Hasil periksa fakta Rizqi Abdul Azis (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia).
Klaim tidak berdasar. Jokowi melakukan suntik vaksin disiarkan secara langsung dengan memperlihatkan kemasan vaksin Sinovac yang belum dibuka. Selain itu tidak ada pemberitaan media yang menyebut Jokowi disuntik vitamin.
= = = = =
KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN
= = = = =
SUMBER: FACEBOOK
= = = = =
NARASI:
“AU eee Dia bilang Cuma bi Vitamin itu ad kase suntik pa Jokowi..🤣🤣🤣🤣
Supya torang kata mo Suka VAKSIN.🤣🤣🤣🤣
BLUM STAWWW EE pokoknya jang suka au.
POLAGUI..🏃♀🏃♀🏃♀🏃♀🏃♂🏃♂🏃♂”
= = = = =
PENJELASAN:
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Presiden Jokowi bukan menerima suntikan berisi vaksin, namun cairan vitamin B. Pada sumber lain disebutkan Jokowi disuntikan vitamin C ketika siaran langsung di media.
Dari hasil penelusuran, diketahui klaim tersebut tidak benar. Presiden Jokowi diberikan vaksin Covid-19 perdana di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Rabu 13 Januari 2021. Vaksinasi terhadap Jokowi merupakan simbolis dimulainya program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Proses vaksinasi disiarkan secara langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden RI. Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Abdul Muthalib yang menjadi vaksinator menunjukan vial dan kemasan vaksin Covid-19 merek Sinovac sebelum disuntikan pada Jokowi. Tampak vaksinator kembali memperlihatkan vial vaksin sebelum dibuka. Penampakan vial pun bisa terlihat secara dekat.
Setelahnya vaksinator mengatakan, Presiden Jokowi tak merasakan sakit apapun saat disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Dia memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke Jokowi adalah vaksin buatan perusahaan China, Sinovac. Muthalib bahkan sempat menunjukkan botol vaksin sebelum disuntikan ke masyarakat.
“Di mana tertulis nomor vaksin Sinovac, vaksin tetap sinovac,” ujarnya dilansir dari merdeka.com, 14 Januari 2021.
Dari penelusuran di atas klaim Jokowi disuntik vitamin tidak berdasar, karena tidak ada sumber relevan yang memberitakan hal tersebut. Sehingga, status tersebut masuk kategori Konten yang Mmenyesatkan.
REFERENSI:
Penulis: Rizqi Abdul Azis
Editor: Bentang Febrylian