Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, klaim tersebut adalah keliru. Pihak Blackmores telah mengonfirmasi bahwa produknya sesuai dan tunduk pada peraturan TGA, dimana tidak mengizinkan penggunaan graphene oxide.
Selengkapnya ada di penjelasan.
=====
[KATEGORI]: MISLEADING CONTENT/Konten Menyesatkan
=====
[SUMBER]: FACEBOOK
archive.fo/hhJbN
=====
[NARASI]:
“WARNING ⚠️
BALCKMORES VITAMIN D3 1000IU
CONTAINS GRAPHENE OXIDE!
NOT FIT FOR HUMAN CONSUMPTION.
First video: Shows tabs are magnetic
Second video: Tab coating dissolved in hot water.
Third video: Graphene after removing the dye.”
=====
[PENJELASAN]:
Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menyatakan bahwa Vitamin D3 Balckmores yang mengandung kandungan Graphene Oxide. Unggahan dari akun Carina Pezza ini juga menunjukkan beberapa percobaan menggunakan vitamin D3 Blackmores untuk menunjukkan kandungan graphene oxide di dalamnya.
Namun setelah ditelusuri, kabar tentang vitamin D3 Blackmores yang mengandung graphene oxide adalah hoaks. Melansir dari situs media reuters.com, Manajer Komunikasi & Konten Grup untuk Blackmores, Leah Boonthanom, mengatakan, Blackmores tunduk pada peraturan Australian Therapeutic Goods Administration (TGA), yang tidak mengizinkan bahan graphene oxide.
Unit media dari Departemen Kesehatan Australia juga mengkonfirmasi hal ini kepada Reuters dan menyatakan bahwa graphene oxide belum disetujui untuk digunakan sebagai bahan dalam produk pengobatan yang disetujui TGA. Sehingga dapat dipastikan bahwa vitamin D3 Blackmores yang lulus pemeriksaan TGA tidak mengandung graphene oxide.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa vitamin D3 Blackmores mengandung graphene oxide merupakan informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
=====
[REFERENSI]:
=====
Editor: Bentang Febrylian