- Faktanya, foto yang beredar merupakan cuplikan dokumentasi dari kejadian yang berbeda, yakni korban bunuh diri dan korban kekerasan aksi protes.
- Unggahan berisi foto “korban virus machupo akibat konsumsi paracetamol P-500” merupakan konten menyesatkan (misleading content).
Akun Facebook “Kaka Asdar” pada Selasa (17/12/2024) mengunggah foto [arsip] yang memperlihatkan potret bangsal berisi pasien yang diduga merupakan korban virus dari Paracetamol P-500. Ada juga gambaran wanita berbaju kuning yang diklaim terinfeksi virus tersebut.
Unggahan disertai narasi:
“Waspada Jagan makan atau beli Paracetamol ini
Jaspay di tulis p-500 salah satu nya virus beracun
Telah di temukan . Mana salah satu yg paling berbahaya di dunia…
Tolong kirim kan impormasi ini ke semua orang terimakasih ll #viralreelsfacebook #jangkuanluas #facebookviral #MetaFacebook #pyp #publik”
Per Kamis (26/12/2024), unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 94 kali di Facebook.
Pemeriksaan Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencari tahu sumber asli dari foto yang digunakan dalam konten itu lewat Google Lens. Hasilnya:
- Gambar bangsal yang dipenuhi oleh pasien tersebut merupakan korban dari bom bunuh diri di Pakistan pada tahun 2014. Dilansir dari ndtv.com terdapat 60 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan bunuh diri di perbatasan Wagah di Lahore, Pakistan.
- Foto “wanita berbaju kuning” serupa dengan yang diunggah media online soninews.net. Wanita tersebut merupakan korban kekerasan dalam aksi protes di Kota Lucknow, India, pada Februari 2018.
Sebelumnya, TurnBackHoax telah mengupas klaim tentang isu serupa lewat artikel “[SALAH] Ditemukan Virus Machupo dalam Paracetamol” yang tayang Februari 2020. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2017 telah menyatakan isu virus Machupo dalam Paracetamol P-500 adalah informasi yang tidak benar.
Kesimpulan
Unggahan berisi foto “korban virus machupo akibat konsumsi paracetamol P-500” merupakan konten menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Vania Astagina)