[SALAH] Foto Luhut Pandjaitan Hasil Suntingan

Foto adalah hasil suntingan, narasi yang digunakan adalah potongan dari pernyataan Luhut yang dimuat di media pada tahun 2016. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.

======

KATEGORI

Disinformasi.

======

SUMBER

(1) Pertanyaan dari salah satu anggota FAFHH, hasil tangkapan layar komentar oleh akun “Taty Mariaty” (facebook.com/taty.mariaty.9) di sebuah post.

——

(2) http://bit.ly/2yAY8rZ, post oleh akun “Mohd Febriano Arrasyid” (facebook.com/mohammad.f.arrasyid).

——

(3) http://bit.ly/2KehDYW, post-post oleh akun-akun lainnya (public posts).

======

NARASI

(1) “Ini pak luhut yg mentri itu.
Katanya simbol PKI di baju kaos adalah trend anak muda.

#pemerintahanlogikaterbalik”.

——

(2) Variasi narasi lainnya.

======

PENJELASAN

(1) http://bit.ly/2rhTadC, firsdraftnews.org: “Konten yang dimanipulasi

Ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu”.

——

(2) http://bit.ly/2rhTadC, firsdraftnews.org: “Konten yang Salah

Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2MjCISq, fullsource.com: “Gildan 64000 Softstyle T-Shirt – Red”, salah satu situs yang memuat foto asli.

——

(2) http://bit.ly/2KfYw0y, detik.com: “Senin 09 Mei 2016, 21:29 WIB

Luhut: Soal Kaos Palu Arit Bisa Jadi Tren Anak Muda, Jangan Berlebihan

Elza Astari Retaduari – detikNews

(foto)
Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

Jakarta – Polisi akhirnya memulangkan dua pedagang yang menjual kaus band ‘Kreator’ bergambar palu arit. Meski menilai potensi munculnya kembali paham komunisme perlu ditangani serius, Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan meminta agar aparat tidak perlu berlebihan.

“Ya ini dilihat-lihat lah. Kalau ada satu atau dua kaus, ini juga bisa jadi tren anak muda juga. Lihat-lihatlah, jangan berlebihan,” ungkap Luhut di kantornya, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Senin (9/5/2016).

Luhut mengaku memang kerap mendapat laporan adanya pergerakan soal penyebaran paham komunisme belakangan ini. Dia melakukan pengecekan terhadap info-info tersebut.

“Ada yang posting di medsos sekian ribu orang katanya, di mana? Saya cek tidak ada. Itu juga saya tanya, saya cek lapangan juga. Tidak ada juga,” kata Luhut.

Walau begitu, Luhut tidak mau jajarannya lengah dalam menangani isu-isu soal ideologi komunisme. Sebab memang ada sejumlah kasus yang ditemui.

“Coba ada yang setel lagu Genjer-genjer, saya bilang pak Kapolri itu tadi, tangkepin aja. Diproses aja, jangan dibikin macem-macem. (Kalau) ini untuk membangkitkan kekuatan PKI juga kita tidak mau,” tutur Luhut.

“Ini Menko Polhukam yang ngomong, kalau macam-macam kita hajar,” lanjut jenderal purnawirawan TNI itu.

Aparat disebut Luhut akan terus melakukan penertiban apabila ada potensi atau hal-hal yang berbau soal PKI. Namun ia juga mengingatkan agar aparat tidak semena-mena dalam menangani sesuatu yang berkaitan dengan hal tersebut.

“Pokoknya nanti kita bikin penertiban. Tapi jangan berlebihan. Tadi saya bilang sama pak Kapolri kalau ada ormas yang tidak ikut Pancasila, kita tidak kasih izin,” ujar Luhut.

Sebelumnya diberitakan, Polsek Kebayoran Baru, Jaksel, memulangkan dua pedagang yang diamankan di kawasan Blok M karena menjual kaus bergambar palu arit. Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Ary Purwanto menyebut kaus band metal luar negeri yang dijual di pasaran itu murni bisnis dan tak ada tanda-tanda perbuatan makar.

“Penyidik tidak bisa menyangka kan mereka adanya makar atau penghinaan terhadap lambang-lambang negara. Jadi kita pulangkan, tapi bila nanti kami menemukan hal serupa di kemudian hari yang bersangkutan bisa dimintai keterangan lagi,” terang Ary, Senin (9/5).
(elz/dhn)”.

——

(3) http://bit.ly/2IlSMAK, merdeka.com: “Fakta-fakta ini buktikan penjual kaos palu arit tak terkait PKI

Selasa, 10 Mei 2016 09:29
Reporter : Anisyah Al Faqir, Supriatin

(foto)
Polisi sita kaos berlambang palu arit. ©2016 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com – Tim gabungan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Intelgab Kodam Jaya meringkus penjual kaos Kreator berlogo palu arit di Mal Blok M Square, Jakarta Selatan, Minggu (8/5). Dalam penggerebekan ditemukan satu lusin kaos palu arit sebagai barang bukti.

Penemuan barang bukti di toko More Shop area Blok M Square lantai 1 dan toko More Shop di Blok M Mal L.A 62 Kebayoran Baru Jaksel. Dalam operasi ini, petugas mengamankan pemilik toko bernama Mahdi Ismed.

Tidak hanya di Blok M, petugas juga meringkus pemilik toko bernama Rusmal yang beroperasi di Jalan Merdeka Timur AB No. 21 Depok, Jawa Barat. Menurut keterangan penjaga toko, kaos berlogo palu arit diperoleh seorang pemasok bernama Sigit dari Bandung, Jawa Barat.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan meminta aparat tidak sembarangan dalam menindak pengguna atribut palu arit. Luhut menegaskan bahwa sejauh ini aparat berlebihan dalam menindak penjual maupun pengguna atribut berlogo palu arit.

“Kalau ada satu atau dua kasus, ini juga bisa jadi tren anak muda juga. Lihat-lihat lah, jangan berlebihan,” kata Luhut di Jakarta, Senin (9/5).

Berikut fakta-faktanya:

(foto)
kaos kreator palu arit.

1. Polisi akui murni bisnis
Merdeka.com – Kepolisian Sektor Kebayoran Baru, Jakarta Selatan mengungkap kasus penjualan kaos berlambang palu arit. Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Ary Purwanto menegaskan, kasus ini merupakan murni masalah bisnis.

“Mereka berjualan aneka kaos sudah cukup lama. Kaos yang diamankan 10 buah. Ini murni bisnis,” kata Kompol Ary di kantor Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin,(9/5).

Dari keterangan saksi, Kompol Ary menjelaskan, dua pedagang itu murni menjual kaos tanpa ada bermaksud melakukan tindakan makar. Katanya dia hanya menjual kaos dengan gambar dari grup metal luar negeri.

Pengamanan dilakukan pada Minggu (8/5 ) sore. Informasi tersebut didapat dari anggota yang tengah bertugas. Setelah mendapat laporan kemudian Polsek Kebayoran Baru melakukan tindak pengamanan.

“Itu kaos dari grup musik metal dari Berlin, German. Setelah itu sudah kami kroscek dan memang benar itu lambang dari salah satu band metal dunia,” jelas Ary.

Harga kaos tersebut dijual dengan harga bervariatif. Untuk ukuran M Rp 60.000, ukuran L Rp 65.000 dan ukuran XL Rp 70.000. Kaos tersebut sudah terjual sebanyak 50 buah dalam satu tahun.

(foto)
Polisi sita kaos berlambang palu arit.

2. Gambar diambil dari internet
Merdeka.com – Penjual kaos berlambang palu dan arit di Blok M mengaku hanya menjual kaos bergambar tanpa bermaksud melakukan tindakan makar. Yosvita mengaku tokonya memang menjual kaos bergambar grup musik band cadas ‘Kreator’ yang tengah hits pasaran.

“Setahu saya barang itu diorder dari pabrik di Bandung, kami jual kaos-kaos musik dari luar ada semua. Gambar yang kami peroleh kami ambil dari internet, termasuk cover kasetnya juga. Lalu kami ambil dan pilih lalu kami order ke pabrik dan diorder. Pabrik hanya membuat pesanan kita saja,” jelas Yosvita di kantor Polsek Kebayoran Baru, Senin, (9/5).

Yosvita mengaku mengetahui kaos grup band Kreator asal Berlin, Jerman memang berlambang palu arit. Namun dia mengaku tidak berpikiran akan menyebabkan berurusan dengan polisi. Sebab fokusnya hanya pada grup band metal bukan lambang palu dan arit yang dilarang sejak pemerintahan Orde Baru.

“Kami juga enggak tahu kalau itu jual kaos musik bergambar itu bakal berefek. Ke depan mungkin kami enggak akan jual gambar-gambar yang bisa menimbulkan efek, artinya lebih selektif,” tutur Yosvita.

(foto)
Penjual kaos palu arit.

3. Kaos band gambar palu arit dijual sejak 2015
Merdeka.com – Penjual kaos berlambang palu dan arit di Blok M mengaku hanya menjual kaos bergambar tanpa bermaksud melakukan tindakan makar. Yosvita mengaku tokonya memang menjual kaos bergambar grup musik yang tengah hits pasaran.

Pihaknya mengaku mengetahui kaos grup band kreator asal Berlin, Jerman memang berlambang palu arit. Lambang tersebut juga memang dilarang di Indonesia. Namun dia mengaku tidak berpikiran akan menyebabkan hal ini semacam ini. Sebab fokusnya hanya pada grup band metal bukan lambang palu arit yang dilarang.

Meski demikian, Yosvita mengaku penjualan kaos kreator itu memang tidak begitu laris. Pasalnya, dalam satu tahun hanya terjual 50 kaos sejak Mei 2015. Hingga saat diamankan, kaos berlambang makar itu masih menyisakan 10 buah yang kini diamankan pihak kepolisian.

“Enggak begitu laku, sudah setahun sudah ada sisanya jadi memang peminatnya hanya suka aliran musik kreator,” tutup Yosvita.”

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/667950173537521/