Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR
Foto telah diambil 2 tahun lalu. Kejadian unjuk rasa warga Perancis mengenai kebijakan pemotongan pensiunan, sebagaimana yang terlihat pada gambar, terjadi pada 11 Januari tahun 2020.
Selengkapnya baca di PENJELASAN dan REFERENSI.
=====
KATEGORI: Konteks yang Salah
=====
SUMBER: Twitter
https://archive.ph/hodZB
=====
NARASI:
If the television media wasn’t owned by billionaires, you would have seen coverage of yesterday’s massive general strike in France against pension cuts. This is what Paris looked like.
(terjemahan)
Jika media televisi tidak dimiliki oleh bilioner, kalian akan melihat kejadian pemogokan besar-besaran kemarin di Prancis terhadap pemotongan pensiun. Terlihat seperti inilah Paris.
=====
PENJELASAN:
Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @fah451bks, yang memposting foto peristiwa unjuk rasa warga, dalam postingannya disertai narasi bahwa protes tersebut terjadi di Paris, Perancis pada Januari tahun 2022 baru-baru ini.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, protes yang dilakukan warga Perancis sebagaimana terlihat pada klaim @fah451bks terjadi pada Januari tahun 2020.
Menurut Federasi Serikat Pekerja CGT, protes tersebut dihadiri hampir 1,7 juta pekerja baik dari sektor swasta maupun publik, di Paris sendiri terdapat 370.000 pekerja yang turun ke jalan.
Adapun tujuan dari unjuk rasa tersebut adalah untuk menentang kebijakan Presiden Macron terkait pemotongan dana pensiunan. Diketahui Presiden Macron akan menerapkan universal point-based system. Serikat pekerja menilai, sistem tersebut merugikan untuk beberapa pekerjaan dan akan memaksa seseorang untuk bekerja lebih lama serta dana pensiunannya akan dipotong.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @fah451bks adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Salah.
=====
REFERENSI:
https://socialistrevolution.org/french-strike-passes-40th-day-as-workers-reject-macrons-maneuver/
https://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/news/world-europe-51078405.amp
=====
Penulis: Ani Nur MR
Editor: Bentang Febrylian