Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi menolak untuk hadir dalam KTT UE-ASEAN 2023 merupakan konten yang menyesatkan. Faktanya, tidak ada pernyataan dan pemberitaan resmi terkait klaim seperti yang disebutkan pada unggahan.
=======
[KATEGORI]: Konten yang Menyesatkan
=======
[SUMBER]:
https://archive.cob.web.id/archive/1695344543.929398/index.html (YouTube)
=======
[NARASI]: “PRESIDEN JOKOWI TOLAK HADIRI KTT ASEAN – UNI EROPA DAN PARA PETINGGI EROPA PADA PANIK! RI TAK MAU DI DIKTE”
=======
[PENJELASAN]:
Akun Facebook BAGI MEDIA GROUP (https://shorturl.at/einX4) pada 21 September 2023 mengunggah video yang mengklaim bahwa Presiden Joko Widodo dengan tegas menolak menghadiri pertemuan Uni Eropa-Asia (UE-ASEAN) 2023 jika pihak Uni Eropa tidak menghentikan boikot terhadap minyak kelapa sawit Indonesia. Diketahui bahwa hubungan Indonesia-Uni Eropa memang sedang memanas karena Uni Eropa melarang impor bahan bakar biofuel Crude Palm Oil (CPO) milik Indonesia.
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya tidak ada satu pun pernyataan dan pemberitaan resmi yang menginformasikan bahwa Presiden Jokowi menolak untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) UE-ASEAN 2023 seperti yang disebutkan pada unggahan.
Sebelumnya, dalam pidato KTT Peringatan 45 Tahun Kemitraan UE-ASEAN pada 14 Desember 2022 lalu, Presiden Jokowi memang telah memberikan peringatan keras kepada pemimpin Negara Uni Eropa agar tidak mendikte ASEAN. Peringatan keras ini disampaikan Jokowi setelah munculnya berbagai pertikaian dagang yang dihadapi Indonesia dengan Eropa, di mana kasus yang paling populer adalah dugaan diskriminasi berupa penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit milik Indonesia sebagai sumber energi terbarukan.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh akun Facebook BAGI MEDIA GROUP merupakan informasi yang salah.
=======
[REFERENSI]: