[SALAH] Video “rezim memaksa para kyai utk di suntik dgn dalih utk ketahanan tubuh dari virus..kyai di banten ini tegas menolak!!”

Kejadian dalam video bukan di Banten, melainkan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Pria dalam video merupakan pasien positif Covid-19 yang sempat menolak untuk diisolasi namun akhirnya mengikuti arahan Satgas Covid-19 untuk diisolasi di RSUD Mataram.

=====

Kategori: False Context/Konten yang Salah

=====

Sumber: Whatsapp

=====

Narasi:

“Cepat atau lambat program rezim utk pengetesan covid 19 ke para kyai sudh di lakukan…rezim memaksa para kyai utk di suntik dgn dalih utk ketahanan tubuh dari virus..kyai di banten ini tegas menolak!!..”

=====

Penjelasan:

Beredar video melalui pesan berantai Whatsapp yang diklaim sebagai peristiwa seorang Kyai di Banten menolak untuk disuntik dengan dalih ketahanan tubuh. Pada video yang berdurasi 1.29 detik itu terlihat pria berpakaian gamis tersebut berdebat dengan seorang petugas.

Melalui hasil penelusuran diketahui bahwa klaim pada narasi tidak benar. Sebab, kejadian dalam video tersebut bukan terjadi di Banten. Peristiwa tersebut merupakan upaya membawa pasien positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk diisolasi selepas ia melakukan salat tarawih.

Dilansir dari kompas.com, Seorang pasien positif covid-19 warga Kelurahan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menolak saat dijemput petugas medis untuk menjalani isolasi di RSUD Kota Mataram, Rabu (29/4/2020). S diketahui juga sempat terlibat debat alot dengan petugas medis yang datang ke rumahnya.

“Sempat bersitegang dengan kami karena dia menganggap sehat tidak ada gejala,” kata Camat Cakranegara Erwan saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).

Saat itu, S menyanggah bahwa dirinya sakit, meskipun berdasar informasi dari Pemerintah Provinsi NTB, hasil tes swab S adalah positif corona dan harus menjalani isolasi di rumah sakit. Selain itu, S juga diketahui pernah menghadiri acara Ijtima Ulama Sedunia di Gowa.

Menurut Erwan, S diketahui pernah menghadiri acara Ijtima Ulama Dunia di Gowa beberapa pekan lalu. S juga tak melaporkan hasil tes swab ke pihak kelurahan atau ketua lingkungannya, sehingga banyak warga yang tak mengetahuinya.

“Saat kami melakukan pengecekan ke rumahnya, yang bersangkutan justru tidak ada. Mestinya kan isolasi mandiri sejak kepulangannya dari Gowa, Makassar. Kami cek justru shalat tarawih bersama banyak warga di Masjid Nurul Yakin,” kata Camat Cakranegara Erwan saat dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).

Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya S melunak dan mengikuti arahan dari Satgas Covid-19 untuk diIsolasi di RSUD Mataram.

Berdasarkan penjelasan tersebut, narasi dan konten videonya tidak saling terkait. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

=====

Referensi:

https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1175911266074740/

https://regional.kompas.com/read/2020/04/30/11190051/cerita-lengkap-pasien-positif-corona-yang-tolak-isolasi-tetapi-nekat-shalat?page=all#page3

https://www.suara.com/news/2020/04/30/085008/pasien-corona-alumni-gowa-ogah-diisolasi-malah-tepergok-pulang-tarawih

https://www.dream.co.id/news/orang-positif-covid-19-bandel-malah-ikut-sholat-tarawih-200430a.html