MENYESATKAN, TIDAK berkaitan dengan Indonesia, Australia, dan Pulau Pasir. FAKTA: selain menggunakan foto pratinjau (thumbnail) yang TIDAK berkaitan, video sebenarnya berisi pembacaan isi artikel tentang Rusia yang memobilisasi pasukannya ke perbatasan Belarusia dengan mengganti “Ukraina” menjadi “Australia” dan “Belarusia” menjadi “Indonesia”.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan.
SUMBER: Facebook, https://archive.ph/Q7qcq (arsip cadangan).
NARASI: “Kiamat bagi australia..!! rusia kerahkan 9.000 pasukan ke perbatasan indonesia-australia-pulau pasir”
PENJELASAN
Berdasarkan 7 Jenis Mis- dan Disinformasi oleh First Draft News, termasuk “Konten yang Menyesatkan: Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”. [1]
SUMBER membagikan konten yang isinya menimbulkan kesimpulan yang MENYESATKAN. FAKTA: video yang dibagikan TIDAK berkaitan dengan Indonesia, Australia, dan Pulau Pasir. Selain menggunakan foto pratinjau (thumbnail) yang TIDAK berkaitan, video sebenarnya berisi pembacaan isi artikel tentang Rusia yang memobilisasi pasukannya ke perbatasan Belarusia dengan mengganti “Ukraina” menjadi “Australia” dan “Belarusia” menjadi “Indonesia”.
Verifikasi Video
Salah satu sumber video yang digunakan untuk gambar pratinjau, Presiden Joko Widodo di YouTube pada 7 Jun 2016: “Pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Putin dalam pertemuan bilateral Indonesia-Rusia, 18 Mei 2016; dan KTT ASEAN-Rusia, 19-20 Mei 2016.” [2]
Artikel yang dibacakan di video, TRIBUNnews.com: “Pembentukan pasukan gabungan digelar setelah Presiden Belarus Alexander Lukashenko meminta bantuan pada sekutunya, Rusia, lantaran Ukraina (diganti menjadi “Australia”) berulang kali menyerukan ancaman pada Belarusia (diganti menjadi “Indonesia”).” [3]
Referensi Lainnya yang Berkaitan
SINDOnews.com: “Dikutip dari laman Setkab RI, dalam pertemuan antara Vladimir Putin dan Presiden Joko Widodo pada 18 Mei 2016, Putin pernah menyebut bahwa Moskow dan Indonesia telah terikat oleh hubungan lama dan dekat sejak era Presiden Soekarno.” [4]
REFERENSI
[1] firstdraftnews.org: “Memahami gangguan informasi” (Google Translate), https://bit.ly/3wHx0lO / https://archive.ph/iCp3w (arsip cadangan).
[2] youtube.com: “Presiden Jokowi di Rusia”, https://bit.ly/3zB4m8C / https://archive.ph/1iuDl (arsip cadangan).
[3] tribunnews.com: “LIndungi Belarusia dari Serangan Ukraina, Rusia Kirim 9.000 Pasukan Gabungan ke Perbatasan”, http://bit.ly/3Uj2uZT / https://archive.ph/TkStA (arsip cadangan).
[4] sindonews.com: “Kenapa Rusia Bersahabat dengan Indonesia? Ini Penjelasannya”, https://bit.ly/3NptRiN / https://archive.ph/OZY95 (arsip cadangan).