Hasil periksa fakta (Rahmah an nisaa) UIN Sunan Ampel Surabaya.
Faktanya bantuan tersebut adalah hoaks. Pihak Kemnaker tidak pernah meminta data apapun terhadap calon penerima BSU dan informasi resmi terkait BSU hanya melalui website kemnaker.go.id dan akun sosial media resmi Kemnaker.
Selengkapnya pada penjelasan!
= = = = =
KATEGORI: Konten Palsu
= = = = =
SUMBER: Whatsapp
= = = = =
NARASI:
“ Sehubungan dengan program kemenaker tentang bantuan subsidi upah (BSU) agar menyiapkan data pendukung yang dibutuhkan sebagai berikut:
a.NIK
b.NAMA LENGKAP
c.Tempat tgl lahir
d.nama ibu kandung
d.no TLP
e. Email yang aktif
Data yang sudah dilengkapi akan kami kirimkan kepada pihak KEMENAKER sebagai CALON PENERIMA, keputusan penerima BSU ada di pihak Kemenaker selalu pemilik program dan anggaran BSU.
= = = = =
PENJELASAN:
Beredar pesan singkat via Whatsapp tentang bantuan subsidi upah (BSU) dari Kemnaker. Dalam pesan tersebut meminta calon penerima BSU agar mengirimkan data berupa NIK, nomor telepon, tempat tanggal lahir, email aktif hingga nama ibu kandung.
Setelah dilakukan penelusuran, informasi yang beredar adalah hoaks. Pihak Kemnaker menegaskan melalui akun Twitter resminya bahwa pihaknya tidak pernah meminta data apapun kepada calon penerima BSU atau BLT BPJS Ketenagakerjaan.
“HOAKS Informasi resmi terkait Bantuan Subsidi Upah (BSU) melalui website http://Kemnaker.go.id dan Media Sosial Kemnaker.”, tulis pihak Kemnaker pada Sabtu (4/8/2021).
Informasi resmi terkait BSU hanya melalui website resmi kemnaker.go.id dan akun sosial media resmi Kemnaker seperti Instagram (@Kemnaker), Twitter (@Kemnaker RI), Facebook dan Youtube (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia).
Jadi berdasarkan penelusuran dapat disimpulkan bahwa narasi bantuan subsisi upah dari Kemnaker meminta data calon penerima BSU adalah hoaks kategori fabricated content atau konten palsu.
= = = = =
REFERENSI:
https://twitter.com/KemnakerRI/status/1422847447693336583/photo/1