Air yang menyembur di video yang disertakan di post sumber adalah kebocoran pipa saluran air perusahaan desalinasi, bukan mata air. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Disinformasi.
======
SUMBER
http://bit.ly/2EOUZXV, post oleh akun “Dany Wakul” (facebook.com/dany.wakul.1), sudah dibagikan 477 kali per tangkapan layar dibuat.
======
NARASI
“MASYAALLAH, Keajaiban baru.
Pertanda Apakah ini…???
Sumber Mata Air muncul di Riyadh, Saudi Arabia sabtu kemarin…”
======
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* Post SUMBER menggunakan video semburan air dari kejadian bocornya pipa saluran air perusahaan desalinasi.
* Untuk membangun premis, post SUMBER menambahkan narasi pelintiran dari konteks video yang sebenarnya, semburan air pipa dinarasikan sebagai mata air.
——
(2) @suaramadinah: “… jadi, kejadian sebenarnya bukan munculnya mata air di tengah gurun Arab Saudi dan bukan pula tanda tanda dajjal atau sejenisnya. namun perlu diketahui, berita berita seperti ini adalah lauk pauk Ahli Hoax yang meraup pundi pundi rupiah yang mencapai ratusan juta rupiah. waspada berita hoax untuk cari makan.”, selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
——
(3) Salah satu artikel sumber klarifikasi, Almowaten(dot)net: “Clarification from the desalination company about breaking the Qassim water transportation line”. Selengkapnya di (2) bagian REFERENSI.
——
(4) Wikipedia: “Pasokan air dan sanitasi di Arab Saudi”, selengkapnya di (3) bagian REFERENSI.
——
(5) Wikipedia: “Desalinasi”, selengkapnya di (4) bagian REFERENSI.
======
REFERENSI
(1) http://bit.ly/2GD9Oyn, @suaramadinah (instagram.com/suaramadinah/): “MATA AIR MUNCUL DI RIYADH, ARAB SAUDI ?!. diterjemahkan oleh @suaramadinah (berita almuwaten qassim) ” Petugas Darurat Arab Saudi terjun langsung dalam perbaikan untuk Dinas Umum Penyulingan Air Asin yang disebabkan bocornya pipa air yang menuju Al Qassim. yaitu di posisi bagian ke empat ( Al Ghat – Buraidah), yang bocor pada sore kemarin yaitu tanggal 15 Rabiul Tsani 1140 H yang bertepatan 22 desember 2018 Masehi.
Dinas terkait menegaskan bahwa tidak ada yang terkena dampak dari bocornya pipa penyaringan air asin ini. saat ini petugas darurat sedang melakukan proses perbaikan untuk mengembalikan pipa seperti sedia kala. (selesai) ” Admin Suara Madinah :” jadi, kejadian sebenarnya bukan munculnya mata air di tengah gurun Arab Saudi dan bukan pula tanda tanda dajjal atau sejenisnya. namun perlu diketahui, berita berita seperti ini adalah lauk pauk Ahli Hoax yang meraup pundi pundi rupiah yang mencapai ratusan juta rupiah. waspada berita hoax untuk cari makan.” https://www.almowaten.net/2018/12/%D8%AA%D9%88%D8%B6%D9%8A%D8%AD-%D9%85%D9%86-%D9%85%D8%A4%D8%B3%D8%B3%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%AA%D8%AD%D9%84%D9%8A%D8%A9-%D8%A8%D8%B4%D8%A3%D9%86-%D9%83%D8%B3%D8%B1-%D8%AE%D8%B7-%D9%86%D9%82%D9%84-%D9%85/ (Al Muwaten-Qassim)
——
(2) http://bit.ly/2SmtoAm Almowaten(dot)net: “Clarification from the desalination company about breaking the Qassim water transportation line
2018/12/23 8:45 Am – In The New News , Harvest Today 4390 0 Print
Citizen – Qassim
The emergency teams in operation and maintenance at the General Establishment for Desalination of Saline Water started repairing the breakage of the Qassim water transportation line in the fourth part of Al Ghat – Buraidah, yesterday evening, 15 Rabea II 1140 H corresponding to 22 December 2018.
The Foundation confirmed that no beneficiaries were affected by this emergency incident, and emergency teams are currently working on the rehabilitation of the return of the line to normal.”
(Google Translate, http://bit.ly/2GEThdj).
——
(3) http://bit.ly/2QPYl3b Wikipedia: “Pasokan air dan sanitasi di Arab Saudi
dari Wikipedia, ensiklopedia gratis
Pasokan air dan sanitasi di Arab Saudi ditandai dengan tantangan dan prestasi. Salah satu tantangan utama adalah kelangkaan air . Untuk mengatasi kelangkaan air, investasi besar telah dilakukan dalam desalinasi air laut , distribusi air, saluran air limbah dan pengolahan air limbah . Saat ini sekitar 50% air minum berasal dari desalinasi, 40% dari penambangan air tanah yang tidak terbarukan dan hanya 10% dari air permukaan di pegunungan barat daya negara itu. Ibukota Riyadh , yang terletak di jantung negara itu, disuplai dengan air desalinasi yang dipompa dari Teluk Persia sejauh 467 km. Air disediakan hampir gratis untuk pengguna perumahan. Meskipun ada peningkatan, kualitas layanan tetap buruk, misalnya dalam hal kontinuitas pasokan. Tantangan lain adalah lemahnya kapasitas kelembagaan dan tata kelola , yang mencerminkan karakteristik umum sektor publik di Arab Saudi. Di antara pencapaiannya adalah peningkatan desalinasi yang signifikan, dan akses ke air, perluasan pengolahan air limbah, serta penggunaan limbah yang diolah untuk irigasi ruang hijau perkotaan, dan untuk pertanian.
Sejak tahun 2000, pemerintah semakin mengandalkan sektor swasta untuk mengoperasikan infrastruktur air dan sanitasi, dimulai dengan desalinasi dan instalasi pengolahan air limbah. Sejak pembentukan Perusahaan Air Nasional (NWC) pada tahun 2008, pengoperasian sistem distribusi air perkotaan di empat kota terbesar secara bertahap telah didelegasikan ke perusahaan swasta juga. Paradoks yang tampak dari tarif air yang sangat rendah dan privatisasi air dijelaskan oleh subsidi pemerintah. Pemerintah membeli air yang tidak mengandung garam dari operator swasta dengan harga tinggi dan menjual kembali air curah secara gratis. Demikian juga, pemerintah secara langsung membayar operator swasta yang menjalankan distribusi air dan sistem saluran pembuangan kota-kota besar di bawah kontrak manajemen . Selain itu, sepenuhnya mensubsidi investasi dalam distribusi air dan selokan. Perusahaan air minum diharapkan untuk mendapatkan bagian yang meningkat dari biayanya dari penjualan limbah yang diolah ke industri. Pada Januari 2016, tarif air dan saluran air meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, yang mengakibatkan ketidakpuasan dan pemecatan Menteri Air dan Energi Abdullah Al-Hussayen pada April 2016. [3]”
(Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2TafilF).
——
(4) http://bit.ly/2Aj5UFp Wikipedia: “Desalinasi
dari Wikipedia, ensiklopedia gratis
Artikel ini membahas tentang menghilangkan garam dari air. Untuk desalinasi tanah, lihat Kontrol salinitas tanah .
Desalinasi adalah proses yang menghilangkan komponen mineral dari air garam . Secara umum, desalinasi mengacu pada penghilangan garam dan mineral dari zat target, [1] seperti pada desalinasi tanah , yang merupakan masalah bagi pertanian. [2]
Air asin desalinated untuk menghasilkan air yang cocok untuk konsumsi manusia atau irigasi . Salah satu produk sampingan dari desalinasi adalah garam . Desalinasi digunakan pada banyak kapal laut dan kapal selam . Sebagian besar minat modern dalam desalinasi difokuskan pada penyediaan air bersih yang hemat biaya untuk penggunaan manusia. Seiring dengan air limbah daur ulang, itu adalah salah satu dari sedikit sumber air yang tidak bergantung pada curah hujan. [3]
Karena konsumsi energinya, air laut yang mengalami desalinasi umumnya lebih mahal daripada air tawar dari sungai atau air tanah , daur ulang air dan konservasi air . Namun, alternatif ini tidak selalu tersedia dan menipisnya cadangan merupakan masalah kritis di seluruh dunia. [4] Saat ini, sekitar 1% dari populasi dunia bergantung pada air yang telah di-desalinasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi PBB berharap bahwa 14% dari populasi dunia akan mengalami kelangkaan air pada tahun 2025. [5]
Desalinasi sangat relevan di negara-negara kering seperti Australia , yang secara tradisional mengandalkan pengumpulan curah hujan di belakang bendungan untuk mendapatkan air.
Menurut Asosiasi Desalinasi Internasional, pada Juni 2015, 18.426 pabrik desalinasi beroperasi di seluruh dunia, menghasilkan 86,8 juta meter kubik per hari, menyediakan air untuk 300 juta orang. [6] Jumlah ini meningkat dari 78,4 juta meter kubik pada 2013, [5] peningkatan 10,71% dalam 2 tahun. Proyek desalinasi terbesar tunggal adalah Ras Al-Khair di Arab Saudi , yang menghasilkan 1.025.000 meter kubik per hari pada tahun 2014. [5] Kuwait menghasilkan proporsi air yang lebih tinggi daripada negara lain, dengan total 100% penggunaan airnya. [7]”
(Google Translate, selengkapnya di http://bit.ly/2LEESNm).
======
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/805348059797731/, https://web.facebook.com/MafindoID/posts/1342849792521322