[SALAH] Eksperimen simpanse dan anak dihentikan karena anak meniru tingkah monyet

Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan

Eksperimen dihentikan bukan karena tingkah anak yang meniru simpanse, melainkan karena keterbatasan struktur tubuh dan otak dari anak simpanse tersebut untuk membatasi perilaku simpanse meniru tingkah laku anak manusia.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
=================
Konten: Konteks yang salah

Beredar sebuah postingan foto oleh akun Instagram @wrongarea pada 19 Juni 2022. Postingan tersebut menunjukan foto eksperimen simpanse dan anak yang dihentikan karena tingkah sang anak justru meniru perilaku simpanse tersebut, dengan narasi sebagai berikut:

NARASI:
“Malah kebalik”

Sumber: Instagram https://archive.ph/ehTiQ Instagram
=================

PENJELASAN:
Berdasarkan hasil penelusuran, eksperimen tersebut bukan dihentikan karena tingkah anak yang meniru simpanse.

Ide eksperimen tersebut muncul dari Winthrop Niles Kellogg yang merupakan psikolog komparatif Amerika yang mempelajari perilaku sejumlah spesies hewan cerdas. Ketika selama masa kelulusannya di Columbia, dan diperkirakan ide tersebut dipicu oleh sebuah artikel tentang ” anak- anak serigala ” di India. Kellogg mengusulkan untuk membesarkan bayi simpanse dengan putranya yang masih bayi bernama Donald.

Namun eksperimen tersebut tidak memenuhi harapan Kellogg, dengan alasan simpanse tersebut tidak berusaha untuk berkomunikasi melalui bahasa manusia. Eksperimen dihentikan setelah terlihat keterbatasan struktur tubuh dan otak dari anak simpanse tersebut untuk membatasi perilaku simpanse meniru tingkah laku anak manusia. Setelah sembilan bulan bekerja, studi berakhir pada musim semi 1932.

Dengan demikian, eksperimen yang dihentikan karena tingkah anak yang meniru simpanse adalah salah, sehingga masuk ke dalam kategori konteks yang salah.

REFERENSI:
https://en.wikipedia.org/wiki/Winthrop_Kellogg#The_Ape_and_The_Child

Editor: Adi Syafitrah