[SALAH] Vaksin Booster Menyebabkan Manusia Bertingkah Seperti Zombie

Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

Peristiwa yang terekam dalam video tidak disebabkan oleh vaksin booster, melainkan karena perempuan dalam video merasa marah ketika tidak diperbolehkan untuk memasuki fasilitas publik karena tidak mengenakan masker. Video tersebut pertama kali diunggah pada Juli 2020, sebelum program vaksinasi dilaksanakan.

= = = = =

KATEGORI: Konteks yang Salah/False Context

= = = = =

SUMBER: Telegram
https://archive.ph/HqYVs

= = = = =

NARASI:

(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

“Inilah yang terjadi ketika seseorang menerima terlalu banyak vaksin Covid-19 dan vaksin booster. Mereka bertingkah seperti zombie, kehilangan kemampuan fisik dan mental.

Untuk menemukan kebenaran, pengetahuan, bimbingan & kebijaksanaan bergabunglah dengan grup telegram kami.”

= = = = =

PENJELASAN:

Akun Telegram dengan nama pengguna “darkuniverse09” mengunggah sebuah video yang menunjukkan seorang perempuan tengah berusaha untuk mendobrak pintu masuk sebuah fasilitas umum. Dalam unggahan tersebut juga disertai keterangan yang menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan dampak seseorang yang terlalu banyak menerima vaksin Covid-19 dan vaksin booster.

Berdasarkan hasil penelusuran, aksi yang dilakukan oleh perempuan tersebut tidak disebabkan oleh vaksin booster, melainkan karena ia merasa marah ketika tidak diperbolehkan untuk memasuki fasilitas publik di Lousiana, Amerika Serikat, karena tidak mengenakan masker. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Twitter “santiagomayer_” pada 4 Juli 2020, sebelum program vaksinasi dilaksanakan.

Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Telegram dengan nama pengguna “darkuniverse09” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.

= = = = =

REFERENSI:

https://twitter.com/santiagomayer_/status/1279155143624159232 (https://archive.ph/pjg2Z)

https://popculture.com/trending/news/coronavirus-woman-arrested-licking-bar-door-watch/

Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian