[ISU] “INTELIJEN TNI VALID : INILAH VIDEO BUKTI POLISI MEMILIKI SENJATA ANTI TANK YANG DITUDUHKAN PANGLIMA TNI”

SUMBER: https://goo.gl/rm2R1S, akun “BhoemiPutera Menggugat”. Sudah dibagikan 11.650 kali pada saat tangkapan layar diambil.

NARASI: “INTELIJEN TNI VALID : INILAH VIDEO BUKTI POLISI MEMILIKI SENJATA ANTI TANK YANG DITUDUHKAN PANGLIMA TNI
Selamat siang, apakah senjata seperti ini boleh dimiliki Polisi? Senjata ini juga bisa menghancurkan tank, pesawat, helikopter dan kendaraan militer lainnya.
Pertanyaannya, apa maksud polisi memiliki senjata sejenis RPG dan senjata anti tank lainnya dan bagaimana bisa senjata ini bisa masuk ke lingkungan polisi?
Ingin melawan Teroris? Copet? Maling atau untuk melawan militer?
Jika ingin melawan militer, siapa yang ingin dilawan? TNI? Jika yang ingin dilawan adalah TNI berarti siapa yang ingin kalian lindungi dan untuk kepentingan siapa?
Rakyat indonesia menyaksikan semua kegaduhan ini dan melihat dengan kepala sendiri jika dinegeri ini ada yang aneh dan semakin aneh. Wajar jika akhirnya muncul kecurigaan2 ditengah rakyat jika ada institusi yang dituding bekerja sudah bukan untuk kepentingan negara melainkan kekuasaan sehingga mati2an melindungi kepentingan sekelompok elit.
Munculnya berita2 tandingan di media mainstream yang serentak menyerang panglima TNI terkait 5000 senjata bahkan sampai mengatakan hoax, tidak akurat dll membuktikan siapa yang mengendalikan media tersebut dan untuk kepentingan siapa mengacaukan informasi valid panglima TNI. Dengan adanya video ini apakah masih dibilang hoax?
Penulis melihat ada yang panik dan berusaha menutupi karena sudah kepalang tanggung upayanya diketahui TNI kemudian membiaskan keterangan Panglima TNI jika yang dipesankan hanya pistol dan itu dari Pindad, sedangkan saat ditelusuri pindad merasa belum mengadakan kontrak senjata dari kepolisian. Nah lho…”

PENJELASAN: (1) “Liliek menjelaskan, tidak mungkin semua taruna menembakan satu-satu peluru RPG yang bahkan tidak ada. Hal ini berbeda dengan pasukan Brimob. Dalam kurikulum Brimob, ia menuturkan, bisa saja ada latihan tentang penggunaan RPG.” https://goo.gl/NE1D1N:
“Polri Klaim Tak Miliki Senjata Penghancur Tank Sekali Tembak
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. ANTARA FOTO/Reno Esnir.
Reporter: Felix Nathaniel
26 September, 2017 dibaca normal 2 menit
Peluru 7,62 mm tidak bisa digunakan untuk menembak jatuh secara langsung helikopter, apalagi kapal dan pesawat
Polri menegaskan tidak memiliki senjata militer canggih yang dapat menghancurkan tank atau menjatuhkan pesawat. Senjata otomatis dengan peluru 7,62mm menjadi yang paling canggih dimiliki kepolisian.
tirto.id – Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menegaskan bahwa kepolisian tidak memiliki senjata militer seperti Rocket-Propelled Grenade (RPG) di satuan manapun. Menurut Setyo, senjata paling canggih yang dimiliki kepolisian adalah senjata otomatis dengan peluru 7,62mm.
Hal ini diterangkan Setyo pada Selasa (26/9/2017) kepada Tirto. Menurut Setyo, peluru seperti itu tidak bisa digunakan untuk menembak jatuh secara langsung helikopter, apalagi kapal dan pesawat. “Kita nggak punya kemampuan untuk itu,” katanya.
Ia melanjutkan, apabila memang polisi bisa menembak kendaraan semacam helikopter, tank, atau kapal dan pesawat, senjata yang bisa menembak tentunya sudah masuk ke dalam museum. Untuk diketahui, peluru 7,62mm pun sudah tidak masuk ke dalam standar TNI. Peluru ini biasanya digunakan untuk senjata otomatis atau semi-otomatis seperti misalnya AK-47 buatan Soviet.
“Senjata yang kaliber besar saja 12,57(mm, untuk menembus kendaraan lapis baja) saja kita nggak punya, kita hanya paling besar 7,62(mm) ya, itu senjata lama. Senjata baru 5,56(mm) semua,” tegasnya.
Pernyataan ini sekaligus menjawab ucapan Gatot Nurmantyo yang sebelumnya sempat mengancam akan menyerbu Polri apabila memiliki senjata yang dapat menembak tank, atau menembak jatuh pesawat dan kapal.
“Bahkan polisi pun tidak boleh memiliki senjata untuk menembak tank, dan bisa menembak pesawat, dan bisa menembak kapal, saya serbu kalau ada,” tegas Gatot pada Jumat (22/9.2017) lalu.
Tidak hanya di kepolisian, taruna ataupun calon polisi di Akademi Kepolisian (Akpol) bahkan tidak memiliki sumber daya yang cukup seperti kendaraan lapis baja atau alat penembak pesawat dan kapal. Penggunaan senjata RPG tidak diajarkan di Akpol yang berada di Semarang. Dalam pengajarannya, Akpol hanya mengenalkan alat serangan frontal tersebut kepada taruna yang sedang mengenyam pendidikan.
Hal ini diterangkan oleh Humas Akpol Semarang, Kombes Pol Aloysius Liliek Darmanto kepada Tirto pada Senin (25/9/2017) kemarin. Liliek menjelaskan bahwa senjata RPG tentu menjadi bagian dari kurikulum pengajaran, tetapi hal itu tidak melulu diajarkan secara spesifik seperti menggunakan alat tersebut secara langsung di lapangan.
“Pengenalan semua senjata yang kita miliki perlu dikenalkan kepada taruna. Pengenalan aja,” katanya menjelaskan.
Liliek menuturkan, untuk pengoperasian senjata seperti mengisi peluru dan menembakannya tidak diajarkan secara rinci. Hal ini karena Akpol tidak memiliki sumber daya amunisi yang cukup untuk melatih hal tersebut. “Kan kadang-kadang ada senjata yang kita belum dapat pelurunya,” imbuhnya.
RPG diklaim tidak memiliki peluru. Alat tersebut tidak pernah digunakan secara praktik dalam Akpol. Namun, RPG memang perlu dipelajari karena senjata itu digunakan untuk mengatasi serbuan kendaraan lapis baja atau tank, dan serbuan secara masif dari berbagai pihak.
“Kalau untuk taruna hanya untuk pengenalan, tidak mungkin untuk dilakukan uji coba,” tegasnya.
Liliek menjelaskan, tidak mungkin semua taruna menembakan satu-satu peluru RPG yang bahkan tidak ada. Hal ini berbeda dengan pasukan Brimob. Dalam kurikulum Brimob, ia menuturkan, bisa saja ada latihan tentang penggunaan RPG. Sebab, Brimob mungkin mempunyai peluru RPG dan memang perlu untuk belajar menembakan senjata tersebut untuk mencegah kerusuhan massa.
“Kalau dia udah masuk Brimob ya mungkin ada latihan. Latihan saat di Brimob gitu. Kalau di taruna sementara ini kok belum pernah ya saya denger itu ya,” tandasnya.
Sementara ini, Akpol juga belum memutuskan untuk memasok peluru ataupun memesannys kepada Pindad. Bagi Liliek, hal itu merupakan urusan pimpinan Akpol dan dosen yang melatih taruna hanya menerima kebijakan pimpinan. Dia pun merasa pelatihan taruna untuk menggunakan RPG belum menjadi prioritas utama.
“Itu kan untuk Brimob untuk serbu-serbu kalau ada teroris di Aceh atau di Poso kemarin itu. Brimob harus tahu itu untuk menghalau gerombolan pengacau rakyat Indonesia,” tuturnya.
Baca juga artikel terkait POLRI atau tulisan menarik lainnya Felix Nathaniel
(tirto.id – fel/rat)”
(2) “Karena itu, kata Setyo, pihaknya belum mengetahui dan memastikan apakah sekelompok orang yang ada di dalam video tersebut anggota kepolisian atau bukan. Ia juga akan mengecek informasi tersebut ke Komandan Koordinasi Brimob karena diduga anggota polisi yang dimaksud berasal dari kesatuan Brimob.” https://goo.gl/4PHPuf:
“Mabes Polri Selidiki Video Diduga Polisi Latihan Senjata RPG
oleh:Andita Rahma
Rabu, 27 September 2017 12:41 WIB
lustrasi senjata api. wennermedia.com
TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah video yang merekam latihan senjata di akun Instagram @tni_indonesia_update menjadi viral. Deskripsi dalam video itu menyebutkan ada anggota kepolisian yang sedang melakukan latihan menggunakan senjata jenis RPG (Rocket Propelled Grenade).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan hal tersebut masih perlu diklarifikasi. “Seragamnya kan warna hijau, sama dengan seragam tentara,” ujar Setyo saat dihubungi TEMPO pada 27 September 2017.
Baca : PT Pindad Menunggu Realisasi Pesanan Senjata dari Polri
Karena itu, kata Setyo, pihaknya belum mengetahui dan memastikan apakah sekelompok orang yang ada di dalam video tersebut anggota kepolisian atau bukan. Ia juga akan mengecek informasi tersebut ke Komandan Koordinasi Brimob karena diduga anggota polisi yang dimaksud berasal dari kesatuan Brimob.
Baca : Institusi Non Militer Pengguna Senjata Harus Seizin Polri
Dalam caption video tersebut, tertulis bahwa ucapan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo saat silahturahmi bersama para purnawirawan beberapa waktu lalu benar adanya. Tertulis pula bahwa video itu dianggap mematahkan keterangan yang menyebut tidak ada pengadaan senjata yang bisa menembak pesawat, kapal dan tank ini.
Senjat RPG diketahui adalah senjata standar militer yang hanya boleh dimiliki dan dugunakan oleh militer itu sendiri. Senjata ini merupakan jenis rudal anti tank karena tu biasanya digunakan dalam peperangan.”

[ISU] “INTELIJEN TNI VALID : INILAH VIDEO BUKTI POLISI MEMILIKI SENJATA ANTI TANK YANG DITUDUHKAN PANGLIMA TNI”SUMBER:…

Posted by Masyarakat Anti Fitnah Indonesia on Wednesday, September 27, 2017