Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR
Informasi Palsu. Tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi jahe, memakan akar jahe, menghirup jahe, maupun menambahkan bubuk jahe ke dalam makanan, dapat menghentikan infeksi dan membunuh virus Covid-19 dalam tubuh. Adapun laki-laki dalam video tersebut bukanlah seorang Dokter sebagaimana yang diklaim.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
=====
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan
=====
SUMBER: Twitter
https://archive.ph/lZery
=====
NARASI:
Sharing an expert advice by Dr.Zarir Udwadia. He is the most respected chest physician in our country.
یہ ڈاکٹر سینے کے امراض کے ماھر ھیں۔ ان کی سُنئیے۔۔!!
(terjemahan)
Berbagi saran dari seorang ahli dr. Zakir Udwadia. Dia adalah dokter spesialis paru-paru yang paling dihormati di negara kita.
*video berdurasi 1 menit 51 detik mengklaim bahwa bubuk jahe dapat menyembuhkan infeksi varian Omicron.
=====
PENJELASAN:
Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @maskeench, yang memposting sebuah video dan disertai narasi bahwa orang dalam video tersebut adalah seorang dokter spesialis paru-paru bernama dr. Zarir Udwadia. Beberapa pengguna media sosial lain mengklaim, laki-laki dalam video tersebut bernama dr. Sushil Razdan.
Dalam video berdurasi 1 menit 51 detik, memperlihatkan seorang laki-laki yang diklaim sebagai dokter, menyampaikan informasi cara menyembuhkan infeksi varian baru Covid-19 yakni Omicron. Ia menyarankan masyarakat untuk menghirup bubuk jahe kering. Alasannya, bubuk jahe kering memiliki sifat basa dan pH yang tinggi, dengan kandungannya tersebut akan membunuh Covid-19 yang menyebar melalui lubang hidung, selaput lendir, tenggorokan dan kemudian paru-paru.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim @maskeench adalah tidak benar. Melansir dari boomlive.in saat mencari fakta mengenai klaim dalam video, diketahui laki-laki dalam video tersebut bukanlah dr. Zarir Udwadia ataupun dr. Sushil Razdan, mereka telah dihubungi secara terpisah dan menyatakan tidak pernah membuat klaim bahwa menghirup bubuk jahe dapat menyembuhkan Covid-19. Dokter Sushil dan dokter Zakir juga melarang masyarakat untuk menggunakan cara tersebut.
Ketua Dewan Eksekutif WHO, dr. Patrick Amoth, dalam sebuah postingan di Twitter menyatakan bahwa lemon dan jahe hanya dapat digunakan sebagai penambah kekebalan tubuh, bukan untuk obat infeksi Covid-19.
Melansir dari The National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, mengonsumsi jahe, memakan akar jahe, menghirup jahe, maupun menambahkan bubuk jahe ke dalam makanan tidak akan menghentikan infeksi virus Covid-19. Virus Covid-19 akan masuk ke dalam sel dan melakukan replikasi, kemudian memasuki sel baru dan membuat replika lagi, begitu seterusnya.
Jahe tidak dapat menghentikan proses masuknya virus ke dalam sel, begitu pula proses replikasi virus tersebut. Sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa jahe dapat memicu kekebalan tubuh sehingga tidak dapat terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @maskeench adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
=====
REFERENSI:
https://www.boomlive.in/fact-check/health/viral-video-doctor-neurologist-coronavirus-omicron-ginger-not-sushil-razdan-16351
https://mobile.twitter.com/DrPatrickAmoth/status/1292011444448395269
https://www.nationalacademies.org/based-on-science/covid-ginger
=====
Penulis: Ani Nur MR
Editor: Bentang Febrylian