Hasil periksa fakta ‘Ainayya Al Fatikhah.
Unggahan video dengan klaim bahwa Australia telah memberikan syarat-syarat damai ke Indonesia merupakan konten yang menyesatkan. Faktanya, unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak saling berkaitan.
=======
[KATEGORI]: Konten yang menyesatkan
=======
[SUMBER]:
https://archive.cob.web.id/archive/1676040802.623432/singlefile.html (YouTube)
=======
[NARASI]: “AUSTRALIA ISYARATKAN DAMAI!!TAK MAMPU ATASI GEMPURAN INDONESIA, INI YG TERJADI”
=======
[PENJELASAN]:
Channel YouTube JENDERAL (https://www.youtube.com/@jenderal538) pada 25 Januari 2023 mengunggah video dengan klaim bahwa Australia telah memberikan syarat-syarat damai ke Indonesia. Pihak Australia mengatakan bahwa mereka tidak pernah menolak upaya negosiasi asalkan Indonesia menarik seluruh pasukannya dari wilayah Pulau Pasir. Sebelumnya, pejabat Amerika Serikat dilaporkan telah mendorong pemerintah Australia untuk memberi sinyal negosiasi ke Indonesia. Sinyal negosiasi itu ditujukan sebagai langkah politik demi mempertahankan dukungan barat untuk upaya perang, bukan hanya sekedar mencapai penyelesaian jangka pendek saja.
Setelah dilakukan penelusuran, faktanya unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video dari peristiwa yang tidak saling berkaitan, sehingga terdapat ketidaksesuaian antara narasi dan video yang diunggah.
Dalam video dengan narasi bahwa PM Australia, Anthony Albanese, mengatakan ada 5 poin yang harus dipatuhi Indonesia dan Australia dalam rangka negosiasi damai merupakan potongan video yang diambil dari channel YouTube 7NEWS Australia (https://www.youtube.com/@7news) yang telah diunggah pada 3 Februari 2022. Dalam video asli milik 7NEWS Australia tersebut menampilkan Anthony Albanese yang meminta Aged Care Services Minister atau Menteri Layanan Perawatan Lansia, Richard Colbeck, untuk mengundurkan diri atas 500 kematian akibat COVID-19 yang terjadi di Australia.
Lebih lanjut, dalam narasi yang menyebutkan bahwa PM Australia, Scott Morrison, mempertanyakan kesanggupan Presiden Jokowi untuk menarik semua pasukan Indonesia dari Australia merupakan potongan video yang diambil dari laman artikel abc.net.au (https://www.abc.net.au/news/) yang diunggah pada 23 Maret 2021. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Scott Morrison sedang berselisih dengan perusahaan media dan penerbitan Amerika, News Corp, yang mengklaim bahwa pemerintahan Scott Morrison memberikan intimidasi, pelecehan, dan serangan seksual di Kantor Parlemen selama puluhan tahun.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan oleh channel YouTube JENDERAL merupakan konten yang menyesatkan.
=======
[REFERENSI]:
https://www.youtube.com/watch?v=0KaYnGp5haA
https://www.abc.net.au/news/2022-02-03/aged-care-taskforce-covid-deaths-colbeck-resign-calls/100801768
https://www.abc.net.au/news/2021-03-23/scott-morrison-news-corp-sexual-harassment-parliament-house/100022866
https://rm.id/baca-berita/internasional/111570/pemerintahannya-diguncang-skandal-seks-scott-morrison-minta-maaf