[BENAR] “Anggaran Tempat Sampah Jerman Rp 9,58 M, Dinas LH DKI Buka Suara”

“”Setelah melakukan pertimbangan secara teknis, kami pilih produk Jerman dengan pertimbangan kualitas,” ucap dia. Isnawa pun menyebutkan garbage bin yang dipesan telah memiliki sertifikat standardisasi kelas dunia EN-840.”, selengkapnya di bagian REFERENSI.

======

KATEGORI

Klarifikasi.

======

SUMBER

(1) http://bit.ly/2xLG7XQ, post-post di Facebook (public posts).

——

(2) http://bit.ly/2LXD7KS, cuitan-cuitan di Twitter.

======

NARASI

Berbagai variasi narasi.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2JbsCWk, tempo.co: “Anggaran Tempat Sampah Jerman Rp 9,58 M, Dinas LH DKI Buka Suara

Reporter: Adam Prireza
Editor: Clara Maria Tjandra Dewi H.

Minggu, 3 Juni 2018 16:32 WIB

(foto)
Petugas menggunakan alat berat untuk mengangkut sampah yang menumpuk di aliran Sungai Ciliwung, Jakarta, 20 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Isnawa Adji memastikan tidak ada penyelewengan anggaran dalam proses pengadaan 2.640 tempat sampah beroda atau garbage bin dari Jerman.

“Saya pastikan tidak ada mark-up. Kami diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan, inspektorat, dan mungkin juga KPK,” tutur dia saat dihubungi Tempo lewat telepon, Ahad, 3 Juni 2018.

Isnawa menyebutkan pengadaan garbage bin ukuran 660 liter dari Jerman ini telah dilakukan sesuai dengan analisis kebutuhan Dinas LH. Selain itu, pembeliannya dilakukan lewat sistem e-purchasing melalui e-catalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

“Sebelum memasukkan ke katalog, tim dari LKPP pasti sudah survei terlebih dulu ke lapangan. Sehingga harga yang ditampilkan di e-catalog itu sudah yang terbaik dan tidak ada ruang untuk mark-up,” kata Isnawa.

Seperti diketahui sebelumnya, tahun ini Dinas LH melakukan pengadaan 2.640 garbage bin merek Weber ukuran 660 liter. Satu tempat sampah pun dibeli dengan harga sekitar Rp 3,5 juta. Totalnya, ditambah dengan biaya ongkos kirim Rp 79,2 juta, dana yang dianggarkan dalam pengadaan ini sekitar Rp 9,581 miliar.

“Kami sebelumnya menganggarkan dana sekitar Rp 12 miliar, tapi ternyata penyerapannya segitu (Rp 9,581 miliar). Jadi sisa dananya akan kembali lagi ke kas daerah,” tutur dia.

Isnawa menyebutkan garbage bin itu dijadwalkan tiba sekitar awal November tahun ini. Dinas LH pun telah meminta PT Groen Indonesia selaku importir untuk dapat menyediakan barang tersebut dalam rentang waktu 120 hari. Hal tersebut, kata dia, tertuang dalam kontrak kerja yang telah ditandatangani sebelumnya.

Menurut Isnawa, Dinas LH memilih garbage bin buatan Jerman lantaran belum ada produk sejenis yang berasal dari lokal, baik di katalog LKPP maupun di pasaran. Untuk produk garbage bin, kata Isnawa, ia hanya menemukan buatan Jerman dan Cina dalam katalog tersebut.

“Setelah melakukan pertimbangan secara teknis, kami pilih produk Jerman dengan pertimbangan kualitas,” ucap dia. Isnawa pun menyebutkan garbage bin yang dipesan telah memiliki sertifikat standardisasi kelas dunia EN-840.

Isnawa mengatakan pemesanan garbage bin menjadi perlu lantaran berfungsi sebagai pelengkap truk compactor. Pada 2016, kata dia, Dinas LH telah melakukan pengadaan terhadap 96 truk compactor. Kemudian pada 2017, Dinas LH melakukan pengadaan 1.500 garbage bin ukuran 120-140 liter dan 660 liter.

Ke depannya, ia menyebutkan Jakarta masih membutuhkan sekitar 3.800 garbage bin atau tempat sampah berukuran besar itu. Isnawa pun menargetkan tahun depan akan kembali memesan sekitar 1.300 garbage bin sebagai bentuk pengadaan bertahap.”

——

(2) http://bit.ly/2Lf7Z8g, tempo.co: “DKI Beli Tempat Sampah dari Jerman Sejak Masa Gubernur Ahok

Reporter: Adam Prireza
Editor: Ali Anwar

Minggu, 3 Juni 2018 14:25 WIB

(foto)
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau tempat pembuangan sampah Dipo Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu, 9 November 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta – Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta tahun ini membeli 2.640 unit tempat sampah dari Jerman dengan total anggaran Rp 9,581 miliar. Pemesanan tempat sampah beroda atau garbage bin ukuran 660 liter dilakukan di Jerman, bukan di dalam negeri.

Kepala Dinas LH DKI, Isnawa Adji, mengatakan tempat sampah atau garbage bin dibeli di Jerman sebagai upaya modernisasi proses pengolahan sampah di Ibu Kota. Selain itu, kata Isnawa, pemesanan garbage bin menjadi perlu lantaran berfungsi sebagai pelengkap truk compactor.

Dinas LH memesan 2.640 garbage bin merek Weber dari Jerman. Perusahaan yang berlaku sebagai importir dalam pengadaan ini adalah PT Groen Indonesia yang berbasis di Surabaya.

Berdasarkan data Dinas LH, masing-masing garbage bin ini dibeli seharga Rp 3,5 juta, ditambah ongkos kirim dari Jerman sebesar Rp 79,2 juta, sehingga total dana yang dianggarkan dalam pengadaan ini sekitar Rp 9,581 miliar.

Pembelian tempat sampah ke Jerman itu bukan yang pertama. Pada 2016, masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kata dia, Dinas LH melakukan pengadaan 96 unit truk compactor. Kemudian pada 2017, Dinas LH melakukan pengadaan 1.500 garbage bin ukuran 120-140 liter dan 660 liter.

“Kemudian pada 2017, pengadaan lagi 75 truk compactor, dan tahun ini kita beli lagi garbage bin. Jadi kalau tahun ini beli truk, tahun depannya beli garbage bin. Pengadaannya bertahap,” ujar Isnawa kepada tempo, Ahad, 3 Juni 2018.

Menurut Isnawa, DKI Jakarta masih membutuhkan sekitar 3.800 garbage bin lagi untuk dapat betul-betul memodernkan proses pengolahan sampahnya. Isnawa menjelaskan, satu garbage bin dapat menampung sampah yang dihasilkan kira-kira 330 orang atau setara dengan 70 keluarga. Jumlah tersebut didapat dengan asumsi sampah yang dihasilkan tiap keluarga 2-3 liter per harinya.

Dengan adanya garbage bin ini, Isnawa berharap pada masa depan proses pengumpulan sampah dengan cara tradisional dapat berkurang secara bertahap. Alasannya, proses pengumpulan sampah yang masih menggunakan gerobak sampah tidak efektif dan tidak efisien.

“Tukang gerobak mengumpulkan sampah dari permukiman, kemudian di-dumping di TPS. Setelah itu diangkat kembali ke truk sampah untuk dikirim ke TPST Bantargebang. Proses ini tidak efektif dan tidak efisien,” kata Isnawa.”

——

(3) http://bit.ly/2kOc5Jw, e-katalog.lkpp.go.id. Search filter: Katalog Produk Alat Kebersihan, Penyedia: PT. GROEN INDONESIA, Merek: WEBER GMBH & CO. KG.

——

(4) http://bit.ly/2J73zDY, e-katalog.lkpp.go.id. Search filter: Katalog Produk Kendaraan Bermotor, Kendaraan Khusus, Compactor, Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu, Keyword (Nama) compactor.

——

(5) http://bit.ly/2LiPM9X, e-katalog.lkpp.go.id. Search filter: Katalog Produk Kendaraan Bermotor, Kendaraan Khusus, Compactor, Kota Jakarta Barat, Keyword (Nama) compactor.

——

(6) http://bit.ly/2J8SDWy, e-katalog.lkpp.go.id. Search filter: Katalog Produk Kendaraan Bermotor, Kendaraan Khusus, Compactor, Kota Jakarta Pusat, Keyword (Nama) compactor.

——

(7) http://bit.ly/2xE5afg, e-katalog.lkpp.go.id. Search filter: Katalog Produk Kendaraan Bermotor, Kendaraan Khusus, Compactor, Kota Jakarta Selatan, Keyword (Nama) compactor.

——

(8) http://bit.ly/2LjYEMz, e-katalog.lkpp.go.id. Search filter: Katalog Produk Kendaraan Bermotor, Kendaraan Khusus, Compactor, Kota Jakarta Timur, Keyword (Nama) compactor.

——

(9) http://bit.ly/2xFOy6V, e-katalog.lkpp.go.id. Search filter: Katalog Produk Kendaraan Bermotor, Kendaraan Khusus, Compactor, Kota Jakarta Utara, Keyword (Nama) compactor.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/651832498482622/