Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Vaksin Covid-19 tidak bermutasi menjadi jenis Covid-19 baru dan tidak ada bukti bahwa mutasi dari Covid-19 akan mempengaruhi efekasi vaksin Covid-19 selama mutasi tersebut tidak mempengaruhi Receptor Binding Domain (RBD).
= = = = =
KATEGORI: Konten yang menyesatkan/Misleading Content
= = = = =
SUMBER: Facebook
https://archive.vn/M2dkM
= = = = =
NARASI:
“MASHALLAH 😱😱😱🥺🥺🥺
(copas dari grup WA Alumni ITB 🙏🏼)
Prof. Sutiman Bambang Sumitro adalah seorang peneliti handal yang dimiliki UB. Beliau telah meluluskan lebih dari 60 doktor dalam bidang mikrobiologi. Reputasinya di Indonesia sdh tidak diragukan lagi.
Kemarin, dalam pertemuan di rektorat, beliau mengatakan bahwa vaksin virus covid-19 nyaris tak ada gunanya. Saya kaget. Apa pasalnya kok vaksin tak menjadi tak berguna?
Ternyata inilah penyebabnya. Vaksin covid-19 itu telah bermutasi menjadi ribuan covid-19 baru di seluruh dunia. Beliau bersama anaknya yang ahli IT mengumpulkan data tersebut dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri telah ditemukan ratusan varian covid-19.
Padahal vaksin adalah spesifik. Artinya ia hanya efektif untuk menangkal jenis covid-19 tertentu saja. Kalau virusnya sdh bermutasi, maka antibodi yang dibentuk akibat vaksin tersebut nyaris tak akan efektif menangkal covid-19.
[…] (narasi dilanjutkan setelah bagian Referensi)
= = = = =
PENJELASAN:
Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Dian Ekawati II berisikan narasi dengan klaim bahwa vaksin Covid-19 telah bermutasi menjadi ribuan Covid-19 di seluruh dunia. Postingan ini disukai sebanyak 5 kali.
Setelah melakukan penelurusan, pernyataan dari Guru Besar Universitas Brawijaya Sutiman Sumitro yang di muat dari republika.co.id yang berjudul “Covid-19 yang Bermutasi Buat Sulit Temukan Vaksin” pada 24 Mei 2020 lalu bukanlah tentang vaksin Covid-19 yang bermutasi melainkan tentang Covid-19 yang bermutasi menjadi virus lokal yang berdampak pada sulitnya menemukan vaksin ataupun obat secara global.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Lembaga Eijkman, Prof. Amin Soebandrio menjelaskan bahwa mutasi Covid-19 tidak akan mempengaruhi kinerja dari vaksin selama mutasi dari virus tersebut tidak mempengaruhi protein pengikat reseptor atau binding domain (RBD) yang merupakan target vaksin. Berdasarkan artikel berita cnbcindonesia.com berjudul “Vaksin Pfizer Ternyata Ampuh Lawan Varian Covid Inggris-Afsel” pada 8 Januari 2021 menjelaskan bahwa vaksin Pfizer dapat bekerja melawan mutasi Covid-19 yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.
Melihat dari penjelasan tersebut, vaksin Covid-19 telah bermutasi menjadi ribuan Covid-19 di seluruh dunia adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://republika.co.id/berita/qakgy4335/covid19-yang-bermutasi-buat-sulit-temukan-vaksin
https://www.who.int/csr/don/31-december-2020-sars-cov2-variants/en/
https://farmasetika.com/2020/12/29/cara-virus-corona-bermutasi-dan-implikasinya-terhadap-vaksin/
Penulis: Natalia Kristian
Editor: Bentang Febrylian
= = = = =
(Lanjutan narasi) […]
Ini barangkali penjelasan, kenapa ada orang yang pernah terkena covid-19 lantas sembuh, ternyata kambuh lagi. Rekan kami, Rhiza M. Sajad menulis, tetangga beliau, dr. Noer Bahri Noor, sekarang dirawat di rumah sakit karena covid-19, padahal sebelumnya sdh pernah ke covid-19 dan berhasil sembuh. Beberapa waktu lalu juga sempat diberitakan seorang perawat yang meninggal dalam kondisi hamil karena covid-19, padahal sebelumnya sdh pernah terkena covid-19 dan sembuh. Bahkan, salah satu relawan covid-19 yang disuntik vaksin di Bandung tempo hari diberitakan positif covid-19 setelah dia pergi ke Semarang.
Dengan semakin banyaknya mutan dan varian covid-19, nyaris sekarang tak ada lagi yang aman dari covid-19. Tak ada lagi yang bisa jumowo bahwa dirinya kebal dari covid-19.
Jadi apa upaya yang harus kita tempuh supaya tak terkena covid-19?
Jaga diri agar imunitas tubuh tinggi. Sering-seringlah kena paparan sinar matahari, bekerja di terik matahari sehingga berpeluh-peluh, karena itu adalah exercise yang sangat bagus untuk meningkatkan imunitas. Begitulah inti sari yang sering disampaikan dr. Tirta.
Selain itu, sering-seringlah makan sayur dalam jumlah besar, agar kondisi badan kita basa. Banyak sekali sayur di sekitar kita. Bayam satu ikat cuma Rp. 2000,-
Kalau sehari sampeyan menghabiskan bayam 3 ikat seorang diri, kan cuma keluar Rp. 6000,-
Makan sayur yang banyak juga akan mengurangi volume karbohidrat/nasi putih sehingga sampeyan terhindar dari obesitas.
🙏🏼🙏🏼”