Keliru: Video Letusan Gunung Api Hayli Gubbi di Ethiopia

Uncategorized Tempo

Keliru: Video Letusan Gunung Api Hayli Gubbi di Ethiopia
Hasil Periksa fakta

Salah Kategori Berita: Uncategorized Sumber:

Narasi
SEJUMLAH akun Facebook (satu [arsip], dua, tiga, dan empat) membagikan video yang mereka klaim sebagai rekaman letusan Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia. Rekaman tersebut menampilkan aktivitas vulkanik dari pelbagai sudut pandang, mulai dari semburan abu dan api hingga aliran lahar yang mencapai kaki gunung. Narasi dalam unggahan itu menyebut Gunung Hayli Gubbi kembali meletus setelah tidak aktif selama 12 ribu tahun. Namun, benarkah video-video itu memperlihatkan letusan Gunung Hayli Gubbi?
Penjelasan
Tempo memverifikasi konten tersebut melalui pengamatan gambar, penggunaan perangkat pendeteksi akal imitasi, serta pembandingan narasi dengan informasi dari sumber kredibel. Hasilnya menunjukkan bahwa meski Gunung Hayli Gubbi meletus pada 25 November 2025, video yang beredar merupakan produk akal imitasi. Dalam video pertama, terlihat tanda air bertuliskan “Meta AI” yang menandakan video itu dibuat menggunakan mesin AI. Tanda air itu menunjukkan video tersebut dibuat dengan aplikasi AI dari Meta bernama Vibes yang diluncurkan September 2025. Analisis konten dengan alat Image Whisperer menyatakan gambar itu hasil sintetis. Demikian juga analisis dengan alat AI or NOt menyatakan 84 persen kemungkinan gambar itu mengandung elemen AI. Analisis keseluruhan video menggunakan Hive Moderation juga menyatakan 84,7 persen konten hasil buatan AI. Sementara Zhuque AI Detection Assistant menghasilkan level ai mencapai 98,49 persen. Pada video 2, analisis dengan alat Image Whisperer menyatakan konten itu gambar AI dengan konfidensial tinggi. Sedangkan AI or Not menyatakan sekitar 78 persen konten itu dibuat menggunakan AI. Analisis dengan alat Hive Moderation juga menyatakan video 99,9 persen terbuat dari AI. Kemudian Zhuque AI Detection Assistant menghasilkan probabilitas 96,41 persen. Video ketiga juga terdeteksi sebagai konten AI, berdasarkan analisis dengan alat Image Whisperer dan AI or NOT.  Demikian halnya dengan alat Hive Moderation yang menyatakan kemungkinan 96,4 persen eemen AI dan alat Zhuque AI Detection Assistant sebesar 80,82 persen.  Berdasarkan analisis alat Image Whisperer dan AI or NOT menyatakan gambar konten tersebut dihasilkan dengan AI. Demikian juga videonya, di mana Hive Moderation menyatakan kemungkinan video itu dari AI adalah 99,9 persen dan 99,67 persen angka yang ditunjukkan Zhuque AI Detection Assistant. Letusan Gunung Hayli Gubbi Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia memang mengalami erupsi tanggal 23 November 2025, setelah 12 ribu tahun berdiam diri. Namun, aktivitas erupsinya berbeda dengan video-video AI yang beredar di media sosial. Tampilan erupsi gunung dalam video yang dikonfirmasi CNN, The Guardian, Anadolu Agency, dan CNBC News, memperlihatkan semburan abu vulkanik ke angkasa dengan warna abu-abu mirip awan. Tidak ada abu vulkanik hitam, semburan api tinggi ke angkasa, atau lelehan lahar yang mengalir luas dan jauh seperti dalam konten-konten di media sosial. Abu vulkanik gunung tersebut tersapu angin ke timur, menyeberangi Laut Merah menuju Yaman. Dosen Kelompok Keahlian Petrologi, Vulkanologi, dan Geokimia FITB ITB Dr. Eng. Ir. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T., menjelaskan letusan Gunung Hayli Gubbi menunjukkan sulitnya menetapkan status sebuah gunung sebagai aktif, tidak aktif atau tidur (dormant), dan padam (extinct). Sebab gunung yang telah belasan ribu tahun tidur, ternyata masih aktif dan bisa meletus. Ia menyatakan pengelompokan gunung juga harus melihat kondisi atau aktivitas magma di dalamnya, bukan semata-mata menghitung lama waktu tak meletus. Gunung berstatus aktif bila pernah meletus sejak periode Holosen (sekitar 11.650 tahun terakhir). “Ini tidak berarti gunung api tersebut harus meletus sekarang, tetapi menunjukkan bahwa sistem magmanya masih relatif aktif dan berpotensi menghasilkan erupsi,” kata Mirzam. Status dormant adalah untuk gunung yang tidak meletus selama ribuan tahun tetapi masih memiliki potensi untuk kembali bangkit. Termasuk di dalamnya gunung api yang tampak tenang tetapi memperlihatkan aktivitas magmatik di bawah permukaan (restless volcano). Sementara gunung mati atau padam adalah gunung yang tidak lagi memiliki pasokan magma aktif. Mirzam menambahkan salah satu upaya menjaga harmoni dengan gunung-gunung api adalah dengan memahami kondisi masing-masing gunung dan mengatur mitigasi bencana erupsi yang tepat.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video-video yang beredar di Facebook menunjukkan letusan Gunung Hayli Gubbi di Ethiopia adalah klaim keliru. Meskipun gunung tersebut benar-benar meletus jelang akhir November lalu, namun video-video yang beredar di media sosial adalah konten yang dibuat menggunakan aplikasi AI.
Referensi