[SALAH] “Rumah Sakit Di Lockdown Karena Pasien Vaksin Covid Pertama Mulai Makan Pasien Lain”

Foto editan / suntingan yang menggabungkan tampilan berita CNN dengan foto asli yang sudah diunggah sejak Februari 2019 dan tidak ada hubungan dengan pasien vaksin COVID-19.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
============================================
Kategori : Konten yang Dimanipulasi
============================================

Akun Lavi Shulman (fb.com/jeb.stuart.7982) mengunggah sbeuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

“Nice……..HANS!!!!GET THE FREAKIN’ PANZER!!!!!!!”

Di gambar yang diunggah, memperlihatkan tangkapan layar yang seolah adalah laporan berita terbaru dari CNN di Los Angeles dan teks sebagai berikut: “HOSPITALS ON LOCKDOWN AS FIRST COVID VACCINE PATIENTS START EATING OTHER PATIENTS atau yang jika diterjemahkan: “RUMAH SAKIT DI LOCKDOWN KARENA PASIEN VAKSIN COVID PERTAMA MULAI MAKAN PASIEN LAIN”.

Sumber : https://archive.vn/87kUg (Arsip)
============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya berita CNN yang menyatakan di Los Angeles ada rumah sakit di-lockdown karena pasien vaksin COVID-19 pertama mulai memakan pasien lain adalah klaim yang salah.

Faktanya, foto itu merupakan foto editan atau suntingan yang menggabungkan tampilan berita CNN dengan foto asli yang sudah diunggah sejak Februari 2019 dan tidak ada hubungan dengan pasien vaksin COVID-19.

Foto asli, dimuat pada artikel berjudul “‘I Remember the First Time I Saw a Teenager Die’” yang tayang di situs The New York Times pada 14 Februari 2019 dengan keterangan “The trauma bay in the emergency department at Temple University Hospital after resuscitation efforts failed” atau jika diterjemahkan “Tempat trauma di unit gawat darurat di Temple University Hospital setelah upaya resusitasi gagal”

Artikel tersebut berisi pengalaman Eric Curran, seorang mahasiswa kedokteran ketika bekerja untuk menyelamatkan para korban kekerasan senjata di Amerika Serikat.

Dilansir dari The New York Times, sebagian laporan itu berbunyi: “Temple University Hospital merawat 481 pasien dengan luka tembak tahun lalu, dan 97 meninggal. Di rumah sakit yang satu ini dalam satu lingkungan dalam satu kota. Sebagai sebuah negara, kami kehilangan hampir 40.000 nyawa karena senjata pada tahun 2017. Gambar-gambar ini di sini untuk menunjukkan kepada Anda apa yang terjadi. “

Dilansir dari AFP, pencarian beberapa kata kunci di Google tidak menghasilkan laporan berita yang kredibel tentang insiden yang diklaim dalam postingan sumber klaim tersebut. Gambar tersebut sebelumnya diunggah di situs diunggah di situs lelucon pada 16 Desember 2020.

REFERENSI
https://factcheck.afp.com/photo-has-circulated-online-2019-reports-about-gun-violence-it-does-not-relate-coronavirus-pandemic
https://www.nytimes.com/2019/02/14/opinion/sunday/guns-violence-hospitals.html (Terjemahan : http://bit.ly/3ruhN4b)

About Adi Syafitrah 1653 Articles
Pemeriksa Fakta Mafindo