Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Hoaks lama yang kembali beredar. Faktanya, tidak ada bukti bahwa Putri Qajar yang memiliki kumis tipis merupakan simbol kecantikan Persia di awal tahun 1900-an. Kumis tipis merupakan tren kecantikan di Persia pada tahun 1800-an, dan Putri Qajar meninggal sekitar tahun 1905.
= = = = =
KATEGORI: Konten yang Menyesatkan/Misleading Content
= = = = =
SUMBER: Twitter
https://archive.ph/UGJ9v
= = = = =
NARASI:
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Putri Qajar dianggap sebagai simbol kecantikan di Persia pada awal tahun 1900-an, hingga 13 pria bunuh diri karena ia menolak lamaran mereka.”
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Twitter dengan nama pengguna “amgdemigod” mengunggah dua buah foto yang menunjukkan seorang perempuan yang diambil pada dua kesempatan yang berbeda. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa foto tersebut merupakan foto Putri Qajar yang merupakan simbol kecantikan Persia di awal tahun 1900-an dengan kumis tipisnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada bukti bahwa Putri Qajar yang memiliki kumis tipis merupakan simbol kecantikan Persia di awal tahun 1900-an. Seorang profesor dari Universitas Harvard, Dr. Afsaneh Najmabadi menyatakan bahwa kumis tipis merupakan tren kecantikan di Persia pada abad ke-19 atau pada tahun 1800-an, bukan pada tahun 1900-an. Lebih lanjut, melansir dari situs qajarwomen.org, Putri Qajar telah meninggal pada awal 1900-an, atau sekitar tahun 1905.
Narasi serupa juga pernah beredar pada tahun 2020 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Princess Qajar Simbol Kecantikan di Persia Sampai 13 Pria Muda Bunuh Diri Karena Ditolak Cintanya” pada 6 Januari 2020 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “amgdemigod” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
= = = = =
REFERENSI:
https://dspace.nplg.gov.ge/bitstream/1234/36195/1/WomenWithMustachesAndMenWithoutBeard.pdf
http://www.qajarwomen.org/en/people/1624.html
Penulis: Khairunnisa Andini
Editor: Bentang Febrylian