Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Klaim yang salah. Faktanya, potongan video itu adalah bagian dari video ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kanselir Jerman Angela Markel, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika mengakhiri konferensi pers di Istana Presiden Vahdettin setelah KTT Suriah di Istanbul, Turki, 27 Oktober 2018 yang kemudian diakhiri dengan bergandengan tangan.
=================
Kategori: Konten yang Menyesatkan
=================
Sumber: Facebook
=================
Narasi:
âLope yuuu pak Erdogan…đđ
Erdogan memang TOP dia memberi tahu (Macron) yang najis ini,
Izinkan saya pergi dengan Anda Merkel,
Saya tidak bisa duduk bersamanya ..â
=================
Penjelasan:
Akun Facebook Bang Biem Biem mengunggah sebuah potongan video berdurasi 0.08 detik yang memperlihatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tengah bersalaman dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Vladimir Putin sedangkan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang berada di belakang Erdogan dihiraukan dan seolah-olah Erdogan ingin pergi dan tidak mau duduk bersama Macron. Postingan tersebut diunggah pada 27/11/2020 dan sudah mendapat 5 komentar dan 37 kali dibagikan oleh pengguna akun Facebook lain.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim Erdogan tidak mau duduk bersama Macron adalah salah. Faktanya, potongan video itu adalah bagian dari video ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kanselir Jerman Angela Markel, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakhiri konferensi pers di Istana Presiden Vahdettin setelah KTT Suriah di Istanbul, Turki pada 27 Oktober 2018 yang kemudian diakhiri dengan bergandengan tangan.
Video serupa juga pernah ditayangkan oleh akun resmi Youtube Ruptly sebuah situs berita yang berbasis di Berlin, Jerman dengan judul âLIVE: Erdogan, Putin, Macron, Merkel give statement following Syiria summitâ tayang pada 27/10/2018.
Para pemimpin empat negara tersebut memberikan pernyataan pers bersama setelah pertemuan puncak untuk membahas situasi yang sedang berlangsung di Suriah. Konferensi tingkat tinggi ini digelar sehari setelah terbunuhnya tujuh warga sipil oleh pasukan pemerintah Suriah dalam pertempuran di barat laut provinsi Idlib. Menurut lembaga pemantau hak asasi manusia, jumlah korban itu tertinggi sejak gencatan senjata disepakati pada bulan lalu.
Dengan demikian, klaim Erdogan tidak mau duduk bersama Macron adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
=================
Referensi:
https://jordantimes.com/news/region/four-nation-syria-summit-urges-preservation-idlib-ceasefire