[KLARIFIKASI] Supporter Sepakbola Persebaya, Bonek Mengamuk di Pusat Perbelanjaan Giant, Maspion Square, Suarabaya

Sumber: Media Sosial
(https://www.youtube.com/watch?v=NcaixTSxAqY)
(https://www.youtube.com/watch?v=eU3_hUsMzTc)

Narasi:
Ada dua video memperlihatkan supporter Bonek menyerbu salah satu pusat perbelanjaan. Video pertama diberi narasi:

Viral Bonek Serbu Giant Maspion

Video kedua diberi narasi:

Suporter bola ngamuk tiket telat dan sasaran GIANT

Antri beli tiket bola… Besok minggu persebaya maen lawan madura.. Suporter dua kesebelasan ngamuk tiket dateng nya telat.. Sudah gak kebendung akhirnya gian jadi sasaran .. Bersambung

Penjelasan:
Kedua video tersebut memperilhatkan aksi supporter klub sepakbola Persebaya atau dikenal dengan Bonek tengah mengamuk di pusat perbelanjaan Giant. Berdasarkan keterangan kedua video tersebut, amukan para Bonek disebabkan tidak mendapat tiket pertandingan Persebaya kontra Madura United pada Fase Penyisihan Grup C Piala Presiden 2018 Tanggal 28 januari 2018.

Penyerbuan pusat perbelanjaan itu disinyalir terjadi pada tanggal 26 Januari 2018 dan bertempat di Pusat Perbelanjaan Giant, Maspion Square. Dalam video pertama yang berdurasi 0:19 detik itu terdengar perekam video mengatakan Bonek mengamuk mengacak-acak Giant.
Isu tersebut mendapat tanggapan dari pihak Kepolisian Wonocolo. Dilansir dari Detik.com, Kapolsek Wonocolo, Kompol Budi Nurtjahjo membantah jika pusat perbelanjaan Giant diacak-acak oleh Bonek.

Ia meluruskan, para Bonek tersebut datang ke Giant untuk antre tiket pertandingan Persebaya tanding lawan Madura United. Padatnya para Bonek itu, menurut Kompol Budi, disebabkan pembelian tiket dilakukan di lantai dua dan pihak panitia hanya membuka satu tempat pembelian tiket dengan jumlah 1500 lembar dan ternyata kewalahan.

Berikut kutipan beritanya:
[…]Kapolsek Wonocolo membantah jika Giant diacak-acak bonek. “Itu bonek bukan mengacak-acak, tapi bonek antre tiket pertandingan Persebaya bertanding dengan Madura United di Stadion Bung Tomo, hari ini,” kata Kapolsek Wonocolo Kompol Budi Nurtjahjo saat dihubungi detikcom, Minggu (28/1/2018).

Dia menceritakan pembelian tiket dilakukan di lantai 2. Saat itu bonek berdatangan silih berganti. Semula pihak panitia membuka satu tempat untuk 1.500 lembar tiket. Tapi ternyata kewalahan.

“Akhirnya panitia membuka lagi stand untuk pembelian. Bonek ini berlarian karena khawatir tidak dapat tiket lagi,” tambahnya.

Kemudian, lanjut dia, dilakukan koordinasi lagi dengan panitia dengan menambah 2.000 lembar tiket, sehingga total 3.500 lembar tiket. “Tapi masih kewalahan, akhirnya ditambah 5 menjadi 7 tempat dan tepat pukul 16.00 wib, tiket dinyatakan habis. Dan pembeli yang tidak terlayani hanya 50 orang,” tandasnya.

Pihaknya bersama polsek jajaran, danramil, Kecamatan Wonocolo, Satpol PP, Polsek Tenggilis dan Polrestabes Surabaya sudah melakukan pengamanan. Selain itu menutup pintu utama akses masuk pembeli yang baru datang (baik pembeli tiket maupun orang belanja ke supermarket) dilarang masuk. “Kami memisahkan pintu masuk pembeli di Giant dan pembeli tiket. Sebab, penjualan tiket digelar di dekat pintu masuk Giant,” tambahnya.[…]

Dilansir dari Bolasport.com, Manager Store Giant Hero Grup Surabaya, April Wahyu Widati pun ikut melakukan klarifikasi. Ia mengklarifikasi, jika penjualan tiket Persebaya lawan Madura United tidak diwarnai penjarahan. Hanya saja, pengakuan April, sempat terjadi kepanikan para Bonek karena khawatir tidak mendapat tiket pertandingan. Berikut kutipan beritanya:

[…]Manager Store Giant Hero Group Surabaya, April Wahyu Widati, memberikan klarifikasi terkait penjarahan atau pun pengrusakan yang dilakukan oleh bonek.

Pada Jumat (26/1/2018), bonek terlihat menyerbu Giant Maspion.

Serbuan bonek tersebut dilakukan untuk bisa mendapatkan tiket derbi Suramadu antara Persebaya kontra Madura United yang dihelat pada Minggu (28/1/2018).

Dilansir BolaSport.com dari situs emosijiwaku.com, April Wahyu Widati pun memberikan klarifikasi serbuan bonek tersebut.

April Wahyu Widati menegaskan tidak ada penjarahan maupun perusakan yang dilakukan oleh bonek di Giant Maspion yang menjadi salah satu ticket box.

Ditambahkan juga pesan untuk masyarakat oleh April Wahyu Widati untuk tidak memprovokasi dan menyebar fitnah tentang ulah negatif Bonek.

Diyakini oleh manajer Giant, bonek telah berubah menjadi lebih baik lagi.

Berikut klarifikasi yang disampaikan oleh April Wahyu Widati:

Dengan ini kami ingin memberikan klarifikasi bahwa, penjualan tiket Persebaya Surabaya versus Madura United di Giant Margerejo, A. Yani Surabaya pada awalnya aman. Hanya teman-teman Persebaya (Suporter, Red) tadi panik, khawatir tidak dapat tiket. Alhamdulillah semua bisa teratasi berkat kesigaban team toko dan dibantu teman teman dari aparat kepolisian.

Jadi, kalau ada informasi tentang penjarahan atau pengrusakan, itu tidak benar. Karena semua berjalan aman dan dipastikan sesaat setelah selesai penjualan tiket, toko kami kembali beroperasi dengan normal. Dengan ini, kami mengklarifikasi bahwa tidak ada penjarahan. Jika ada video yang memperlihatkan orang berlarian, itu adalah mereka yang khawatir tidak kebagian. Tapi setelah kami berikan penjelasan, para Bonek dan Bonita bisa memahami.[…]

Berdasarkan penjelasan dan kutipan berita tersebut, maka isu Bonek mengamuk di Pusat Perbelanjaan Giant dan melakukan penjarahan adalah tidak benar dan masuk disinformasi. Sebab, kerumunan Bonek tersebut ramai datang hanya untuk mengantre tiket dan tidak melakukan penjarahan. Meski sempat sedikit ricuh, namun pihak Kepolisian, Karyawan Giant, dan Camat Wonocolo berhasil meredamnya sehingga tidak terjadi keributan lebih besar.

Referensi:
https://news.detik.com/…/viral-video-bonek-serbu-giant-poli…
https://www.bolasport.com/…/240670-bonek-serbu-supermarket-…
http://surabaya.tribunnews.com/…/video-lihat-aksi-saling-do…
http://regional.liputan6.com/…/tak-ada-aksi-penjarahan-oleh…
http://kaltim.tribunnews.com/…/santer-kabar-bonek-menyerbu-…