Informasi yang beredar mengenai tes sederhana untuk mengenal virus Corona dalam waktu sepuluh detik tidak benar. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih mengatakan, informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar. “Iya (tidak benar), tidak ada dasar,” kata Faqih.
=====
Kategori: Fabricated Content/Konten Palsu
=====
Sumber: Whatsapp & Laman Daring
Archive:
=====
Narasi:
1. “Segera mendesak:
Tes sederhana untuk mengenal Virus Corona hanya dalam sepuluh detik tanpa urusan ke Dokter atau Laboratorium, yang belum diketahui siapa pun!
Awalnya Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi hingga 28 hari setelah gejala COVID 19 muncul.
Dokter Jepang menawarkan tes sederhana yang bisa kita lakukan setiap pagi! Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik! Jika Anda berhasil mengeluarkan napas tanpa batuk, tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, ini membukti kan bahwa tidak ada Fibrosis di paru-paru dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus!
Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan Anda lembab dan tidak kering! Minumlah secangkir air setidaknya sekali setiap 15 menit karena meskipun Virus masuk ke mulut Anda, cairan yang Anda makan secara teratur dapat ditransfer ke perut, dan keasaman lambung akan membunuh virus!
Tolong jangan menjadi penonton dan kirimkan ke semua kontak dan grup Anda!, Tks.”
2. Artikel dengan judul “Tes Sederhana, Hanya 10 Detik Bisa Diketahui Apa Corona Atau Bukan” di laman sumber.
=====
Penjelasan:
Beredar informasi mengenai tes sederhana untuk mengenal virus Corona dalam waktu sepuluh detik. Dalam informasi yang beredar melalui Whatsapp dan laman daring itu disebutkan tes sederhana itu berasal dari dokter Jepang.
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut sudah dibantah oleh pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih mengatakan, informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar. “Iya (tidak benar), tidak ada dasar,” kata Faqih.
Menurut Faqih, tes deteksi virus corona yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi oleh WHO adalah tes PCR Litbangkes.
“Yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi WHO adalah Litbangkes tes PCR,” jelasnya.
Seperti diketahui, tes PCR telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020 lalu. Hasil dari tes tersebut dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.
Terkait adanya dua kasus pertama virus corona dikonfirmasi di Indonesia, Faqih menyebutkan bahwa PB IDI akan mengirimkan seruan ke semua dokter, IDI cabang, dan IDI wilayah.
Di antara imbauan IDI adalah mengaktifkan satuan tugas kesiapsiagaan IDI.
IDI juga akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masing.
“Segera melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masing baik yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun praktek pribadi,” kata Faqih.
“Senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, istirahat cukup, asupan gizi yang baik dan selalu memakai alat pelindung diri saat memberikan pelayanan terhadap pasien,” sambungnya.
Berdasarkan hal tersebut maka informasi yang beredar tidak benar. Oleh sebab itu, konten informasi tersebut masuk ke dalam Fabricated Content atau Konten Palsu.
=====
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1125992764399924/