[SALAH] Video “Hati” yg suka mkn tlr. Orang cina bunuh orang tuh plan tapi pasti”

Video yang dibagikan merupakan video hoaks lama pada tahun 2018. Pria dalam video tersebut, yakni Syahroni B Daud, sudah meminta maaf atas kekeliruan yang ia lakukan.

=====

Kategori: False Context/Konten yang Salah

=====

Sumber: Facebook

https://archive.vn/PPrph

=====

Narasi:

“Hati” yg suka mkn tlr. Orang cina bunuh orang tuh plan tapi pasti… yg mau brbagi info silahkan..”

=====

Penjelasan:

Akun Facebook atas nama Dorsil membagikan sebuah video yang memperlihatkan seorang pria memecahkan telur dan menyatakan bahwa telur tersebut palsu. Dalam narasi yang menyertai video tersebut, akun Dorsil menuliskan imbauan hati-hati untuk yang suka makan telur.

Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa postingan tersebut tidak benar. Sebab, video yang dibagikan tersebut merupakan pada tahun 2018 dan sudah terklarifikasi. Dilansir dari merdeka.com, Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Asep Safrudin mengatakan, video viral soal telur palsu adalah tidak benar. Dalam video berdurasi dua menit itu terlihat Syahroni B Daud (49) menerangkan kalau telur yang didapat anaknya dari Kartu Jakarta Pintar (KJP) adalah palsu.

“Kami koordinasi dengan Kanit Johar Baru, kita lakukan koordinasi dengan Dinas KPKP, kemudian Dinas Peternakan dan Food Station dan ternyata hasilnya tidak palsu. Bahkan telur itu adalah telur yang siap konsumsi oleh masyarakat,” kata Asep di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).

Polisi langsung menelusuri telur palsu yang dijadikan contoh oleh Syahroni dalam video. Polisi menemukan bahwa telur itu adalah maninan dan bukan untuk dikonsumsi.

“Ini bukan telur palsu, tapi telur mainan yang diproduksi di Korea untuk dijual dan untuk main anak-anak. Hasilnya memang untuk diperjualbelikan sebagai mainan. Inilah yang diviralkan oleh orang-orang sehingga Syahroni termakan isu telur palsu,” jelasnya.

Adapun, kasus pada video tersebut sudah selesai dengan permohonan maaf Syahroni. Dilansir dari kumparan.com, Syahroni menjelaskan irinya mendapatkan isu itu dari grup WhatsApp. Ia kemudian menyuruh anaknya membeli telur. Syahroni menduga telur yang dibeli, mirip dengan ciri yang dilihatnya dalam pesan berantai.

“Saya pecahkan ternyata waktu itu memang posisi telur yang saya dapat dari KJP (Kartu Jakarta Pintar) ini kuningnya agak kenyal sekali, setelah itu kertas yang membungkusnya pun tebal. Jadi sesuai ingatan saya wah ini agak sesuai dengan yang palsu,” kata Syahroni di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).

Syahroni kemudian memberanikan diri untuk menuju lokasi pengambilan telur di Pasar Johar Baru. Ia mengaku, hanya ingin meminta konfirmasi karena telur yang ia dapat seperti telur palsu dalam pesan berantai.

Aksi Syahroni yang seolah membuktikan adanya telur palsu di pasaran sempat beredar lewat Youtube. Salah satu video menampilkan Syahroni memecahkan telur yang disebutnya palsu sudah ditonton lebih dari 20 ribu kali.

“Ternyata setelah di investigasikan kemarin Alhamdulillah saya sangat bersalah, karena ilmu saya sangat sedikit sekali dan telur yang beredar di masyarakat ini tentunya benar-benar asli, tidak ada yang palsu,” jelasnya mengklarifikasi.

“Saya sekali lagi mohon maaf agar dimaafkan kesalahan saya mengasumsikan telur ini palsu,” imbuhnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten yang dibagikan akun Facebook Dorsil tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

=====

Referensi:

https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1176395999359600/

https://kumparan.com/kumparannews/pria-yang-ada-dalam-video-telur-palsu-meminta-maaf

https://news.detik.com/berita/d-3939937/viral-karena-video-telur-palsu-syahroni-daud-angkat-bicara

https://www.merdeka.com/peristiwa/polisi-tegaskan-tidak-ada-telur-palsu-melainkan-mainan-buatan-korea.html

https://www.liputan6.com/news/read/3410276/polri-syahroni-termakan-isu-hoax-telur-palsu

https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/18/03/27/p690dx330-polri-buktikan-langsung-isu-telur-palsu-hoaks