[SALAH] Air Laut Asin Karena Bercampur dengan Sperma Paus

Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

Informasi tersebut salah. Faktanya, dilansir dari AFP, penyebab utama konsentrasi garam dalam air laut atau salinitas laut adalah ion mineral yang larut dalam air hujan setelah jatuh di darat. Ion-ion mineral ini mengalir ke sungai dan akhirnya masuk ke laut.

Selengkapnya di bagian penjelasan dan referensi.

= = =
Kategori: Konten yang Menyesatkan

= = =
Sumber: Facebook
https://bit.ly/3FZFPui

Arsip Sumber
(https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2021/11/SALAH-Air-Laut-Asin-Karena-Campuran-Sperma-Paus.pdf)

= = =
Narasi:
“Air laut campur karo spermane paus to layak asin”

“Paus jantan berjakulasi sekitar 40 galon sperma saat kawin. Hanya 10% saja yang berhasil masuk ke dalam rahim paus betina. Dan kalian masih penasaran kenapa air laut rasanya asin?”

= = =
Penjelasan:
Beredar sebuah informasi di media sosial yang mengklaim bahwa air laut asin karena ada campuran sperma paus biru. Informasi tersebut tersebar luas di media sosial, salah satunya Facebook.

Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Dilansir dari AFP, penyebab utama konsentrasi garam dalam air laut atau salinitas laut adalah ion mineral yang larut dalam air hujan setelah jatuh di darat. Ion-ion mineral ini mengalir ke sungai dan akhirnya masuk ke laut.

Banyak ion terlarut digunakan oleh organisme di laut dan dikeluarkan di air. Lainnya tidak dihilangkan sehingga konsentrasi meningkat seiring waktu.

Tidak ada sumber yang kredibel untuk mendukung klaim bahwa “sperma paus” berkontribusi pada salinitas laut.

Berdasarkan penelitian sebuah organisasi di Kanada yang berfokus pada studi mamalia laut mengatakan bahwa informasi tersebut tidak berdasar “Pernyataan tentang membuat air laut asin ini benar-benar omong kosong. Ini tampaknya hanya fantasi yang tidak berpendidikan,” kata Richard Seats, presiden Studi Catacean Pulau Mingan.

Selain itu, Laman National Ocean Services Amerika Serikat, menyebutkan, garam laut berasal dari dua sumber yaitu limpasan dari darat dan bukaan dari dasar laut. Batuan di darat menjadi sumber utama garam terlarut dalam air laut. Air hujan yang jatuh di darat sedikit asam sehingga mengikis batuan. Kemudian, melepaskan ion yang terbawa ke sungai dan akhirnya bermuara di laut.

Survei Geologi AS (USGS) juga mencantumkan sumber salinitas laut lainnya adalah ventilasi hidrotermal di dasar laut dan letusan gunung berapi bawah laut.

Kemudian, berkaitan dengan sperma paus, para ahli menyatakan belum diketahui secara jelas berapa banyak sperma yang biasanya dikeluarkan oleh paus ketika kawin.

Ilmuwan satwa liar di Departemen Ilmu Biologi Universitas Macquarie di Australia, Dr Vanessa pirotta, menyebutkan, angka 40 galon yang disebutkan dalam unggahan tersebut belum terbukti secara ilmiah.

“Paus biru mamalia besar dan orang akan menganggap potensi produksi sperma mereka cukup besar,” ujar Pirotta.

Sementara itu, menurut Cetologist dari James Cook University Australia Dr Putu Liza Mustika, mengutip AFP, mengumpulkan sperma paus biru sulit dan dikarenakan habitatnya di laut, maka segala sesuatu mengenai hewan ini benar-benar didasarkan pada perkiraan.

Dengan demikian, informasi yang mengklaim bahwa air laut asin karena tercampur oleh sperma ikan paus saat kawin adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

= = =
Referensi:

  1. https://factcheck.afp.com/http%253A%252F%252Fdoc.afp.com%252F9MG96Z-1
  2. https://oceanservice.noaa.gov/facts/whysalty.html
  3. https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/28/150300065/-hoaks-air-laut-asin-karena-bercampur-sperma-paus?page=all#page2

= = =
Editor: Bentang Febrylian