[SALAH] Narasi Suntingan Mengenai Penangguhan Rusia dalam Perjanjian New START

Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.

Unggahan video dengan klaim bahwa Presiden Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang menangguhkan partisipasi Rusia dalam Perjanjian New START adalah konten yang dimanipulasi. Faktanya, beberapa bagian narasi yang dibacakan merupakan hasil suntingan dari artikel CNBC Indonesia yang berjudul “Awas Perang Nuklir! Putin Sah Teken UU Rusia Out Janji Nuklir”

=======

[KATEGORI]: Konten yang dimanipulasi

=======

[SUMBER]:
https://archive.cob.web.id/archive/1678691219.47865/singlefile.html (YouTube)

=======

[NARASI]: “AS TERANCAM MUSNAH!!RESMI DISAHKAN,PUTIN TANDA TANGANI RUSIA OUT DARI NEW START!!SIAP2 PERANG NUKLIR”

=======

[PENJELASAN]:

Channel YouTube DUNIA BERITA (https://www.youtube.com/@duniaberita2029) pada 8 Maret 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, resmi menandatangani undang-undang yang menangguhkan partisipasi Rusia dalam Perjanjian New START, yakni perjanjian terakhir dari rangkaian panjang perjanjian nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat.

Setelah dilakukan penelusuran, faktanya beberapa narasi yang dibacakan dalam unggahan tersebut merupakan hasil suntingan dari artikel milik CNBC Indonesia (https://www.cnbcindonesia.com/). Artikel asli dengan judul “Awas Perang Nuklir! Putin Sah Teken UU Rusia Out Janji Nuklir” tersebut telah diunggah pada 1 Maret 2023.

Artikel asli milik CNBC Indonesia

Lebih lanjut, beberapa narasi yang merupakan hasil suntingan antara lain: Pertama, narasi yang menyatakan bahwa Putin menyebut Barat telah menambah ketegangan di konflik Amerika. Pada kenyataannya, Putin menyebut bahwa Barat menambah ketegangan di konflik Ukraina.

Kedua, narasi yang menyebutkan bahwa Perjanjian New START ditandatangani pada Maret 2023 dan diperpanjang pada awal tahun 2023. Faktanya, perjanjian tersebut ditandatangani pada 8 April 2010 dan terakhir diperpanjang pada awal tahun 2021.

Terakhir, dalam narasi yang menyebutkan bahwa pada Februari 2023, Buletin Peneliti Atom menyatakan jika Rusia memiliki jumlah hulu ledak nuklir lebih banyak dari Amerika. Pada kenyataannya, lembaga itu menyampaikan pernyataan tersebut pada Oktober 2022.

Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh DUNIA BERITA merupakan konten yang dimanipulasi.

=======

[REFERENSI]:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230301053903-4-417781/awas-perang-nuklir-putin-sah-teken-uu-rusia-out-janji-nuklir