Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Melansir dari Reuters, juru bicara Pemerintah Australia Barat menegaskan bahwa penuhnya rumah sakit adalah karena sistem kesehatan selama pandemi secara umum, bukan persoalan vaksin.
= = = =
KATEGORI: misleading content atau konten yang menyesatkan
= = = =
SUMBER:
Twitter
https://archive.fo/UAIr3
= = = =
NARASI:
(Narasi diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“RUMAH SAKIT DI SELURUH AUSTRALIA KEWALAHAN OLEH PASIEN YANG ALAMI EFEK VAKSIN”
= = = =
PENJELASAN:
Beredar sebuah narasi melalui akun Twitter @RWMaloneMD yang mengatakan bahwa seluruh rumah sakit di Australia penuh. Narasi tersebut mengatakan bahwa penuhnya rumah sakit di Australia dikarenakan pasien mengalami efek samping vaksin. Dalam unggahan tersebut juga menyertakan tangkapan layar video yang diklaim merupakan McGowan, Perdana Menteri Australia Barat.
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melansir dari Reuters, juru bicara Pemerintah Australia Barat menjelaskan bahwa McGowan tidak mengatakan bahwa rumah sakit di Australia penuh karena pasien mengalami efek samping vaksin, melainkan karena sistem kesehatan selama pandemi secara umum.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter @RWMaloneMD tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
= = = =
REFERENSI:
- https://www.reuters.com/article/factcheck-coronavirus-australia-idUSL1N2S116Q
- https://m.medcom.id/telusur/cek-fakta/ZkeEG78k-cek-fakta-rs-di-australia-penuh-karena-pasien-mengalami-efek-samping-vaksin-covid-19-ini-faktanya
Penulis: Nadine Salsabila
Editor: Bentang Febrylian