Periksa Fakta Vania.
Faktanya, Pemerintah telah membantah kabar mengenai 4 WNI yang tewas ditangan Rusia, serta membantah informasi mengenai tentara bayaran yang dikirimkan ke Ukraina.
=====
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan
=====
Sumber : Facebook
https://web.archive.org/web/20240324083934/https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=344004198640398&id=100090924601975&mibextid=xfxF2i
=====
Narasi
Kementerian Pertahanan Rusia sejak Februari 2022 silam telah merilis bahwa Ukraina telah memakai ‘tentara bayaran asing’, termasuk didalamnya terdapat 10 warga negara Indonesia (WNI). Menurut data tersebut, 13.387 tentara bayaran telah mendukung Ukraina dalam pertempuran kedua negara tersebut.
Ditambahkan dalam catatan disitu, empat orang dari 10 orang tentara bayaran asal Indonesia telah meninggal dunia seperti yang juga dirilis oleh Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.
Mending jadi penonton bayaran ya #BerandaPeople dibanding harus jadi tentara bayaran
#BerandaHariIni #BerandaNews #Russia #Ukraine #War #Kyiv
=====
Penjelasan:
Akun facebook Beranda ID mengunggah postingan mengenai klaim Rusia yang menyebutkan Ukraina memiliki tentara bayaran asing, serta adanya 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran Ukraina dan empat di antaranya tewas di tangan Rusia.
Setelah dilakukan penelusuran, terdapat beberapa tokoh pemerintah yang mengklarifikasi hal tersebut. Pertama, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membantah adanya informasi yang beredar mengenai 10 WNI menjadi tentara bayaran Ukraina dan 4 diantaranya tewas. Agus mengaku sudah mengecek ke Kedutaan Rusia bahwa data 10 WNI menjadi tentara bayaran itu tidak ada. Agus juga mengecek kabar melalui Kedutaan Besar Rusia di Indonesia dan memastikan tidak ada WNI yang meninggal.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga menyebutkan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv dan KBRI Moskow tak pernah mendapat informasi mengenai warga negara Indonesia (WNI) jadi tentara bayaran di Ukraina, terlebih lagi mengenai tewasnya 4 WNI ditangan Rusia.
Selanjutnya, Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin juga membantah data tersebut. Hamianin justru mempertanyakan keabsahan data dari Kemhan Rusia.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha, mengaku pihaknya tengah menelusuri lebih lanjut dan meminta informasi resmi perihal klaim Rusia tersebut, walaupun belum ada jawaban dari Rusia sampai saat ini. “Perwakilan RI saat ini tengah melakukan penelusuran dan meminta informasi resmi mengenai hal ini,” jelas Judha.
=====