[BENAR] “Kronologis Polisi Berondong Sedan Terobos Razia di Lubuklinggau”

Peristiwa di tahun lalu, selengkapnya silakan baca bagian REFERENSI.

======

KATEGORI
Klarifikasi.

======

SUMBER

(1) Pertanyaan dari salah satu anggota FAFHH.

——

(2) http://bit.ly/2FnY2Cm, akun Facebook محمد درشفوترا (facebook.com/diru.saputra). Sudah dibagikan 53.842 kali per tangkapan layar dibuat.

——

(3) http://bit.ly/2Kk3LfW, situs umatuna.com. Sudah tidak bisa diakses per post ini disusun.

——

(4) http://bit.ly/2jcOuBx, situs opinibangsa.id. Sudah tidak bisa diakses per post ini disusun.

======

NARASI

“Innalillah… Hanya Karena Lalai Terobos Razia, Mobil Berisi Satu Keluarga Ditembaki Polisi, Satu Orang Tewas”, selengkapnya di poin (4) bagian REFERENSI.

======

PENJELASAN

Peristiwa di tahun lalu, penyebabnya adalah karena mobil tersebut tidak berhenti pada saat diadakan kegiatan razia. Selengkapnya di bagian REFERENSI.

======

REFERENSI

(1) http://bit.ly/2HuKrim, tribunnews.com: “Satu Keluarga Ditembaki

Kapolda Tentang Sedan Yang Ditembak: ‘Plat Aslinya B, Bukan BG’

Rabu, 19 April 2017 18:02

(foto)
SRIPOKU.COM/SUGIH MULYONO
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto saat memberikan keterangan pers kepada awak media terkait kejadian penembakan terhadap mobil sedan di Lubuklinggau.

SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto, mengatakan, plat mobil sedan Honda City hitam BG 1488 ON yang ditembak di Lubuklinggau hingga menyebabkan jatuhnya seorang korban jiwa, diketahui merupakan palsu.

“Plat mobil sedan tersebut setelah dicek ternyata palsu. Plat aslinya adalah B (Jakarta) dan bukan BG (Sumsel). Dan diketahui mobil tersebut merupakan milik sebuah yayasan yang berada di Jakarta,” jelasnya saat jumpa pers bersama awak media di Polda Sumsel, Rabu (19/4/2017).

Sedangkan saat disinggung kenapa mobil tersebut bisa dibawa sang sopir dan apakah mobil tersebut merupakan mobil curian, Kapolda mengatakan, hal itu masih dalam pemeriksaan.

“Semuanya masih dalam pemeriksaam termasuk juga menunggu sopirnya yang masih dalam perawatan. Dan malam ini, mobil tersebut akan langsung dibawa ke Polda untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terangnya.

Editor: Refly Permana”.

——

(2) http://bit.ly/2Knp0h1, detik.com: “Rabu 19 April 2017, 13:54 WIB

Kapolri Sesalkan Penembakan Polisi ke Mobil Sekeluarga di Sumsel

Mei Amelia R – detikNews

(foto)
Foto: Grandyos Zafna

Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyesalkan insiden tertembaknya satu keluarga penumpang mobil Honda City di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan oleh aparat polisi. Satu orang tewas dalam kejadian itu, sementara lima orang lainnya luka tembak.

“Saya menyesalkan peristiwa itu,” ujar Tito kepada wartawan di Stadion PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

Mau tonton video terbaru dan asyik lainnya?
(video)

Informasi yang diterima Kapolri, mobil Honda City berpelat nomor BG 1488 ON tersebut tidak berhenti ketika diberhentikan polisi lalu lintas dan hendak menabrak anggota saat itu. Karena itu, polantas mencurigainya bahwa di dalam mobil adalah pelaku kejahatan.

“Sehingga anggota polisi beranggapan itu pelaku kejahatan, kemudian dikejar. Karena dikejar dilakukan tembakan peringatan tidak berhenti, diduga pelaku kejahatan sehingga tertembak dan mengakibatkan ada keluarga yang meninggal. Saya sangat menyesalkan,” terang Tito.

Tito mengatakan, kewenangan anggota polisi untuk menembak adalah bentuk diskresi kepolisian. Di sinilah letak pentingnya kapan diskresi kepolisian itu harus digunakan.

“Inilah sebetulnya pentingnya diskresi kepolisian. Anggota harus memiliki kemampuan menilai secara subjektif atas yang dihadapinya saat itu, dan mengambil tindakan tepat dalam rangka untuk menjaga keselamatan publik,” ujarnya.

Tito menambahkan, pihaknya saat ini masih memeriksa anggota yang melakukan penembakan tersebut.

Peristiwa terjadi pada Selasa (18/4) lalu di pertigaan Jalan Fatmawati, Kecamatan Lubuk Linggau Timur I, Lubuklinggau, Sumsel. Saat itu, anggota tengah melaksanakan Operasi Cipta Kondisi di lokasi.

Mobil Hinda City warna hitam berisikan 8 orang warga sipil melintas di lokasi. Hasil pengecekan, mobil bernopol BG 1488 ON tersebut tidak tersaftar di Samsat.

Mobil melintas dari Curup menuju Muara Beliti dan ketika hendak diberhentikan, sopir tidak mau berhenti dan mencoba menabarak anggota yang sedang melakukan razia. Melihat gelagat yang tidak baik tersebut, anggota mengambil inisiatif untuk mengejar.

Setibanya di Jl SMB II Kelurahan Margamulya, ada anggota Polres Lubuk Linggau yang mengejar dan menembak sebanyak 10 kali. Setelah diberondong tembakan, polisi kemudian mengecek dan terdapat 6 orang yang tertembak.

Satu orang dilaporkan tewas akibat tembakan tersebut. Dari enam orang yang tertembak, ada anak usia 2 tahun yang tertembak di bagian kepala.
(mei/idh)”.

——

(3) http://bit.ly/2jfKKiL, tribunnews.com: “Satu Keluarga Diberondong Tembakan

Kronologis Polisi Berondong Sedan Terobos Razia di Lubuklinggau

Rabu, 19 April 2017 07:57 WIB

(foto)
Sriwijaya Post/Istimewa
Suasana evakuasi korban penembakan satu keluarga di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (8/4/2017).

TRIBUNNEWS.COM, SUMATERA – Penembakan polisi terhadap mobil Honda City hitam nomor polisi BG 1488 ON di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sempat menghebohkan.

Menurut kronologis versi polisi yang beredar di lapangan, tertembaknya warga sipil diduga pelaku kejahatan karena menerobos razia cipta kondisi yang digelar personel gabungan jajaran Polres Lubuklinggau dan Polsek Timur I Kota Lubuklinggau, Selasa (18/4/2017).

Sebelum pelaksanaan Perwira Pengawas Kapolsek Timur AKP M. Ismail dalam apel pengarahan pimpinan sebelum razia memerintahkan anggota tidak menggunakan senjata api.

Kronologis kejadian, pada Selasa, 18 April 2017, sekira pukul 10.00 WIB berlangsung giat razia stasioner dengan Perwira Pengawas Kapolsek Timur AKP M. Ismail dan Perwira Pengendali Ipda Fransisko Yosef (Kanit Pam Obvit Sat Sabhara Polres Lubuklinggai) di pertigaan Jalan Fatmawati, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.

Sekira pukul 11.30 WIB melintas mobil sedan merek Honda City warna hitam nopol BG 1488 ON yang berisikan delapan orang warga sipil (hasil cek samsat kendaraan tidak terdaftar) dari arah Mesat Seni menuju Bandara Silampari. Ketika hendak diberhentikan mobil tersebut tidak mau berhenti dan mencoba menabrak anggota yang sedang melakukan razia.

Mobil tersebut datang dari arah Curup akan menuju ke Muara Beliti untuk melaksanakan kondangan keluarga. Sebelum berangkat ke Muara Beliti, mobil menjemput saudari Novi yang beralamat di RT 09 Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau.

Setelah menjemput saudari Novi mobil berangkat menuju Muara Beliti melintasi Jalan Fatmawati Soekarno. Sesampai di depan SMA Negeri 5 Ada razia cipta kondisi yang dilakukan oleh anggota Satlantas Polres Kota Lubuklinggau.

Ketika hendak diberhentikan mobil tersebut tidak mau berhenti dan mencoba menabarak anggota yang sedang melakukan razia.

Melihat gelagat yang tidak baik tersebut anggota mengambil inisiatif untuk mengejar. Setibanya di Jalan SMB II Kelurahan Margamulya ada anggota Polres Lubuklinggau yang mengejar dan menembak sebanyak 10 kali.

Petugas Polres Lubuklinggau yang mengejar mobil sedan tersebut menggunakan Mitsubishi Kuda Patroli Lantas. Setelah mobil tersebut berhenti terdapat lebih kurang enam orang dan empat orang mengalami luka tembak dan satu orang meninggal.

Adapun identitas korban yang mengalami luka tembak berada di Rumah Sakit Sobirin yaitu:
1. Ibu Dewi Erlina bin Aswan (40), kakak kandung saudari Novianti. Ibu rumah tangga ini tertembak di bahu kiri atas. Ia beralamat di Dusun 4 Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

2. Novianti (30) tertembak di pundak kanan. Ibu rumah tangga ini beralamat di RT 09 Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

3. Genta (2) tertembak kepala samping kiri, anak Ibu Novianti.

4. Ibu Surini (54) meninggal, tertembak sebanyak tiga kali di dada (orangtua saudari Dewi Erlina). Ia beralamat di Dusun 4, Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

5. Indra (33) tertembak di leher depan (kritis). Ia adik kandung saudari Dewi Herlina dan beralamat di Dusun 4, Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

6. Diki (30), sopir, tertembak di perut kiri, beralamat di Dusun 4, Desa Blitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Sekira pukul 17.40 WIB saudara Indra kondisinya kritis dan segera dievakuasi ke Rumah Sakit Palembang.

Kejadian tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib dan sampai dengan saat ini masih dilakukan pengamanan di seputaran Rumah Sakit Sobirin.

Penulis: Y Gustaman”.

——

(4) http://bit.ly/2FnY2Cm, facebook.com/diru.saputra: “Innalillah… Hanya Karena Lalai Terobos Razia, Mobil Berisi Satu Keluarga Ditembaki Polisi, Satu Orang Tewas

Seorang anggota keluarga korban penembakan, Purwanto (50) menuturkan, tujuh anggota keluarganya yang mengendarai Honda City bernopol BG 1488 ON hendak pergi kondangan. Namun, mereka dihujani tembakan oleh personel polisi karena menerebos razia yang digelar Polres Lubuklinggau di Jalan HM Soeharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Selasa (18/4/2017) sekitar pukul 11.30 WIB.

Purwanto menjelaskan, mobil tersebut dikendarai Diki (29), warga Kecamatan Blitar, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Mereka hendak kondangan menghadiri sedekahan sanak famili ke Muara Beliti (Musi Rawa). Namun, dia memperoleh kabar dari rumah sakit anggota keluarganya mengalami kecelakaan di Lubuklinggau.
“Saya dapat telepon tidak tahu kejadiannya kayak ini (ditembak). Saya tahunya kecelakaan, karena dikasih kabar kecelakaan. Surini yang meninggal ini adik dari istri saya, mereka sekeluarga ini mau kondangan ke Muara Beliti (Musi Rawa),” jelas Purwanto.
Keluarga Korban Penembakan: Mereka Hendak Pergi Kondangan
Purwanto menjelaskan, ada enam anggota keluarganya yang mengalami luka tembak. Korban tewas adalah Surini (50), setelah tubuhnya diterjang lima peluru. Peluru menerjang paha kiri, perut sebelah kiri, dan 3 peluru merobek bagian bawah payudara sebelah kanan.
Lima korban luka tembak lainnya, adalah Indra (35), tertembak di bagian tangan kiri hingga tembus; Gatot Sundari (29), luka tembak bagian pungung; Novianti (31), luka tembak lengan sebelah kanan; Genta Wicaksono, bocah berusia 3 tahun terluka di kepala di atas telinga sebelah kiri; dan Dewi Arlina (39), luka tembak di lengan sebelah kiri hingga tembus.
Sedangkan, Galih (6), yang duduk di kursi sebelah sopir tidak mengalami luka tembak, namun mengalami trauma. “Kalau kata yang selamat, katanya mereka hanya menerobos. Tidak tahu menerobos apa, apakah lampu merah atau razia belum tahu,” tuturnya.
Berdasarkan keterangan saksi mata mobil Honda City yang ditumpangi tujuh orang itu dihujani tembakan oleh polisi. Warga sempat mendengar ada empat kali suara tembakan ke arah mobil tersebut. Namun, di bagian belakang mobil terdapat lima lubang bekas peluru. (sindonews)
Sumber : http://www.umatuna.com/2017/04/innalillah-hanya-karena-lalai-terobos.html

http://www.opinibangsa.id/2017/04/surini-tewas-ditembak-diduga-melindungi.html?m=1“.

======

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/634421386890400/