Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR
Informasi Palsu. Foto kerumunan tersebut adalah Festival Glastonbury yang diadakan di Somerset, sebuah daerah yang terletak di Barat Daya Inggris, pada musim panas tahun 2019, sebelum pandemi Covid-19.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
=====
KATEGORI: Konteks yang Salah
=====
SUMBER: Facebook
https://archive.ph/TZgna
=====
NARASI:
Canberra, Australia. The freedom convoy is much bigger than expected. Over 1.5 million cars were counted at the rally.
@truckerconvoy2022
=====
PENJELASAN:
Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama HONK, yang memposting sebuah foto disertai keterangan bahwa foto tersebut adalah protes anti-vaksin yang terjadi di Canberra, Australia, tahun 2022.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim HONK tidak benar. Memang ada protes anti-vaksin di Canberra, Australia tahun 2022, namun foto tersebut tidak berkaitan dengan protes anti-vaksin dan tidak diselenggarakan di Australia.
Diketahui foto tersebut adalah acara Festival Glastonbury, di Somerset, Barat Daya Inggris, pada musim panas tahun 2019. Melansir dari usatoday.com, saat pihaknya menghubungi fotografer aslinya, yakni Aaron Chown, ternyata memang foto tersebut diambil saat Festival Glastonbury. Chown mengupload hasil fotonya di beberapa website.
Lebih lanjut, acara Glastonbury diadakan pada tahun 2019, sebelum WHO mengumumkan secara resmi adanya pandemi Covid-19 pada 11 Maret 2020.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim HONK adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Salah.
=====
REFERENSI:
https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2022/02/18/fact-check-canberra-anti-vaccine-mandate-protest-not-shown-photo/6826896001/
https://www.alamy.com/an-aerial-view-of-the-glastonbury-festival-site-at-worthy-farm-in-somerset-image258377784.html
https://www.paimages.co.uk/image-details/2.43774632
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tren/read/2021/03/11/104000165/hari-ini-dalam-sejarah–who-tetapkan-covid-19-sebagai-pandemi-global
=====
Penulis: Ani Nur MR
Editor: Bentang Febrylian