[SALAH] Paket Berisi Narkoba Berasal dari Cina

Hasil periksa fakta Dyah Febriyani

Hoaks lama beredar kembali. Isu ini telah beredar sejak tahun 2018. Saat itu, Divisi Humas Polri menjelaskan jika isi paket tersebut merupakan Jam tangan bukan Narkoba.

[KATEGORI]
Konten yang menyesatkan

[SUMBER]
TikTok
https://ghostarchive.org/archive/JJsMc

[NARASI]
“Dapet info dr Jogya, bahwa mulai ada paket2 yg dikirim ke rumah2, ke toko2 & ke kantor, akan terus berdatangan COD tsb, katanya dr China. Padahal sipenerima tdk pernah order barang. Hati2 ini penipuan
Sindikat narkoba. Nanti kalau kita tolak, bilang kita gk order ini barang, sipengantar akan meminta kita difoto bersama orderan barangnya, katanya utk konfirmasi ke China. Jangan mau difoto. Biar ngotot maksa pun jangan mau difoto. Ini pemerasan jaringan narkoba!”

[PENJELASAN]
Kembali beredar hoaks kiriman paket berwarna coklat yang diklaim berasal dari Cina. Unggahan TikTok @jenggo.erpah, menuliskan narasi yang mengatakan bahwa ada paket yang sengaja dikirim ke rumah-rumah padahal penerima tidak pernah order paket tersebut. Paket tersebut diklaim berisi narkoba. Bahkan, pengunggah menghimbau penerima untuk berhati-hati.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, isu tentang paket dari Cina berisi narkoba tersebut telah lama beredar sejak tahun 2018. Turnbackhoax.id, telah beberapa kali mengunggah artikel debunking terkait hal ini.

Dedi Prasetyo yang saat itu menjabat sebagai Karopenmas Divisi Humas Polri menjelaskan memang benar bahwa ada seorang petugas ekspedisi datang ke sebuah toko untuk mengirim paket sedangkan pemilik toko merasa tidak memesan paket tersebut. Namun ia mengungkapkan bahwa isi paket dari China di Yogyakarta ternyata berisikan jam tangan, bukan narkoba.

[REFERENSI]
https://turnbackhoax.id/2018/09/17/benar-divisi-humas-polri-klarifikasi-terkait-pesan-berantai-paket-gelap-cod-dari-china/

https://turnbackhoax.id/2020/11/12/salah-paket-dari-china-berisikan-narkoba/

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4011030/cek-fakta-paket-berisi-narkoba-dikirim-ke-yogyakarta-dari-china-fakta-atau-hoaks