Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Faktanya belum ada bukti bahwa mRNA yang diintegrasikan oleh sel tubuh setelah vaksinasi akan berubah menjadi DNA. Vaksin yang berbasis mRNA hanya menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat protein, sehingga membentuk antibodi yang dapat mencegah infeksi virus.
=====
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan
=====
NARASI:
“Manusia yang sudah divaksin mRNA secara teknis dan legal adalah produk patent yg dimiliki pemilik hak patent atas modifikasi DNA, dan disebut trans human. Alias tidak 100% hooman. Selamat!”
=====
SUMBER: Twitter
Arsip https://archive.md/MxzzD
=====
PENJELASAN:
Akun Twitter @DenBagusDhewe memposting sebuat cuitan yang mengklaim bahwa manusia yang sudah divaksin mRNA adalah produk modifikasi DNA yang disebut trans human.
Setelah ditelusuri, turnbackhoax.id pernah membahas tentang klaim vaksin Covid-19 berbasis mRNA yang dapat merubah dan merusak DNA manusia dengan judul “[SALAH] Vaksin Covid-19 berbasis mRNA Dapat Mengubah DNA Manusia” yang diposting pada 28 November 2020. Dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa integrasi RNA ke dalam DNA tidak dimungkinkan antara lain karena struktur kimianya yang berbeda. Selain itu, belum ada bukti bahwa mRNA yang diintegrasikan oleh sel tubuh setelah vaksinasi akan berubah menjadi DNA. Modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel manusia, dan vaksin sama sekali tidak melakukan itu.
Kemudian pada 7 Maret 2021 juga terdapat artikel dengan judul “[SALAH] Vaksin Moderna Dirancang untuk Mengubah DNA Manusia”. Artikel tersebut menyebutkan bahwa vaksin yang berbasis mRNA seperti Moderna hanya menginstruksikan sel-sel dalam tubuh untuk membuat protein, sehingga membentuk antibodi yang dapat mencegah infeksi virus.
Dikutip dari detiknews.com Dr Archa Fox, dosen kepala jurusan biologi RNA di University of Western Australia, mengatakan klaim virus Covid-19 mengubah DNA manusia tidak benar. Ia mengatakan tidak mungkin vaksin mRNA dapat menjadi bagian dari DNA dalam genom kita. Menurutnya, jutaan orang di dunia sudah menerima vaksin RNA hingga saat ini dan belum menunjukkan bukti dari pernyataan ini.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang vaksin Covid-19 yang dapat mnegubah atau merusak DNA manusia adalah keliru dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
=====
REFERENSI:
Editor: Adi Syafitrah