[KLARIFIKASI] Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono Tidak Memberikan Izin Pengunaan Area Keraton Bukan Karena Isu Sara

Debunk ini berisi klarifikasi dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono terkait penolakan izin penggunaan area Ndalem Pangulon Majid Gedhe Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai area buffet ustaz dan area VVIP untuk acara pada Jumat sampai Minggu, 11-13 Oktober 2019. beliau mengatakan acara ditolak karena alasan keamanan. Ia menambahkan, alasan penolakan tidak ada kaitannya dengan agama. Kelompok agama manapun, asalkan damai dan penuh toleransi, menurutnya boleh menggelar acara di kawasan Kraton Ngayogyakarta.

======

[SUMBER]: MEDIA DARING

======

[PENJELASAN]:

Belum lama ini, beredar di media sosial surat penolakan izin penggunaan Masjid Gedhe Kauman dari pihak Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat terhadap acara dari Muslim United yang akan digelar pada Jumat sampai Minggu, 11-13 Oktober 2019 dari pukul 04.00 sampai 23.00 WIB.

Surat bernomor 0336/KH.PP/Suro.IX/WAWU.1953.2019 itu ditujukan untuk Ketua Muslim United Nanang Syaifurozi, yang beralamat di Jalan Kaliurang KM 7, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Disebutkan bahwa sebelumnya, Muslim United telah meminta izin meminjam Ndalem Pangulon Majid Gedhe Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai area buffet ustaz dan area VVIP untuk acara tersebut.

Izin tersebut kemudian tidak dikabulkan oleh Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono.

Isi surat menyebutkan, “(Kami) belum dapat mengabulkan permohonan menggunakan KgD Masjid Gedhe Karaton serta halaman, Ndalem Pengulon, dan Alun-alun utara sisi barat.”

Menurut Pengageng Kawedanan Ageng Panitrapura (semacam Setneg) Kraton Yogyakarta GKR Condrokirono menegaskan, acara ditolak karena alasan keamanan.

Ia sudah menyurati Ketua Muslim United Nanang Syaifurrozi, bahwa pihaknya belum dapat mengabulkan permohonan dari pemohon untuk menggunakan kawasan Kraton sebagai tempat acara.

“Saya hanya menjaga saja keamanan, acara yang sifatnya pengerahan massa, karena sekarang kan baru banyak demo di mana-mana,” ujar Condrokirono kepada Bernas.id, Rabu (2/10/2019).

Ia menambahkan, alasan penolakan tidak ada kaitannya dengan agama. Kelompok agama manapun, asalkan damai dan penuh toleransi, menurutnya boleh menggelar acara di kawasan Kraton Ngayogyakarta.

“Enggak ada lah [sentimen agama]. Orang tua saya mengajarkan untuk tidak membeda-bedakan agama,” tandas putri kedua Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.

Seperti diketahui, dalam poster acara tersebut terdapat sederet nama-nama ustad terkenal yang akan menghadiri acara itu seperti, Felix Siauw, Ustad Abdul Somad, Hanan Attaki, hingga mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Selain itu ada juga para artis yang direncanakan hadir dalam acara itu seperti Arie Untung, Primus Yustisio, Teungku Wisnu, Dimas Seto, Mario Irwansyah hingga Dude Herlino.

======

REFERENSI:

https://jogja.suara.com/read/2019/10/02/195045/muslim-united-izin-pakai-masjid-di-jogja-viral-surat-penolakan-keraton

http://www.bernas.id/amp/69619-kraton-jogja-tolak-izin-penyelenggaraan-acara-muslim-united.html

https://tirto.id/keraton-yogya-tak-izinkan-muslim-united-gunakan-masjid-kauman-ei8a