Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, pemilihan Presiden G20 dilakukan berdasarkan rotasi kawasan dari setiap negara anggota. Pemilihan Presiden ini tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi pandemi Covid-19.
Selengkapnya ada di penjelasan.
=====
[KATEGORI]: FALSE CONTENT/Konten yang Salah
=====
[SUMBER]: WHATSAPP
archive.vn/l90oX
=====
[NARASI]:
“Welcome to Rome Mr. Presiden of Indonesia Joko Widodo untuk memerima tongkat komando dari PM Italy sebagai Presidensi G20 dan ini pertama kali dalam sejarah Indonesia menjadi Presidensi G20 karena dianggap layak mengendalikan economi disaat pandemi đź‘Ťđź‘Ť semoga bisa mampir di Vatican City kami diaspora di Italy bangga karena semua TV dan Koran di Italy menulis ttg hal ini GREAT… đź‘Ťđź‘Ťlet’s pray for him”
=====
[PENJELASAN]:
Pada tanggal 31 Oktober lalu, Indonesia secara resmi meneruskan estafet presidensi G20 untuk tahun 2022. Presidensi G20 yang semula dipegang oleh Italia, kemudian diserahkan secara simbolis oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi, kepada Presiden Indonesia Joko Widodo pada KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia. Presidensi G20 ini kemudian menjadi satu sejarah baru bagi Indonesia sejak bergabung di tahun 1999.
Namun sejak ramai dibicarakan sebagai topik nasional, beberapa narasi keliru juga ikut beredar di masyarakat. Salah satu narasi yang banyak ditemukan adalah tentang alasan Indonesia terpilih menjadi Presiden G20.
Melalui aplikasi pesan Whatsapp, beredar kabar yang menyebutkan bahwa alasan Indonesia terpilih menjadi Presiden G20 adalah karena Indonesia dianggap berhasil mengendalikan ekonomi saat pandemi. Padahal, pemilihan Indonesia sebagai Presiden G20 tidak ada sangkut pautnya dengan pandemi Covid-19.
Penetapan Indonesia sebagai Presiden G20 untuk tahun 2022 dilakukan saat KTT G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi pada 22 November 2020 lalu. Melansir dari artikel Kompas.com, Presidensi G20 ditetapkan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya. Artinya terpilihnya Indonesia saat itu jelas dipengaruhi oleh rotasi kawasan saja. Bahkan di tahun 2020, saat penunjukkan Indonesia sebagai Presiden G20 untuk tahun 2021-2022, Indonesia tengah mengalami kontraksi ekonomi yang cukup parah.
Jadi dapat disimpulkan, narasi yang menyatakan bahwa terpilihnya Indonesia sebagai Presiden G20 karena berhasil mengendalikan perekonomian saat pandemi adalah narasi keliru dan termasuk dalam hoaks kategori false content atau konten yang salah.
=====
[REFERENSI]:
=====
Editor: Bentang Febrylian