Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Klaim tersebut salah. Faktanya, bukan merupakan rekaman 5 menit sebelum Brigadir J meninggal, namun merupakan rekamaan percakapan laskar FPI saat peristiwa malam 7 Desember 2020 yang didapatkan secara ekslusif oleh Mata Najwa. Video tersebut merupakan gabungan antara video milik Mata Najwa dan Tribun News.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
= = = = =
KATEGORI: Konten yang Dimanipulasi
= = = = =
SUMBER: Tiktok
https://vt.tiktok.com/ZSRrwt6JQ/?k=1
https://archive.cob.web.id/archive/1660439947.488462/index.html
= = = = =
NARASI:
“5 menit sebelum brigadir j merengang nyawa ditangan komandannya”
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Tiktok @papamodaar memposting sebuah video berdurasi 52 detik. Dalam video tersebut terdengar suara rintihan kesakitan seseorang yang diklaim merupakan 5 menit sebelum kejadian Brigadir J meregang nyawa ditangan komandannya. Setelah suara rintihan, terdapat video berita terkait percakapan terakhir Brigadir J dengan keluarga dalam perpesanan WhatsApp.
Setelah ditelusuri, rekaman rintihan tersebut identik dengan tayangan di kanal Youtube Najwa Shihab pada video “EKSKLUSIF: Percakapan Terakhir Laskar FPI sebelum Tewas (Part 2) | Mata Najwa”. Rekaman suara rintihan tersebut merupakan rekaman percakapan conference call Laskar FPI pada detik-detik saat penembakan peristiwa malam 7 Desember 2020.
Lebih lanjut pada video setelah rekaman suara rintihan, yaitu tentang percakapan terakhir Brigadir J dengan keluarga merupakan potongan video yang diambil dari kanal Youtube Tribunnews pada video berjudul “Terungkap WhatsApp Brigadir J Aktif 5 Menit setelah Tewas, Keluarga Pertanyakan Siapa yang Buka”. Video tersebut diunggah pada 17 Juli 2022 dengan durasi 3 menit 17 detik.
Dengan demikian rekaman tersebut bukan merupakan rekaman 5 menit sebelum Brigadir J meninggal dan video tersebut masuk dalam ketegori konten yang dimanipulasi.
REFERENSI:
https://www.youtube.com/watch?v=FxpNzTcn0vY
https://www.youtube.com/watch?v=1XNqSjldh3Y&t=94s
Penulis: Luthfiyah Oktari Jasmien
Editor: Dedy Helsyanto