado, Sonny Takumansang meminta masyarakat untuk lebih waspada dalam menerima informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.
βKami mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan berita informasi hoaks seputar Covid-19 yang beredar di Facebook, Whatsapp an platform aplikasi jejaringan sosial lainnya,β tegasnya.
Lebih lanjut Sonny menjelasakan bahwa sampai saat ini, khususnya wilayah Pasar Karombasan telah dilakukan Rapid Dianostik Test (RDT) oleh Satgas Surveilance Dinas Kesehatan Kota Manado dan Puskesmas Ranotana Weru. Dari hasil laporan Dinkes Manado, pemeriksaan dibagi ke dalam dua pos, dengan jumlah yang diperiksa untuk pos satu terhitung 27 orang, sementara untuk pos dua terhitung 66 orang. Dari hasil pemeriksaan dua pos tersebut, seluruh orang dinyatakan non reaktif.
βYang dilakukan pemeriksaan RDT, adalah karyawan PD Pasar unit Pasar Pinasungkulan dan Koordinator Pasar Bersehatu dan pedagang Pasar Pinasungkulan,β jelas Sonny.
Narasi yang beredar perihal 200 orang di Pasar Karombasan reaktif rapid test masuk ke dalam kategori false context. False context sendiri merupakan sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
===
REFERENSI: