[SALAH] “Mahatir Mohammad minta China membongkar semua jalan Tol”

Selain narasi yang disebarkan adalah pelintiran menggunakan berita yang sudah beredar sebelumnya, hampir seluruh foto yang digunakan tidak ada kaitannya dengan klaim-klaim yang disebutkan di narası. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan NARASI.

======

KATEGORI

Konten yang Salah.

======

SUMBER

(1) Pesan berantai WhatsApp.

——

(2) http://bit.ly/2CS1mXY https://archive.fo/VGuuZ, Page “Suara Kita” (facebook.com/Suara-Kita-2116441781903891), sudah dibagikan 42.207 kali per tangkapan layar dibuat.

======

NARASI

“Mahatir Mohammad minta kepada Negara China untuk membongkar semua jalan Tol yg tidak berkualitas. Bawa semua ke China MRT, LRT, Pembangkit Listrik yg rusak semua berkualitas rendah ke Negara China dan Mahatir Mohammad mengusir semua Tenaga Kerja China serta Membuldozer 3 Kawasan Pabrik di 3 Pulau di Malaysia…”, salinan narasi selengkapnya di (5) bagian REFERENSI.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

  • SUMBER membagikan narasi yang berisi klaim-klaim pelintiran berdasarkan berita-berita yang sebelumnya sudah beredar.
  • Untuk versi yang dibagikan di Facebook, hampir seluruh foto yang digunakan dari sisi konteks lokasi tidak ada kaitannya dengan klaim-klaim yang disebutkan di narası.

——

(2) Paragraf pertama (bagian “Mahatir Mohammad mengusir semua Tenaga Kerja China serta Membuldozer 3 Kawasan Pabrik di 3 Pulau di Malaysia”) dan paragraf kelima (bagian “Sekarang ada 3 Pulau di Malaysia semua dihuni Pekerja China dan berdiri Kawasan Industri di 3 Pulau itu), tidak ada kawasan industri karena pulau-pulau tersebut adalah “Forest City” yang dibangun di atas pulau reklamasi yang peruntukannya adalah sebagai tempat tinggal, bukan kawasan industri:

  • “Diluncurkan pada tahun 2014, pengembangan US $ 100 miliar dilakukan oleh Country Garden Pacific View Sdn Bhd (BGPV), sebuah perusahaan patungan antara Country Garden Group yang berbasis di Hong Kong dan mitra lokal Esplanade Danga 88 Sdn Bhd, sebuah perusahaan yang sebagian dimiliki oleh Sultan Ibrahim Ismail dari Johor”

Baca juga (1) bagian REFERENSI.

——

(3) Paragraf kedua (bagian “”TIDAK MAU MEMBAYAR HUTANG KEPADA NEGARA CHINA 4500 TRILIUN” di Era Perdana Menteri Malaysia Najib Razak”), bukan tidak mau membayar tetapi menunda (menjadwalkan ulang) dan lebih ke sisi faktor internal Malaysia, bukan ke sisi Tiongkok:

  • “di mana ia akan mencoba untuk menegosiasikan kembali persyaratan lebih dari US $ 20 miliar dari Beijing proyek yang didukung. … “Ini bukan tentang Cina, ini tentang pemerintah Malaysia,” Mahathir mengatakan kepada forum, merujuk pada pemerintahan Najib, yang dia kalahkan dalam pemilihan Mei. “Mereka meminjam uang dalam jumlah besar dan sekarang kami memiliki masalah dalam mencoba membayar kembali uang yang mereka miliki””

Baca juga (2) bagian REFERENSI.

——

…”

(4) Paragraf ketiga (bagian “Mahatir Mohammad (92 tahun) minta kepada Presiden Philipina (Rodrigo Duterte) agar Negara Philipina JANGAN MAU BERUTANG KEPADA NEGARA CHINA. JANGAN SAMPAI NEGARA PHILIPINA BERNASIB SEPERTI NEGARA MALAYSIA BANGKRUT KARENA BERUTANG KEPADA NEGARA CHINA), memang benar Mahatir memperingatkan Duterte mengenai “Jebakan hutang Tiongkok” tetapi TIDAK PERNAH menyatakan “Malaysia bangkrut” seperti yang disebutkan di narasi karena yang digunakan untuk contoh adalah Sri Lanka:

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/867239223608614/

  • “Para kritikus memperingatkan bahwa poros ke China ini dapat mengarah pada “perangkap utang”, mengutip pengalaman Sri Lanka, yang harus menyerahkan kontrol atas dua pelabuhan utama setelah gagal membayar utangnya ke Cina”

Baca juga (3) bagian REFERENSI.

——

(5) Paragraf ke enam (bagian “berani menantang Xi Jin Ping Presiden China” dan “Angkat … Kereta Api”), per post ini disusun Mahathir sudah melunak dan proyek Kereta Api yang sebelumnya sempat akan dibatalkan sedang dalam tahap finalisasi untuk dijalankan kembali:

  • “Ada tanda-tanda baru-baru ini bahwa Malaysia ingin meredakan ketegangan dengan China. Mahathir bulan lalu memberikan nada berdamai dan mengatakan pemerintah membatalkan proyek kereta hanya karena biaya, yang mengarah ke pembicaraan baru”
  • “Malaysia sedang membuat kemajuan dalam pembicaraan dengan China untuk menghidupkan kembali proyek kereta api yang menurut pemerintah Perdana Menteri Mahathir Mohamad akan dibatalkan, menurut Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah”

Baca juga (4) bagian REFERENSI.

——

(6) Beberapa sumber foto yang digunakan di post Facebook:

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2K5JtLd The Diplomat: “…

Diluncurkan pada tahun 2014, pengembangan US $ 100 miliar dilakukan oleh Country Garden Pacific View Sdn Bhd (BGPV), sebuah perusahaan patungan antara Country Garden Group yang berbasis di Hong Kong dan mitra lokal Esplanade Danga 88 Sdn Bhd, sebuah perusahaan yang sebagian dimiliki oleh Sultan Ibrahim Ismail dari Johor. Ini adalah salah satu dari banyak proyek lain yang sedang berlangsung di kawasan ekonomi Iskandar, tetapi sejauh ini yang paling ambisius.

Forest City masih dalam tahap awal pengembangan dan pekerjaan reklamasi saat ini sedang berlangsung. Empat pulau buatan akan segera naik dari perairan Selat Tebrau, yang mencakup permukaan total 14 kilometer persegi dan membawa garis pantai Malaysia semakin dekat ke Singapura.

Di pulau-pulau itu salah satu dari apa yang disebut “kota-kota ramah lingkungan di masa depan” diperkirakan akan tumbuh, dengan proyeksi ambisius dari 700.000 penduduk yang diharapkan pada tahun 2050. Kompleks penjualan besar dan futuristik dibangun dengan cepat untuk menyambut calon investor dan pemandu mereka di sekitar model skala terbungkus plastik hijau dan dihiasi dengan apartemen mock-up mewah.

Pada awal tahun ini, sebuah hotel bintang lima, Phoenix – bagian dari rantai milik Country Garden – membuka pintunya untuk mengakomodasi pengunjung yang bermalam yang ingin memperpanjang masa tinggal mereka di tempat yang masih, secara teknis, sebuah lokasi konstruksi, dengan sebanyak 20 crane menjulang di dekatnya.

(Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2FKYFrQ).

——

(2) South China Morning Post: “…

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada hari Minggu menyalahkan atas hutang besar negaranya kepada Cina secara langsung pada pendahulunya Najib Razak pada malam perundingan penting dengan para pemimpin Cina, di mana ia akan mencoba untuk menegosiasikan kembali persyaratan lebih dari US $ 20 miliar dari Beijing proyek yang didukung.

“Ini bukan tentang Cina, ini tentang pemerintah Malaysia,” Mahathir mengatakan kepada forum, merujuk pada pemerintahan Najib, yang dia kalahkan dalam pemilihan Mei.

“Mereka meminjam uang dalam jumlah besar dan sekarang kami memiliki masalah dalam mencoba membayar kembali uang yang mereka miliki. Itu bukan investasi asing langsung, ”kata Mahathir, menanggapi pertanyaan tentang masa depan proyek infrastruktur Cina di Malaysia.

“Itu adalah orang Malaysia yang bermain-main dengan uang, bahkan tidak melakukan studi kelayakan yang tepat dan uji tuntas sebelum masuk ke bisnis,” katanya. “Itulah sebabnya kita harus melihat kembali pinjaman-pinjaman ini dan proyek-proyek ini yang dalam hal apa pun tidak akan bermanfaat bagi perekonomian kita. Mungkin nanti mereka bisa, tetapi … pinjaman oleh pemerintah Malaysia, tidak hanya dari China tetapi juga dari sumber lain sangat besar sehingga kami mengalami kesulitan dalam mencoba membayar kembali pinjaman yang telah kami ambil. “

Dia menambahkan: “Kami tidak menentang perusahaan China tetapi kami menentang meminjam uang dari luar dan memiliki proyek yang tidak perlu dan yang sangat mahal.”

Perdana menteri Malaysia menjadikan pengurangan utang sebagai prioritas utama setelah berkuasa.

…”, selengkapnya di http://bit.ly/2CTJr35.

(Google Translate Chrome extension).

——

(3) http://bit.ly/2uGLanT THE STRAITS TIMES: “…

“Jika Anda meminjam uang dalam jumlah besar dari Cina dan kemudian Anda tidak dapat membayar, ketika orang itu adalah peminjam, dia berada di bawah kendali pemberi pinjaman. Jadi, kita harus sangat berhati-hati tentang hal itu,” Tun Dr Mahathir, yang merupakan pada kunjungan resmi dua hari ke Filipina, mengatakan kepada ABS-CBN News.

Dia mengatakan negara-negara seperti Filipina harus “mengatur atau membatasi pengaruh dari China”.

Sejak kembali berkuasa tahun lalu, ia telah berulang kali bersumpah untuk menegosiasikan kembali atau membatalkan apa yang ia sebut “tidak adil” kesepakatan infrastruktur Cina yang disahkan oleh pendahulunya, Najib Razak, yang kekuasaannya hampir sepuluh tahun berakhir dengan kekalahan dalam pemilihan umum di tengah skandal keuangan besar-besaran.

Mengambil jalan yang berbeda, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mencari investor di Cina untuk membantu mendanai programnya senilai US $ 108 miliar (S $ 146 miliar) untuk membangun jalan raya, kereta api, bandara, dermaga dan jembatan baru dalam 10 tahun ke depan.

Para kritikus memperingatkan bahwa poros ke China ini dapat mengarah pada “perangkap utang”, mengutip pengalaman Sri Lanka, yang harus menyerahkan kontrol atas dua pelabuhan utama setelah gagal membayar utangnya ke Cina …”

(Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2YNUbJx).

——

(4) Bloomberg: “Politik

Malaysia Mendekati Kesepakatan Dengan China untuk Menghidupkan Kembali Rel $ 20 Miliar

Oleh Anisah Shukry dan Anuradha Raghu
19 Februari 2019, 17:22 GMT + 7 Diperbarui pada 20 Februari 2019, 09:35 GMT + 7

China bersedia mengurangi harga $ 20 miliar, kata Saifuddin
Menteri luar negeri Malaysia berbicara dalam wawancara di dekat ibukota

(video)
Menteri Saifuddin membahas penyelidikan 1MDB dan pembicaraan dengan China untuk menghidupkan kembali proyek kereta api berkecepatan tinggi.

Malaysia sedang membuat kemajuan dalam pembicaraan dengan China untuk menghidupkan kembali proyek kereta api yang menurut pemerintah Perdana Menteri Mahathir Mohamad akan dibatalkan, menurut Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah.

China bersedia mengurangi harga $ 20 miliar untuk proyek East Coast Rail Link dan pembicaraan “dalam jarak terakhir,” kata Saifuddin dalam sebuah wawancara Selasa. Diskusi telah dipimpin oleh Daim Zainuddin, penasihat Mahathir, dengan tujuan mencapai ukuran dan biaya proyek yang lebih kecil, katanya.

Meredakan Ketegangan

Ada tanda-tanda baru-baru ini bahwa Malaysia ingin meredakan ketegangan dengan China.

Mahathir bulan lalu memberikan nada berdamai dan mengatakan pemerintah membatalkan proyek kereta hanya karena biaya, yang mengarah ke pembicaraan baru. Anggota kabinetnya menolak untuk mengkonfirmasi atau membantah laporan Wall Street Journal yang mengatakan bahwa para pemimpin senior Cina menawarkan bantuan pendahulunya kepada Mahathir untuk menebus dana negara 1MDB yang bermasalah dengan imbalan saham dalam proyek. Saifuddin mengatakan dia belum melihat risalah rapat yang dikutip oleh Journal.

…”, selengkapnya di https://bloom.bg/2UuF7Bm

(Google Translate Chrome extension).

——

(5) Salinan narasi selengkapnya: “Mahatir Mohammad minta kepada Negara China untuk membongkar semua jalan Tol yg tidak berkualitas. Bawa semua ke China MRT, LRT, Pembangkit Listrik yg rusak semua berkualitas rendah ke Negara China dan Mahatir Mohammad mengusir semua Tenaga Kerja China serta Membuldozer 3 Kawasan Pabrik di 3 Pulau di Malaysia.

Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohammad (92 tahun) yang Menang Pemilu 2018. “TIDAK MAU MEMBAYAR HUTANG KEPADA NEGARA CHINA 4500 TRILIUN” di Era Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Sebab Najib Razak hutang Kepada Negara China tanpa Persetujuan Parlemen Malaysia dan Yang Dipertuan Agung Malaysia. Najib Razak Terbukti menerima Komisi 2,5 persen (143 Triliun) dari Pinjaman Hutang 4500 Triliun dari Negara China. Kini Najib Razak sudah DITAHAN KPK MALAYSIA. Negara China menggugat Negara Malaysia ke Pengadilan Arbitrase International.

Masuk disemua Koran Malaysia. Mahatir Mohammad (92 tahun) minta kepada Presiden Philipina (Rodrigo Duterte) agar Negara Philipina JANGAN MAU BERUTANG KEPADA NEGARA CHINA. JANGAN SAMPAI NEGARA PHILIPINA BERNASIB SEPERTI NEGARA MALAYSIA BANGKRUT KARENA BERUTANG KEPADA NEGARA CHINA.

Perjanjian Hutang yg dibuat Negara China mengikat dimana semua bahan pembangunan, mulai Material Barang hingga Tenaga Kerjanya harus dari Negara China. Ini sama dengan menjerumuskan Negara Malaysia menjadi bencana kebangkrutan.

Sekarang ada 3 Pulau di Malaysia semua dihuni Pekerja China dan berdiri Kawasan Industri di 3 Pulau itu. Itu sesuai Perjanjian Hutang yg dibuat Negara China kepada Negara Peminjam. Makanya ketika Mahatir Mohammad menang Pemilu di Malaysia 2018 DIBULDOZER SEMUA PABRIKNYA DAN DIUSIR SEMUA WARGA NEGARA CHINA YG MENGHUNI 3 PULAU ITU.

Mahatir Mohammad salah satu Pemimpin Negara di Asia yg berani menantang Xi Jin Ping Presiden China. Angkat semua Pabrik, Kereta Api, Pembangkit Listrik, Jalan Tol ke Negara China. Campakkan semua kelaut. Negara kami tidak mau membayar Hutang yg dibuat mantan PM. Malaysia Najib Razak.

Ini yang patut ditiru dan dilakukan kalau PRABOWO SANDI menang. Evaluasi dan Audit semua Proyek atau Investasi China Komunis di Indonesia. ALLAHU AKBAR 😇👆🏻🇮🇩”.

======