[DISINFORMASI] @Metro_TV: “Kembali Tenang Berdagang di Trotoar Tanah Abang”, portal-islam.id: “Serang Anies-Sandi Dengan Berita Hoax, Metro TV DIPERMALUKAN Haji Lulung”

=SUMBER=
(1) Pertanyaan dari salahsatu anggota FAFHH.
(2) https://goo.gl/KKnkCj, akun Twitter @Metro_TV.
(3) https://goo.gl/xn6Vk7, situs portal-islam.id.
(4) https://goo.gl/w9V6TU, akun Twitter @halus24, bahan yang digunakan laman situs berita di poin (3).

 

=NARASI=
(1) @Metro_TV: “Kembali Tenang Berdagang di Trotoar Tanah Abang https://goo.gl/Hsu5Pk“.
(2) portal-islam.id: “Serang Anies-Sandi Dengan Berita Hoax, Metro TV DIPERMALUKAN Haji Lulung”.
(3) @halus24: “saya mencoba memfoto kondisi terbaru pada rabu tgl 25 oktober 2017 jam 09.00 wib, di jalan jati baru raya, mari bersama lawan berita hoax”.

 

=PENJELASAN=
(1) Akun Twitter @Metro_TV memuat tautan ke https://goo.gl/Hsu5Pk menggunakan foto yang berbeda dengan yang digunakan di laman situs tersebut. Foto yang digunakan di tweet pernah tayang sebelumnya di http://foto.metrotvnews.com/view/2017/05/11/698945/pkl-tanah-abang-kembali-berjualan-di-trotoar, digunakan kembali di tweet tersebut tanpa keterangan apapun, misalnya bahwa foto tersebut adalah ilustrasi.
(2) Jika kolase foto diperbesar (zoom) sebelah kanan atas dan kanan bawah terlihat trotoar yang digunakan untuk berjualan.
(3) https://goo.gl/X5unfV, “Pak Anies, Ini Foto Terbaru Kondisi Tanah Abang…”
(4) https://goo.gl/3sX2Dt, “DETIKFLASH
PKL Bandel dan Preman Merajalela di Tanah Abang”.

 

=CATATAN=
akun @halus24 bukan atau belum terverifikasi.

 

=REFERENSI=
(1) https://goo.gl/xn6Vk7, “Home » ANIES SANDI » Serang Anies-Sandi Dengan Berita Hoax, Metro TV DIPERMALUKAN Haji Lulung
Rabu, 25 Oktober 2017 ANIES SANDI
Serang Anies-Sandi Dengan Berita Hoax, Metro TV DIPERMALUKAN Haji Lulung
[PORTAL-ISLAM.ID] Naiknya Anies-Sandi menjadi pemimpin kecintaan rakyat Jakarta rupanya bagai duri dalam tenggorokan bagi beberapa media. Salah satunya, Metro TV.
Setelah warga kenyang disodori puja puji selama 5 tahun pemerintahan gubernur DKI yang lalu (Jokowi-Ahok-Djarot), METRO TV kini seperti kawanan singa kelaparan yang terus memburu dan menyerang Anies-Sandi.
Namun kali ini Metro TV kena batunya.
Setelah tercyduk memberitakan PKL yang kembali berdagang di trotoar pasar Tanah Abang dalam berita berjudul “Kembali Tenang Berdagang di Trotoar Tanah Abang”, Selasa 24
Oktober 2017 kemarin, hari ini Metro TV kembali dipermalukan.
Tak sembarangan, kali ini Metro TV dipermalukan Drs. H. Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
Melalui sebuah cuitan di twitter, Haji Lulung mengajak netizen bersama-sama nemerangi hoax.
Lulung pun kemudian mengunggah 4 buah foto bukti yang diambilnya hari ini,Rabu, 25 Oktoner 2017 jam 09.00 bahwa trotoar di kawasan Tanah Abang BERSIH dari PKL
Haji Lulung @halus24
saya mencoba memfoto kondisi terbaru pada rabu tgl 25 oktober 2017 jam 09.00 wib, di jalan jati baru raya, mari bersama lawan berita hoax
9:36 AM – Oct 25, 2017
201 201 Replies 919 919 Retweets 891 891 likes
Twitter Ads info and privacy
Bukti-bukti foto ini kembali mematahkan tudingan, fitnah dan framing media kepada Anies-Sandi.
BENER-BENER… ANIES-SANDI EMANG KAGE ADE MATINYE….
METRO TIPI BOLEH NIPU.. UNTUNG AJE ADE BANG HAJI LULUNG..
APELO… APELO….”.
(2) https://goo.gl/Hsu5Pk, “Kembali Tenang Berdagang di Trotoar Tanah Abang
Yanurisa Ananta • Selasa, 24 Oct 2017 07:03 WIB #tanah abang
PKL kembali berjualan di trotoar pejalan kaki di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa (24/10/2017). Foto: MI/Bary Fathahilah
Metrotvnews.com, Jakarta: Hendarwan, 37, tengah menghitung uang hasil dagangannya saat ibu paruh baya menghampiri lapaknya. “Ya, bu boleh, bu,” sambut Hendarwan yang berdagang di atas trotoar di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Hendarwan sadar betul berdagang di atas trotoar tidak diperbolehkan. Namun, ia tidak punya pilihan lain. Memiliki tiga anak yang masih sekolah memaksanya berupaya keras untuk menarik lebih banyak pembeli.
BACA JUGA
Lulung tak Ingin Penertiban Tanah Abang Jadi Objek PencitraanJuru Parkir Liar Tanah Abang Lahai Berkelit8 Sepeda Motor Kena Razia Parkir Liar di Tanah Abang
Brandconnect
7 Hal yang Harus Diperhatikan Wanita Karier dalam Mengelola Keuangan
Berjualan di atas trotoar bersama pedagang lain ialah solusi saat ini. Alasannya, berdagang di pinggir jalan lebih mudah menarik pembeli yang umumnya pengguna komuter dari Stasiun Tanah Abang.
“Di sini, kita diam saja, sudah ada yang samperin,” ucap Hendarwan, Senin, 23 Oktober 2017.
Bulan tertib trotoar tak merisaukan mereka. Kawasan Tanah Abang kembali dipenuhi pedagang kaki lima (PKL) dengan beragam jenis dagangan. Motor, bajaj, ojek daring, dan mikrolet kembali membuat sesak Pasar Tanah Abang.
Di Jalan Jati Baru Raya pemandangan berwarna-warni lantaran banyak pakaian wanita dan beragam jenis kerudung terpajang.
Salah satunya lapak milik Murni, 29. Murni mengaku lebih tenang berdagang sekarang ketimbang dulu.
“Dulu kan gubernurnya suka marah-marah. Kalau yang sekarang kan janjinya enggak bakal menggusur. Doakan saja,” tuturnya malu-malu.
Baca: Iwan, Sang “Pencabut Nyawa” PKL Tanah Abang
Berdasarkan pantauan Media Indonesia pada pukul 14.30 WIB, aktivitas perdagangan mulai berdenyut di Jalan KH Wahid Hasyim. Para pengantar barang yang menggunakan troli melintas seenak mereka.
Beberapa di antara mereka bahkan mengambil jalur kendaraan sehingga arus lalu lintas terhambat. Kardus-kardus bekas alat elektronik menumpuk di atas trotoar. Di Jalan Fachrudin, kondisi kian semrawut karena di titik itu kendaraan dari berbagai arah bertemu.
Pusing
“Saya selalu pusing lewat situ (Tanah Abang). Semua kendaraan enggak ada yang mau mengalah. Padahal, sebelumnya sempat rapi. Namun, namanya Jakarta, ya, begitu lagi. Heran saya,” imbuh Triadi, 29, karyawan perkantoran di sekitar Jalan Wahid Hasyim.
Okupasi trotoar yang dilakukan PKL sekitar Tanah Abang memang bukan barang baru. Kawasan itu sempat tertib saat Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Melalui Bulan Tertib Trotoar pada Agustus lalu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggelar razia. Namun, beda dulu, beda sekarang.
Sekarang, mereka tertib hanya saat razia, tapi dalam hitungan jam, trotoar kembali berantakan.
Baca: PKL Tanah Abang Selalu Dapat Bocoran Razia
Di trotoar sisi stasiun Tanah Abang ada dua pos Satpol PP. Sejumlah anggota Satpol PP tampak duduk santai. Bahkan, mobil Satpol PP juga parkir di atas trotoar.
Wakil Kepala Satpol PP Hidayatullah berkilah setiap hari mengerahkan beberapa anggota untuk merazia mereka pada pagi, siang, dan sore. Namun, pedagang kerap membandel. Saat melihat Satpol PP hanya segelintir, mereka berdagang lagi.
“Ada 300 PKL di Tanah Abang. Kadang ada gesekan di lapangan. Tapi rutin kok kita lakukan razia. Kita tunggu arahan Pak Gubernur (Anies Baswedan) seperti apa,” ujar Hidayatullah.
Saat kampanye, Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno berjanji tidak menggusur PKL di Jakarta. Setelah dilantik, Anies-Sandi belum kunjung memberikan solusi bagi PKL Tanah Abang.
(UWA)”.
(3) https://goo.gl/X5unfV, “Pak Anies, Ini Foto Terbaru Kondisi Tanah Abang…
SHERLY PUSPITA
Kompas.com – 25/10/2017, 13:35 WIB
Penjual makanan berjajar di atas trotoar depan gedung blok A dan B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).(Kompas.com/Sherly Puspita)
JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan belum bisa berkomentar banyak terkait kondisi di kawasan Pasar Tanah Abang. Dari informasi yang belakangan beredar, Anies melihat foto kondisi terkini PKL Tanah Abang yang digunakan sama seperti foto pada sekitar Mei 2017.
Kompas.com kemudian melihat kondisi di kawasan tersebut pada Rabu (25/10/2017) pagi, sekitar pukul 10.00. Kondisinya, semrawut.
Meski telah melalui bulan-bulan ada program tertib trotoar, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) masih mengokupasi jalur pedestrian.
Mobil pribadi terlihat parkir sembarangan, angkutan umum hingga ojek online juga berhenti di sembarang tempat. Alhasil kemacetan, ketidaknyamanan hingga ancaman tindak kriminal tak dapat terhindarkan.
Baca juga : Anies: Kok Foto PKL di Tanah Abang Sama dengan Foto Bulan Mei?
Kondisi semrawut tampak jelas di sejumlah sisi pasar. Di seberang Stasiun Tanah Abang misalnya, deretan PKL memajang dagangannya hingga menutupi trotoar.
Para pejalan kaki terpaksa melintas di badan jalan karena tak memiliki ruang untuk berjalan.
Padahal, di sepanjang tepi jalan tersebut juga terparkir sejumlah kendaraan bermotor roda dua, mobil hingga angkutan umum yang mengangkut dan menurunkan penumpang.
Jalanan pun menjadi padat. Suara klakson nyaring berbunyi bersautan tanda para pengguna jalan tak sabar lagi dengan kemacetan yang selalu terjadi di kawasan tersebut.
Kereta dorong barang diletakkan di trotoar depan gedung Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).
Kereta dorong barang diletakkan di trotoar depan gedung Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).(Kompas.com/Sherly Puspita)
Kompas.com berjalan menyusuri pasar, hingga sampai di depan gedung Blog G Pasar Tanah Abang. Tiba-tiba, saat sedang melintas, ada yang mengingatkan bahaya pencopet.
“Neng, tasnya dikedepanin. Ngeri copet di sini,” teriak seorang penjaga parkir.
Baca juga : PKL Okupasi Trotoar, Tanah Abang Masih Semrawut
Pria yang enggan disebutkan namanya tersebut mengaku sering mendengar kasus pencopetan terjadi di kawasan yang berdekatan dengan Stasiun Tanah Abang ini.
“Semrawut begini, Neng. Kalau kitanya yang enggak hati-hati, ya bisa kena (copet). Makanya tasnya dikedepanin, jangan ngeluarin HP, di sini saben hari deh copet mulu kejadiannya,” kata dia.
Penjual makanan berjajar di atas trotoar depan gedung blok A dan B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).
Penjual makanan berjajar di atas trotoar depan gedung blok A dan B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2017).(Kompas.com/Sherly Puspita)
Setelah mengucapkan terima kasih telah diingatkan, Kompas.com terus melanjutkan perjalanan. Di lokasi ini, sejumlah petugas Satpol PP terlihat duduk-duduk di atas mobil operasionalnya. Sebagian petugas berjalan-jalan di sekitar lokasi tersebut.
Bukannya takut pada petugas, para pedagang tampak santai melanjutkan usahanya di lahan yang tak semestinya. Petugas pun tak ada yang menegur para pedagang.
Baca juga : Mahalnya Sewa Kios Jadi Alasan PKL Tanah Abang Berjualan di Trotoar
Berjalan ke arah Gedung Blok A dan B, kondisinya semakin parah. Penjual makanan duduk berjejer di sepanjang trotoar sambil melayani pembelinya.
“Rame Neng jualan di sini. Lumayanlah, orang yang habis keluar belanja bisa makan di sini,” ujar seorang pedagang nasi pecel kepada Kompas.com.
Wanita paruh baya tersebut berjualan tepat di atas trotoar. Saat ditanya apakah tidak takut berjualan di lokasi tersebut, dia menjawab santai.
“Enggak takutlah, kan udah dijaga Satpol PP,” ujarnya.
Baca juga : Anies Baswedan: Lima Bulan Ini Ada Kesemrawutan di Tanah Abang
Pedagang kaki lima (PKL) memenuhi trotoar di Pasar Tanah Abang, seberang Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sejumlah kendaraan umum pun diparkirkan hingga badan jalan, Rabu (25/10/2017).
Pedagang kaki lima (PKL) memenuhi trotoar di Pasar Tanah Abang, seberang Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sejumlah kendaraan umum pun diparkirkan hingga badan jalan, Rabu (25/10/2017).(Kompas.com/Sherly Puspita)
Hal tak jauh berbeda Kompas.com temukan di Gedung Metro Tanah Abang arah Pejompongan. Trotoar digunakan untuk meletakkan kereta-kereta dorong untuk mengangkut dagangan.
Lokasi di sekitar tempat itu tampak kumuh tak terawat. Dan sekali lagi, tak ada ruang untuk pejalan kaki.
Jadi, begitulah gambaran kondisi di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu ini.
Petugas Satpol PP Kota Jakarta Pusat kembali bertindak tegas, dengan menertibkan puluhan lapak pedagang di atas trotoar jalan.(Kompas TV)
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Nasib Pedagang Pasar Blok G Tanah Abang
Selamat Bekerja Anies-Sandi
Penulis Sherly Puspita
Editor Ana Shofiana Syatiri”.
(4) https://goo.gl/3sX2Dt, “DETIKFLASH
PKL Bandel dan Preman Merajalela di Tanah Abang
Pedagang kaki lima di sekitar Stasiun Tanah Abang banyak terlihat berjualan di trotoar meski berkali-kali ditertibkan Satpol PP. Tak hanya itu, 20detik yang mencoba mengambil gambar pun sempat mengalami intimidasi dari sekelompok orang yang diduga preman.
ISWAHYUDI – 20DETIK
RABU, 25 OKT 2017 16:47 WIB”.
(5) https://goo.gl/H9wxNS, “Anies: Kok Foto PKL di Tanah Abang Sama dengan Foto Bulan Mei?
ALSADAD RUDI
Kompas.com – 25/10/2017, 10:50 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno saat ditemui di Balai Kota, Rabu (25/10/2017).(Kompas.com/Alsadad Rudi)
JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum bisa berkomentar banyak tentang informasi yang meyebutkan, pedagang kaki lima ( PKL) kembali marak mengokupasi trotoar kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anies menganggap perlu mengecek langsung informasi tersebut.
Dari informasi yang belakangan beredar, ia melihat foto kondisi terkini PKL Tanah Abang yang digunakan sama seperti foto pada sekitar Mei 2017.
Baca juga : Menanti Sentuhan Anies-Sandi di Pasar Blok G Tanah Abang…
“Nanti saya cek di lapangan dulu karena fotonya kok sama dengan yang di bulan Mei dan kemarin rasanya agak unik tuh,” kata Anies di Balai Kota, Rabu (25/10/2017).
Menurut Anies, kalaupun PKL kembali marak di trotoar Tanah Abang, dirinya memastikan akan ada penertiban. Namun ia menjanjikan akan ada solusi saling menguntungkan bagi PKL dan para pejalan kaki.
“Ya mudah-mudahan bulan tertib trotoar tidak 1-2 bulan, harus bisa terus. Tapi berarti harus ada mekanisme pengelolaan yang baik, termasuk semuanya bisa merasa diuntungkan,” kata dia.
PKL berjualan di sekitaran Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).
PKL berjualan di sekitaran Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).(KOMPAS.COM/Anggita Muslimah)
Dari pantauan Kompas.com pada 17 Oktober atau sehari setelah pelantikan gubernur dan wakil gubernur, trotoar di depan Stasiun Tanah Abang masih dipenuhi PKL.
PKL berjajar di sepanjang trotoar dan terlihat semrawut sehingga mengganggu pejalan kaki serta pengguna jalan raya.
Baca juga : PKL Okupasi Trotoar, Tanah Abang Masih Semrawut
Saat itu, pada sekitar pukul 10.00 WIB, tepat di pintu keluar Stasiun Tanah Abang, ramai PKL yang berjualan makanan dan minuman ringan. Sementara itu, di seberang jalan di wilayah Jati Baru, Jakarta Pusat, banyak PKL menjual pakaian, aksesori, minuman dan makanan.
Para PKL itu menjajakan dagangannya di lapak di atas trotoar, yang seharusnya digunakan untuk para pejalan kaki.
Penulis Alsadad Rudi
Editor Egidius Patnistik”.
(6) https://goo.gl/wsVkJ7, “Home » News » Jakarta
Media Sosial
Lulung Kini Punya Akun Twitter
Rabu, 11 Maret 2015 10:24
WARTA KOTA, PALMERAH— Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana akhirnya membuat akun twitter dengan nama @halus24. Ia membuat akun twiiter 9 Maret 2015.
Kicauan pertama pria yang akrab disapa Haji Lulung tersebut menyapa dengan salam ‘Assalammuallaikum, Alhamdulillah skrg sy sdh memiliki akun pribadi twitter,semoga dapat saling berbagi informasi yg mencerdaskan kita semua’ itu lah kicauan pertama politisi Partai Persatuan Pembangunan tersebut.
Baru tiga hari membuat akun twiiter, Haji Lulung sudah memiliki 3 168 follower dan masih terus bertambah. Dalam persekian menit saja follower Haji Lulung cepat bertambah. Akun barunya tersebut pun diakui Haji Lulung dalam sebuah acara yang disiarkan televisi swasta nasional pagi ini, Rabu (11/3/2015).
Haji Lulung dalam kicauannya pun mendoakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini masih terbaring sakit akibat menderita Demam Berdarah Dengue (DBD).
‘Saya Mendoakan pk Ahok Smg cepat Sembuh dari Sakitnya serta bs Ber aktivitas kembali’ kicau Haji Lulung.
Sebelumnya Haji Lulung mengaku dirinya tidak mengerti tentang media sosial. Bahkan ia pun mengaku tidak memiliki akun twitter sehingga saat orang ramai membicarakannya di media sosial politisi PPP tersebut tidak tahu
“Twitter itu apa saya barangnya tidak ngerti,” ucap Haji Lulung dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya bertema ‘Deadlock Ahok’ di DoubleTree by Hilton Hotel Jalan Pegangsaan Timur Nomor 17 Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2015).
Haji Lulung pun menceritakan sempat diingatkan stafnya supaya tidak terlalu terbuka bila dirinya tidak memiliki akun di media sosial.
“Sampai staf saya bilang, Bang Haji jangan terbuka nanti bisa Jadul katanya, Jaman Dahulu. Tidak apa-apa,” katanya.
Meskipun demikian, Lulung berterimakasih atas ramainya pembicaraan yang diberi tagar #SaveHajiLulung “Saya ucapkan terima kasih karena saya tidak ngerti apa-apa (tentang itu),” ucapnya.
Media sosial ramai membicarakan Haji Lulung dengan tagar #savehajilulung. Sindiran tersebut bermula saat Lulung salah menyebut UPS menjadi USB setelah mediasi kisruh APBD 2015 di Kementerian Dalam Negeri. Bahkan tagar #SaveHajiLulung tersebut menjadi tema terpopuler di twitter. Netizen menjadikan tagar tersebut sebagai bahan lelucon.
Tags Haji LulungAbraham LungganaTwitter
Baca Juga
Ya Ampung, Lulung Salah Sebut UPS Malah Jadi SPUS
Abraham Lunggana: Ini Seperti Final Tinju
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Suprapto”.

 

SUMBER: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/546469962352210/